Terbit: 9 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Anak sakit adalah mimpi buruk bagi setiap orang tua. Terutama jika anak mengalami demam tinggi lalu kemudian muncul bercak merah di beberapa bagian tubuhnya. Berbahayakah kondisi tersebut?

Waspada Demam dan Bintik Merah pada Anak

Waspada demam disertai bintik merah

Demam disertai bintik merah pada anak umumnya identik dengan penyakit campak. Namun sebenarnya ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan kondisi tersebut, di antaranya:

1. Roseola atau eksantema subitum

Penyakit ini sering terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun. Kondisi ini diawali dengan munculnya demam tinggi, antara 38,9 hingga 40.5 derajat celcius selama 3-7 hari. Gejala lain yang dapat menyertai demam di antaranya hilang nafsu makan, diare, batuk dan pilek. Bayi umumnya enggan menyusu, lemas dan cenderung rewel. Setelah demam berhenti, dalam waktu 12-24 jam akan muncul ruam pada kulit mulai dari perut, dada, punggung.

2. Fifth disease

Fifth disease juga sering dialami oleh usia bayi dan balita. Kondisi ini diawali dengan munculnya demam ringan, kemudian muncul ruam merah menonjol pada pipi 7-10 hari kemudian. Ruam ini kemudian menyebar ke badan, tangan dan kaki.

3. Hand, foot and mouth disease (HFMD)

Penyakit HFMD ini sering dikenal dengan penyakit tangan, kaki dan mulut. Penyakit ini umumnya dialami oleh anak yang berusia di atas 5 tahun. Umumnya penyakit ini ditandai dengan munculnya demam disertai nyeri tenggorokan dan penurunan nafsu makan. Setelah demam, muncul luka mirip sariawan yang biasanya berada di bagian belakang mulut, lalu disertai bintik kemerahan di telapak tangan dan kaki.

4. Campak

Pada campak, ruam pada kulit muncul 3-5 hari setelah munculnya gejala pertama kali yang biasanya muncul bersamaan dengan demam tinggi. Ruam umumnya muncul di belakang telinga lalu menyebar ke wajah, leher, badan, tangan dan kaki pada 2-3 hari. Saat demam turun, ruam pada kulit akan berkurang.

Mengatasi anak demam

Anak demam tinggi sering membuat orang tua panik dan khawatir. Sebagai penanganan pertama, Anda dapat mengganti pakaian anak dengan pakaian yang tidak terlalu tebal. Kompres anak dengan kompres air hangat. Pastikan anak tidak kekurangan cairan atau dehidrasi. Berikan anak minum air putih yang banyak, atau makanan yang mengandung banyak cairan seperti sup atau susu. Biarkan anak beristirahat, dan periksakan ke dokter untuk memastikan diagnosis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi