Terbit: 7 November 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Membesarkan anak adalah salah satu hal yang gampang-gampang susah untuk dilakukan. Meskipun menyenangkan, banyak hal yang harus kita perhatikan agar anak bisa tumbuh dengan sehat sekaligus berperilaku baik. Salah satu hal yang harus kita perhatikan adalah pola asuh yang benar pada anak karena jika kita terlalu memanjakan anak, kita justru membentuk tantrum padanya. Padahal, sebagaimana kita ketahui, tantrum pada anak bisa menjadi hal yang sangat merepotkan dan menjengkelkan. Andai anak kita sudah terlanjur mudah mengalami tantrum, parak kesehatan anak, dr. Joan Simeo Munson, Ph.D, menyarankan orang tua untuk menghindari hal-hal berikut ini agar tantrum tidak menjadi semakin parah.

Ada Baiknya Orang Tua Tidak Melakukan Jika Tidak Ingin Tantrum Anak Semakin Parah

Jangan menjadi orang tua yang terlalu fleksibel

Pola asuh yang terlalu fleksibel, dalam hal ini adalah cenderung mengabulkan keinginan anak dan menganggap semua keinginannya adalah hal yang wajar akan membuat tantrum pada anak menjadi semakin parah. Sebagai contoh, anak tidak suka dengan makanan tertentu dan Ia akan mengeluarkan tantrum andai tidak mendapatkan makanan kesukaannya. Jika kita cenderung mengabulkan keinginannya, maka Ia pun akan mengeluarkan jurus tantrumnya dengan harapan semua keinginannya bisa terkabulkan. Sebenarnya, kita bisa menyiasati hal ini dengan memberikan opsi pada apa yang akan Ia dapatkan. Sebagai contoh, kita bisa memberikan pilihan sarapan roti atau waffle pada anak atau menawarkan mainan lego atau boneka pada anak. Dengan adanya pilihan ini, kita pun masih bisa mengendalikan keinginan anak dan tidak semakin memperparah tantrumnya.

Jangan berteriak di depannya

Meskipun tantrum memang akan sangat menjengkelkan orang tua, sebisa mungkin jangan berteriak di depannya. Andai hal ini kita lakukan, anak lama-lama akan mengalami kesulitan mengekspresikan diri secara verbal. Alih-alih mengutarakan yang Ia ingin ungkapkan, anak justru hanya akan berteriak andai frustrasi atau saat tantrumnya muncul.

Jangan memberi alasan yang bertele-tele

Kadangkala, orang tua mengeluarkan berbagai alasan yang bertele-tele sat tantrum anak muncul. Padahal, anak sama sekali tidak bisa berpikir dengan rasional saat tantrumnya keluar. Keluarkan alasan yang singkat dan mudah dipahami oleh anak sehingga mereka mengerti mengapa kita menolak memenuhi keinginan mereka.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi