Terbit: 16 January 2018 | Diperbarui: 26 January 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Memilih makanan untuk balita yang susah makan atau bahkan mogok makan sama sekali bisa membuat frustrasi orang tua.  Anda mungkin pernah membaca setumpuk buku atau bertanya kepada sesama orang tua tentang apa yang telah mereka lakukan agar anak mau makan. Tapi memberi makan pada anak Anda bukanlah satu ukuran yang cocok untuk semua proses.

8 Kesalahan Orangtua saat Memberi Makan Balita dan Berikut Solusinya

Inilah kesalahan umum yang kerap dilakukan orangtua saat memberi anak makanan dan berikut cara untuk menghindari kesulitan makan, menyusui, dan menjaga agar anak Anda tetap sehat dalam masa pertumbuhanya, seperti dilansir dari Cookinglight, Senin (15/1/2018).

1. Memaksa anak untuk makan
Jika Anda berpikir memaksa anak Anda untuk makan makanan yang tidak mereka sukai adalah ide bagus, coba pikirkan lagi. Anda dan si kecil akan kesal dan bingung. Taktik ini akan menjadi bumerang karena mereka tidak menyukai makanan dan waktu makan.

Sebagai gantinya, jangan membuat keributan besar saat anak menolak makanan. Semakin sedikit masalah yang Anda buat sekarang, semakin sedikit keributan Anda akan mendapatkan waktu berikutnya. Tunggu sedikit, dan coba lagi dengan sikap positif dan bahagia.

2. Menjadi juru masak singkat
Banyak orang tua menjadi juru masak singkat untuk menyenangkan bayi yang sulit makan. Kekhawatiran tentang anak-anak mereka susah makan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangannya dalam proses mendorong keinginan untuk memenuhi permintaan setiap waktu makan. Tapi memasak sesuai permintaan anak menjadi suatu hal yang salah.

Sebagai gantinya, rencanakan makanan dengan setidaknya satu macam yang anak sukai. Anak-anak lebih cenderung ikut makan jika mereka membantu merencanakan atau menyiapkannya. Misalnya, jika anak Anda menyukai keju, tapi tidak menyukai sayuran hijau, campurkanlah brokoli dan keju.

3. Bersikeras memaksa anak menghabiskan makanan
Orang tua biasanya memberi porsi yang lebih besar daripada yang dibutuhkan atau menyajikan makanan ringan, yang terlalu dekat dengan waktu makan.

Sebagai gantinya, 1 sendok makan per usia anak Anda untuk setiap hidangan (sekitar 2 atau 3 piring). Jadi anak berusia 2 tahun harus menerima 2 sendok makan wortel, nasi, dan meatloaf masing masing. Selain itu, sajikan makanan ringan sekitar 1½ sampai 2 jam sebelum waktu makan. Alih-alih memusatkan perhatian untuk menghabiskan makanan di piring, doronglah makan sampai kenyang.

4. Mengabaikan selera makanan
Balita memiliki lebih banyak citarasa daripada orang dewasa. Sesuatu yang mungkin tidak pedas atau asin bagi Anda mungkin terlalu banyak untuk balita Anda. Hal yang sama berlaku untuk makanan yang mengandung pahit seperti bayam dan brokoli.

Sebagai gantinya, jadilah perhatian saat mereka mengatakan bahwa mereka tidak menyukai makanan. Selain itu, tambahkan rasa saat memasak untuk anak-anak.

5. Cepat menyerah
Jangan berasumsi bahwa jika seorang anak menolak makanan sekali pun, dia tidak akan pernah menyukainya lagi. Dibutuhkan sekitar 20 kali untuk mengekspos anak tersebut ke makanan agar mereka menerimanya. Jangan menyerah begitu saja atau menyingkirkan makanan yang seharusnya anak konsumsi.

Sebagai gantinya, memberikan makanan dan biarkan anak bermain dengannya. Ini termasuk menyentuh makanan dan membiarkan anak memasukkannya ke dalam mulut mereka dan meludahkannya. Seiring waktu mereka akan menerimanya.

6. Memberi kue yang tidak disarankan
Makanan ringan harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat. Memberi cookies dan permen secara teratur akan membuat mereka terbiasa makan makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi.

Sebagai gantinya, rencanakan membuat atau memberikan makanan ringan yang seimbang yang meliputi buah, sayuran, protein, biji-bijian, atau produk susu.

7. Memberi makanan tinggi gula sebagai penghargaan
Teknik ini biasanya memberi penghargaan kepada anak-anak dengan menggunakan makanan bergula tinggi. Ini mungkin terlihat seperti jalan keluar yang mudah, tapi ini membuat kita kehilangan jalur kebiasaan makan yang tidak begitu sehat. Selain itu, dengan menggunakan permen sebagai hadiah, ini memberikan anak ide bahwa makanan manis menjadi suatu kebiasaan, karena makanan sehat lainnya tidak.

Sebagai gantinya, reward anak Anda untuk berperilaku yang baik (bukan untuk makan sayuran) dengan barang-barang non-makanan seperti bermain ke taman, mandi busa, atau waktu bermain ekstra.

8. Tidak mengatur cairan gula
Disarankan agar balita minum maksimal ½ gelas jus 100 persen per hari. Jangan menambah gula, itu bisa menyebabkan anak Anda tidak lapar untuk makanan terjadwalnya.

Sebagai gantinya, biasakan balita minum air sejak dini. Atau pertimbangkan untuk mencampur ½ air dan ½ jus, bukan hanya murni jus.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi