Terbit: 30 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Memilih permainan yang tepat bagi anak perlu dilakukan oleh setiap orang tua terutama ketika anak berusia balita. Beberapa permainan yang disarankan adalah permainan yang dapat meningkatkan kerja otak kanan dan otak kiri balita. Apa saja?

5 Permainan Untuk Mengasah Otak Kiri dan Kanan Balita

Photo Credit: pexels.com

Permainan yang dapat mengasah otak kanan dan otak kiri balita

Orang dengan otak kiri yang lebih dominan disebut-sebut memiliki keunggulan di bidang matematika atau logika, sedangkan orang dengan otak kanan yang dominan akan lebih unggul dalam hal kreativitas. Mengingat otak balita umumnya belum sampai pada pemahaman kognitif, maka ibu bisa menggunakan permainan untuk mengasah perkembangan otak kiri dan kanan anak. Beberapa permainan tersebut antara lain:

1. Bermain balok susun

Permainan balok susun bukan hanya mengasyikkan namun juga merupakan permainan yang dapat mengasah otak balita dengan baik. Anak akan belajar mengenai beban, bangun ruang, imajinasi, dan menajamkan fokus sehingga otak kiri dan kanan sama-sama berkembang dengan baik.

2. Bermain puzzle

Puzzle merupakan permainan yang baik untuk mengasah otak kiri dan kanan si kecil. Anak akan belajar untuk memecahkan masalah yang ada dan berlatih menggunakan logika.

3. Bermain labirin

Selain seru, bermain labirin juga dapat menjadi aktvitas yang memicu otak balita jadi lebih aktif lho, Mom. Permainan labirin tidak hanya mengasah kemampuan motorik namun juga pemecahan masalah dan imajinasi.

4. Bermain pasir

Siapa bilang bermain pasir tidak bermanfaat? Bermain pasir selain dapat melatih kreativitas anak juga dapat menuntaskan rasa ingin tahu anak dan meningkatkan daya eksplorasi anak. Permainan ini juga dapat melatih anak meningkatkan pemahaman tentang ruang. Jenis permainan yang serupa dengan ini adalah bermain pasir, play dough, dan lilin.

5. Belajar bahasa asing

Anak yang sudah dikenalkan dengan bahasa asing sejak kecil dapat menyerap informasi lebih cepat dan akurat. Sebagai latihan, Anda bisa menggunakan kata-kata sederhana untuk menyebut barang-barang yang ada di rumah. Setelah anak cukup akrab dengan bahasa asing, Anda dapat melatihnya dengan belajar mengucapkan kalimat panjang.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi