Mengetahui ukuran panggul normal pada ibu hamil diperlukan untuk mengenali ada tidaknya cephalopelvic disproportion (CPD), suatu kondisi di mana tidak sesuainya ukuran kepala janin dan kapasitas panggul (pelvis) ibu. Lantas, berapa ukuran panggul normal ibu hamil? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Bentuk Panggul dan Proses Melahirkan
Sebelum menjelaskan mengenai ukuran panggul normal ibu hamil, penting untuk diketahui bahwa bentuk, posisi, pergerakan sendi serta ligamennya menyesuaikan untuk menopang bayi selama kehamilan. Perubahan ini juga membuat persalinan lebih mudah bagi ibu dan bayi.
Sementara itu, melahirkan secara normal (vaginal birth) mengharuskan kepala bayi berada di bawah dan menghadap punggung ibu. Posisi ini membantu bayi turun melalui panggul dan jalan lahir.
Pada dasarnya, setiap wanita memiliki bentuk panggul yang berbeda-beda. Secara umum, ada empat jenis panggul utama pada wanita. Jenis yang Anda miliki dapat memengaruhi mudah tidaknya melahirkan secara normal. Berikut penjelasannya:
1. Ginekoid
Ini adalah jenis panggul yang paling umum pada wanita dan umumnya dianggap sebagai panggul wanita yang khas. Bentuk keseluruhannya bulat, tidak dalam, dan terbuka.
Panggul ini dianggap sebagai tipe panggul yang paling disukai untuk persalinan pervaginam karena bentuknya yang lebar dan terbuka sehingga memberi bayi banyak ruang selama persalinan.
2. Android
Jenis panggul ini lebih mirip dengan panggul pria. Bentuknya lebih sempit dari panggul ginekoid dan berbentuk seperti hati atau irisan.
Bentuk panggul android yang lebih sempit dapat mempersulit persalinan karena janin mungkin bergerak lebih lambat melalui jalan lahir. Beberapa wanita hamil dengan jenis ini mungkin memerlukan operasi caesar.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Pusing saat Hamil, Bumil Perlu Tahu
3. Antropoid
Pelvis antropoid sempit dan dalam. Bentuknya mirip telur tegak atau lonjong. Bentuk panggul antropoid yang memanjang membuatnya lebih lapang dari depan ke belakang daripada panggul android. Akan tetapi, bentuknya masih lebih sempit dari panggul ginekoid.
Beberapa wanita hamil dengan tipe panggul ini mungkin dapat melahirkan secara normal, tetapi persalinan mungkin berlangsung lebih lama.
4. Platipeloid
Pelvis platipeloid juga disebut flat pelvis dan termasuk tipe yang tidak umum. Bentuk lebar tetapi tidak dalam dan menyerupai telur atau oval.
Bentuk panggul platipeloid dapat mempersulit persalinan pervaginam karena bayi mungkin mengalami kesulitan melewati pintu atas panggul. Banyak wanita hamil dengan bentuk panggul ini perlu menjalani operasi caesar.
Faktor Lain yang Memengaruhi Proses Persalinan
Selain bentuk panggul, faktor lain yang dapat dapat memengaruhi apakah Anda dapat melahirkan secara normal adalah:
- Posisi janin tidak normal, seperti sungsang atau melintang.
- Ukuran tubuh janin
- Kehamilan kembar.
- Serviks tidak cukup melebar.
- Gangguan detak jantung bayi.
- Tali pusar melilit janin.
- Terdapat masalah dengan plasenta, seperti plasenta previa.
- Pernah menjalani operasi caesar di masa lalu.
- Ada tidaknya komplikasi selama kehamilan, misalnya pre-eklampsia, gangguan fungsi jantung, dan lainnya.
Baca Juga: 8 Metode Melahirkan yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Ukuran Panggul Normal pada Ibu Hamil
Setelah mengetahui berbagai bentuk panggul seperti diatas, hal yang tidak kalah penting adalah ukuran panggul saat hamil. Prosedur yang umumnya dilakukan oleh tenaga medis ini diperlukan untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak.
Ukuran-ukuran panggul yang normal adalah sebagai berikut:
- Distansia spinarum, jarak antara kedua spina iliaka anterior superior 24-26 cm.
- Distansia cristarum, jarak antara kedua crista iliaka kanan kiri 28-30 cm.
- Konjugata eksterna (boudeloque) 18 -20 cm.
- Lingkaran panggul 80-90 cm.
Saat melakukan pengukuran distansia spinarum dan distansia cristarum, Bumil harus berbaring telentang dengan kedua kaki diluruskan. Sedangkan untuk pengukuran konjugata eksterna, dilakukan dengan berbaring miring membelakangi tenaga medis dengan kedua kaki diluruskan. Untuk pengukuran lingkar panggul dilakukan dalam posisi berdiri.
Apabila Bumil memiliki panggul yang kecil, Anda tidak perlu khawatir, diskusikan kondisi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Pengaruh Ukuran Panggul pada Proses Melahirkan
Ukuran panggul yang tidak sesuai kemungkinan memerlukan tindakan operasi caesar, apalagi ukuran bayi yang lebih besar dari ukuran panggul.
Tidak hanya ukuran panggul, ada faktor lainnya yang dapat menghambat persalinan, termasuk:
- Tidak kontraksi.
- Posisi bayi.
- Penyakit.
- Pernah menjalani operasi caesar.
Baca Juga: Persiapan Persalinan yang Wajib Diperhatikan, Harus Bawa Barang Apa Saja?
Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil dan memiliki kekhawatiran tentang bagaimana ukuran dan bentuk panggul dapat memengaruhi persalinan, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Tenaga medis dapat memeriksa panggul Anda untuk membantu mendapatkan gambaran tentang strukturnya.
Perlu diketahui, ada banyak faktor lain selain bentuk ukuran dan panggul yang dapat memengaruhi apakah Anda melahirkan secara normal atau tidak. Mengenai jenis panggul yang Anda miliki, banyak dari hal-hal ini berada di luar kendali.
Konsultasi dengan dokter diperlukan jika Anda mengalami gejala-gejala berikut:
- Rasa sakit atau tekanan di area panggul yang terus-menerus, berulang, atau mengganggu aktivitas harian.
- Masalah dengan inkontinensia urine atau feses.
- Rasa sakit yang terjadi saat berhubungan seks atau saat memasukkan tampon.
- Merasa seperti ada sesuatu yang keluar dari vagina atau melihat sesuatu yang menonjol keluar dari vagina.
Nah, itulah ulasan lengkap terkait pengaruh ukuran panggul terhadap proses melahirkan yang perlu Bunda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.
- Anonim. Anatomy of pregnancy and birth – pelvis. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/anatomy-of-pregnancy-and-birth-pelvis. (Diakses pada 17 November 2021).
- Anonim. SOP Pengukuran Panggul Luar. https://unipasby.ac.id/ckeditor/images-media/1524059283_SOP%20PENGUKURAN%20PANGGUL%20LUAR.pdf. (Diakses pada 17 November 2021).
- Anonim. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1794/4/BAB%20II.pdf. (Diakses pada 17 November 2021).
- Seladi-Schulman, Jill. 2020. The 4 Main Pelvis Types and What They Mean for Giving Birth. https://www.healthline.com/health/types-of-pelvis. (Diakses pada 17 November 2021).