Terbit: 28 May 2018 | Diperbarui: 6 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Slapped cheek syndrome merupakan penyakit akibat infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini ditandai dengan kemerahan pada pipi. Namun, ternyata penyakit ini juga bisa menyerang ibu hamil. Apakah berbahaya? Simak selengkapnya di sini!

Ketahui Bahaya Slapped Cheek Syndrome pada Ibu Hamil

Apa Itu Penyakit Slapped Cheek Syndrome?

Slapped cheek syndrome merupakan penyakit yang dikenal juga dengan fifth disease. Penyakit ini disebabkan oleh virus parvo B19. 

Ciri khas dari penyakit ini adalah kemerahan merah muda pada pipi seperti habis ditampar. Selain itu, penderita penyakit ini juga mungkin mengalami sakit kepala, pilek, sakit tenggorokan, dan demam. 

Pada kebanyakan kasus penyakit ini banyak menyerang anak-anak usia 4 hingga 12 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit ini bisa menyerang remaja dan orang dewasa yang belum pernah terkena virus parvo B19 sebelumnya. 

Penyakit ini tidak menyebabkan kondisi medis yang serius dan bisa sembuh dalam waktu 1 hingga 3 minggu. 

Pada beberapa orang, penyakit slapped cheek syndrome bisa memberikan efek yang lebih serius, seperti pada Ibu hamil dan orang-orang dengan imunitas lemah. Oleh sebab itu, penyakit ini tetap perlu diobati dengan tepat. 

Bahaya Slapped Cheek Syndrome Bagi Ibu Hamil

Ibu hamil yang terkena slapped cheek syndrome umumnya memiliki risiko kecil untuk terkena dampaknya. 

Namun, ibu hamil tetap dapat menularkan virus parvo B19 kepada janin melalui plasenta. Sekitar 1 dari 4 kasus ibu hamil yang terkena penyakit slapped cheek syndrome diketahui menularkannya kepada janin.

Virus ini dapat menyebabkan masalah pada kehamilan. Jika bumil mengalami terkena slapped cheek syndrome pada usia 20 minggu pertama kehamilan, maka risiko keguguran akan meningkat. 

Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan kondisi yang disebut dengan hydrops fetalis. Kondisi ini ditandai dengan penumpukan cairan yang tidak normal pada tubuh janin. 

Hydrops fetalis dapat menyebabkan gagal jantung pada janin, kematian saat lahir, serta bayi lahir dengan kondisi bengkak di seluruh tubuh. 

Oleh sebab itu, jika Anda hamil dan curiga terkena slapped cheek syndrome, maka tidak perlu ragu untuk segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter.

Slapped cheek syndrome pada orang dewasa sebenarnya sulit untuk dikenali jika melihat hanya dari gejalanya. Oleh sebab itu, dokter mungkin akan menyarankan Anda menjalani tes darah. 

Baca JugaIbu Hamil Minum Kopi, Aman atau Berbahaya bagi Janin?

Penanganan Slapped Cheek Syndrome pada Ibu Hamil dan Anak-anak

Bagi ibu hamil yang dinyatakan positif terkena slapped cheek syndrome, umumnya dokter akan memeriksa janin dalam kandungan dengan menggunakan USG. Melalui pemeriksaan ini, dapat diketahui apakah janin mengalami kelebihan cairan pada jaringan. 

Pada usia kehamilan tertentu, slapped cheek syndrome tidak akan menyebabkan cacat lahir. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu cemas karena bayi tetap bisa lahir dengan sehat dan dalam kondisi baik.

Anak-anak yang terkena slapped cheek syndrome disarankan untuk banyak istirahat, memperbanyak konsumsi makanan yang tinggi nutrisi, dan minum banyak air. Jika mengalami demam, Anda juga bisa memberikan obat pereda nyeri. 

Pencegahan Slapped Cheek Syndrome

Sebenarnya sulit untuk mencegah penyebaran virus parvo B19 penyebab slapped cheek syndrome. Orang yang terinfeksi virus ini umumnya dapat menyebarkan virus bahkan sebelum ada gejala yang muncul.

Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk rajin mencuci tangan. Langkah ini dapat membantu menghentikan penyebaran virus. 

Selain itu, penting untuk menjaga imunitas tubuh tetap kuat dengan konsumsi makanan yang kaya nutrisi, rajin olahraga, serta tidur cukup setiap malam. 

Akhirnya, slapped cheek syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan banyak menyerang anak-anak. Jika ibu hamil terkena penyakit ini pada 20 minggu pertama kehamilan, maka Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Langkah ini dilakukan untuk menurunkan risiko masalah pada kehamilan dan janin dalam kandungan.

  1. Martin, Sophie. 2022. Slapped Cheek Syndrome In Pregnancy. https://www.emmasdiary.co.uk/pregnancy-and-birth/pregnancy-health/slapped-cheek-syndrome-in-pregnancy. (Diakses pada 5 Mei 2023).
  2. NHS UK. Slapped Cheek Syndrome. https://www.nhs.uk/conditions/slapped-cheek-syndrome/. (Diakses pada 5 Mei 2023).
  3. Thomas, Chess. I’m Pregnant And My Toddler Has Slapped Cheek Syndrome. Could It Harm My Baby? https://www.babycentre.co.uk/x2059/im-pregnant-and-my-toddler-has-slapped-cheek-syndrome-could-it-harm-my-baby. (Diakses pada 5 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi