Banyak orang yang senang mengonsumsi daging, termasuk daging kambing. Namun, boleh atau tidak ibu hamil makan daging kambing selama hamil? Untuk tahu jawabannya, simak pembahasan di artikel ini!
Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Daging Kambing?
Daging merupakan salah satu makanan yang mengandung tinggi protein. Bagi ibu hamil, protein dibutuhkan tidak hanya untuk pertumbuhan bayi, tapi juga untuk mendukung pertumbuhan baru jaringan payudara, rahim, dan peningkatan suplai darah.
Untuk wanita hamil, sebaiknya konsumsi minimal sekitar 25 gram protein lebih baiknya dibandingkan wanita biasa. Hal ini penting untuk menghasilkan hormon dan enzim, antibodi untuk sistem kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi.
Dengan mengonsumsi daging kambing Anda bisa mendapatkan sumber protein lengkap yang melimpah. Dibandingkan bubuk protein yang biasanya mengandung bahan tambahan, protein dari daging bisa lebih mudah diserap nutrisinya.
Oleh karena itu, ibu hamil boleh makan daging kambing selama diolah secara tepat dan dimasak sampai matang. Apabila daging kambing kurang matang atau masih mentah, hal ini bisa menyebabkan ibu hamil terkena toksoplasmosis yang bisa memengaruhi pertumbuhan bayi selama masa kehamilan. Toksoplasmosis merupakan infeksi akibat adanya parasit yang terdapat pada daging kurang matang atau mentah.
Kemudian tidak mengonsumsi daging kambing secara berlebihan. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko pada ibu hamil mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diabetes gestasional.
Manfaat Daging Kambing untuk Ibu Hamil
Berikut ini beberapa manfaat makan daging kambing bagi ibu hamil yang perlu Anda ketahui:
1. Mencegah Kurang Darah
Kurang darah atau anemia ketika hamil merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih banyak dialami oleh ibu hamil. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berbahaya dan berdampak buruk pada janin.
Ibu hamil yang mengidap anemia bisa berisiko terkena infeksi, melahirkan bayi prematur, atau melahirkan janin dengan berat badan saat lahir rendah. Guna menghindari hal tersebut, Bumil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi kandungan zat besi yang terdapat dalam daging kambing.
Kandungan zat besi pada daging kambing bisa dua kali lipat jumlah zat besi pada daging sapi tanpa lemak dan dada ayam.
2. Meningkatkan Berat Badan Janin dan Ibu Hamil
Selain mengandung tinggi protein, daging kambing juga mengandung kalori dan lemak yang cukup tinggi sehingga bisa meningkatkan berat badan pada janin dan ibu hamil.
Jika ibu hamil memiliki berat badan yang normal, hal ini bisa membantu ibu hamil agar kuat menopang janin sampai masa persalinan.
Sedangkan meningkatnya berat badan janin juga penting untuk membantu mendukung tumbuh kembang sekaligus kesehatannya sampai lahir. Selain itu, daging kambing juga terdapat omega-3 yang berguna untuk perkembangan otak janin.
3. Memenuhi Sumber Nutrisi Selama Hamil
Tidak hanya mengandung tinggi protein dan zat besi, daging kambing juga mengandung vitamin B12. Kandungan satu ini memainkan banyak peranan penting untuk tubuh seperti pembentukan sel darah merah, produksi energi dalam sel, hingga fungsi sel saraf. Dengan mengonsumsi daging kambing, maka ini bisa menjadi salah satu cara untuk memenuhi asupan nutrisi ibu hamil.
Tips Mengonsumsi Daging Kambing untuk Ibu Hamil
Apabila selama hamil, Anda ingin makan daging kambing berikut ini beberapa tips yang perlu dilakukan sebelum mengonsumsinya:
1. Pilih Daging yang Segar
Apabila Anda ingin makan daging kambing, pastikan daging yang akan dikonsumsi masih segar dan bukan daging yang sudah disimpan dan dibekukan dalam pendingin dalam waktu lama.
Pasalnya daging kambing memiliki potensi untuk tercemar bakteri apabila sudah didiamkan selama beberapa hari. Di samping memilih daging yang segar, pastikan Anda memilih daging yang kebersihannya terjaga atau higienis.
2. Tambah Asupan Sayuran atau Buah
Selesai makan daging kambing, pastikan Anda imbangi dengan konsumsi sayuran atau buah-buahan untuk mengimbangi nutrisi dan gizi pada bayi yang terdapat di kandungan.
3. Masak Daging Sampai Matang
Untuk mencegah kemungkinan terkena infeksi bakteri toksoplasma pastikan Anda masak daging kambing hingga benar-benar matang. Daging kambing yang tidak matang bisa menyebabkan bayi Anda lahir secara prematur.
Apabila Anda ingin makan daging kambing, sebaiknya hindari sate kambing yang diolah dengan cara dibakar seperti sate karena bahaya pembakarannya. Di samping itu, Anda juga bisa masak daging kambing dengan berbagai cara. Metode memasak daging kambing yang paling umum adalah slow cooking untuk dijadikan kari atau semur.
Nah, itulah pembahasan mengenai boleh atau tidaknya ibu hamil makan daging kambing sampai cara mengonsumsi daging kambing yang tepat selama hamil. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya!
- Mukhija, Megha. 2020. Eating Meat During Pregnancy – Is It Safe?. https://parenting.firstcry.com/articles/eating-meat-during-pregnancy-is-it-safe/. (Diakses pada 30 Mei 2023).
- Anonim. 2018. What not to eat when pregnant. https://www.nutrition.org.uk/life-stages/pregnancy/dietary-concerns-during-pregnancy/what-not-to-eat-when-pregnant/. (Diakses pada 30 Mei 2023).
- Anonim. 2020. Top 5 Reasons Quality Meat Is Vital For Pregnant Women. https://www.beckandbulow.com/blogs/meat-benefits/quality-meat-for-pregnant-women. (Diakses pada 30 Mei 2023).
- Hallal, Fatima. 2022. Is Goat Meat Healthy? All You Need to Know. https://www.healthline.com/nutrition/goat-meat-benefits. (Diakses pada 30 Mei 2023).