Terbit: 9 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Tidak hanya meningkatkan rasa bahagia, namun menambah momongan juga berarti menambah tanggung jawab sebagai orang tua. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan memiliki anak kedua, Anda perlu pertimbangan dan persiapan yang matang. 

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Hamil Anak Kedua

Pertimbangkan Hal Ini Saat Ingin Menambah Momongan

Hadirnya anak kedua pasti akan memberikan banyak perubahan dalam keluarga, mulai dari pola hidup yang sudah terbentuk, hingga biaya hidup. Perubahan ini akan menjadi tantangan bagi Anda sebagai pasangan dan orang tua. 

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan Anda dan pasangan sudah siap sebelum memiliki anak kedua. 

Beberapa hal yang perlu dipertimbangan sebelum memutuskan memiliki anak kedua, antara lain:

1. Jarak Kelahiran dengan Anak Pertama

Jarak kelahiran dengan anak pertama adalah hal yang perlu dipertimbangkan ketika merencanakan anak kedua. Pasalnya jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan bagi ibu dan janin. 

Jarak ideal antara kehamilan dan kelahiran selanjutnya adalah 2 hingga 4 tahun. Jika jarak kelahiran kurang dari 1 tahun, maka anak pertama masih perlu pengasuhan yang ekstra. 

Tubuh wanita perlu waktu untuk memulihkan diri, menyesuaikan diri, dan siap untuk kehamilan selanjutnya. 

Jika jarak hamil pertama dan hamil selanjutnya terlalu dekat, maka sang ibu memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan plasenta. Risiko ini akan semakin meningkat jika persalinan sebelumnya dilakukan lewat metode operasi caesar.

Baca Juga20 Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Harus Disiapkan Orang Tua

2. Usia Ibu

Semakin bertambahnya usia, siklus menstruasi wanita mulai berubah begitu juga dengan produksi sel telurnya. Wanita lahir dengan jumlah sel telur yang terbatas, hingga akan habis pada waktu tertentu. 

Selain itu, semakin bertambahnya usia, kualitas sel telur juga akan berkurang. Kondisi ini akan meningkatkan peluang keguguran atau cacat bawaan pada anak.

Wanita yang berusia di atas 35 tahun diketahui akan mengalami penurunan peluang kehamilan. Selain itu, pada usia ini Anda juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami komplikasi persalinan dan kehamilan, seperti diabetes gestasional dan keguguran.

Namun, jika Anda sang ibu masih berusia di bawah 30 tahun dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, maka peluang kehamilan anak kedua masih tinggi. 

3. Kesiapan Anak Pertama Menjadi Kakak

Usia anak sulung tidak bisa menjadi patokan kesiapannya menjadi seorang kakak. 

Kehadiran adik di tengah keluarga memang membuat anak pertama senang karena hadir teman untuk bermain dan beraktivitas. Namun, kehadiran adik juga mungkin akan menimbulkan kecemburuan akibat perhatian orang tua yang terbagi. 

Sebagai persiapan kelahiran anak kedua, Anda dapat mencoba mengajarkan anak pertama tentang peran seorang kakak serta melibatkannya dalam mempersiapkan kelahiran adiknya. 

Beberapa tips yang dapat Anda lakukan, antara lain:

  • Tanyakan pendapatnya tentang kelahiran adik.
  • Ajak anak pertama ketika melakukan pemeriksaan kehamilan.
  • Ajak anak pertama untuk berinteraksi dengan calon adiknya ketika berada dalam kandungan.
  • Libatkan anak pertama ketika mempersiapkan perlengkapan dan kamar untuk calon adiknya.
  • Ajarkan anak pertama tentang cara menjadi kakak dan perannya. 

4. Kondisi Finansial Keluarga

Tidak hanya mempersiapkan fisik dan mental, tetapi kesiapan finansial juga menjadi salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan. 

Kehadiran anggota keluarga baru otomatis akan menambah pengeluaran untuk biaya hidup dan biaya kesehatannya. 

Oleh sebab itu, Anda perlu memperhitungkan kembali kondisi keuangan keluarga. Anda perlu memikirkan pengeluaran utama ketika anak kedua lahir, seperti perlengkapan bayi, biaya susu, pemeriksaan kesehatan, imunisasi, hingga biaya pendidikan. 

5. Kesiapan Pasangan

Memiliki anak kedua perlu kesepakatan pasangan suami istri. Pasalnya, kehadiran anak kedua pasti akan menyita waktu kalian berdua. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan kesiapan fisik dan mental pasangan. 

Jika salah satu belum yakin, sebaiknya Anda menunda untuk memiliki anak kedua dan melakukan diskusi lagi. 

Anda tidak perlu memaksakan untuk segera memiliki anak kedua dalam waktu dekat.

6. Kesiapan Hati dan Energi Menyambut Anggota Keluarga Baru

Ketika anak kedua lahir, terkadang sang ibu merasa bersalah karena tidak mampu membagi waktu dengan baik. Hal ini perlu diatasi dengan komunikasi dan kerja sama dengan pasangan.

Selain itu, kehadiran bayi baru lahir ke dalam keluarga akan memaksa Anda untuk mengeluarkan energi lebih untuk memberikan susu, mengganti popok, atau menjaganya ketika sakit. 

Oleh sebab itu, Anda perlu mempersiapkan hati dan energi untuk memiliki anak kedua. Anda juga perlu melakukan diskusi dengan pasangan tentang pembagian tugas saat anak kedua hadir nanti. 

7. Cara Membagi Waktu dengan Kedua Anak

Tidak dapat dipungkiri, kehadiran anak kedua pasti akan menyita waktu Anda sebagai orang tua. Pada kebanyakan kasus, sang kakak merasa tersingkir dan kurang diperhatikan saat sang adik lahir. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemburu dan benci kepada adiknya. 

Anda perlu menyiasati masalah ini dengan membagi waktu dan perhatian dengan kedua anak. Hal ini dapat dilakukan dengan pasangan untuk berbagi peran. Selain itu, Anda mempertimbangkan untuk mendapatkan bantuan orang lain. 

Baca Juga11 Manfaat Pil KB selain Mencegah Kehamilan (Jarang Diketahui)

8. Karier Ibu 

Kehadiran anak kedua mungkin akan memengaruhi karir sang ibu. Tidak sedikit wanita yang merasa kesulitan bekerja penuh waktu ketika memiliki lebih dari satu anak.

Oleh sebab itu, Anda perlu mempertimbangkan kelahiran anak kedua dengan matang. Apakah sang ibu nanti tetap akan bekerja atau justru berhenti bekerja untuk merawat anak-anak sepenuh waktu. 

Jika ingin terus bekerja, Anda perlu memikirkan pengasuhan anak-anak pada saat Anda pergi bekerja. Sekarang, ada beberapa pilihan pengasuhan anak untuk ibu yang bekerja, seperti dititipkan di daycare atau menggunakan jasa pengasuh. 

Menyambut anggota keluarga baru memang tidak mudah. Anda dan pasangan perlu pertimbangan yang matang karena akan mengemban tanggung jawab seumur hidup. Tidak hanya itu, Anda juga perlu mempersiapkan mental sang kakak untuk menyambut adik baru. 

Tidak perlu buru-buru, Anda bisa mendiskusikan hal ini hingga mendapatkan kesepakatan yang matang.

  1. Lindberg, Sara. 2021. Child Spacing: Is There an Ideal Age Gap Between Children? https://www.healthline.com/health/birth-control/child-spacing-gap-between-children. (Diakses pada 25 April 2023).
  2. Mayo Clinic Staff. 2022. Pregnancy After 35: Healthy Pregnancies, Healthy Babies. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy/art-20045756. (Diakses pada 25 April 2023).
  3. Romita, P. 2020. How to Plan for a Second Baby. https://parenting.firstcry.com/articles/a-complete-guide-to-planning-for-second-baby/#thingstoconsiderwhileplanningforasecondpregnancy. (Diakses pada 25 April 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi