Pemeriksaan kesehatan sebelum hamil merupakan hal utama dan sangat penting di dalam persiapan kehamilan. Sebenarnya, pemeriksaan apa saja yang penting dilakukan saat mempersiapkan kehamilan?
Beberapa Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan Sebelum Hamil
Sebelum merencanakan kehamilan, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh calon orang tua. Persiapan yang matang dapat membuat proses kehamilan menjadi lebih lancar dan risiko komplikasi kehamilan juga dapat diturunkan.
Beberapa pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan bila Anda sedang merencanakan, antara lain:
1. Pap Smear
Bagi wanita yang sudah aktif secara seksual atau sudah melakukan hubungan seksual, penting untuk rutin menjalani tes pap smear. Pemeriksaan kesehatan ini berguna untuk mendeteksi kehadiran virus HPV penyebab kanker serviks.
Bila pap smear dilakukan saat hamil, maka Anda memiliki risiko untuk mengalami nyeri, kram, atau bahkan pendarahan.
2. Tes Penyakit Kelamin
Tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual sebelum hamil. Pasalnya, kesehatan janin tergantung pada hal ini.
Penyakit menular seksual yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah pada kehamilan dan janin. Beberapa risiko yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual, antara lain:
- Klamidia menyebabkan kelahiran prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
- Gonore menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
- Sifilis berhubungan dengan bayi lahir mati, masalah pada berbagai organ janin, seperti otak, jantung, mata, dan tulang, serta kelahiran prematur.
Pada umumnya dokter kandungan akan memeriksa ada atau tidaknya penyakit klamidia, gonore, HIV, hepatitis, dan sifilis saat Anda melakukan program kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan ini perlu dilakukan sebelum hamil agar Anda dapat menjalankan pengobatan terlebih dahulu.
Baca Juga: 15 Ciri-ciri Kehamilan Sehat yang Harus Bunda Ketahui
3. Pemeriksaan Terapi Obat yang Digunakan
Ada berbagai jenis obat yang tidak cocok dikonsumsi ibu hamil karena mampu memberikan efek buruk pada kehamilan dan perkembangan janin. Pada umumnya, Anda baru tahu kabar kehamilan saat usia kehamilan 4 minggu ke atas.
Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan tentang obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Dokter kandungan akan memberi tahu tentang obat mana yang aman dikonsumsi selama program hamil dan obat mana yang perlu dihentikan atau diganti selama menjalani program hamil.
Melalui cara ini, risiko masalah pada janin dan kehamilan dapat diturunkan.
4. Pemeriksaan Genetik
Pemeriksaan genetik akan dilakukan dengan mengambil sampel darah dan dilakukan analisis di laboratorium. Sebenarnya, pemeriksaan ini tidak wajib dilakukan oleh semua pasangan.
Hanya saja, pemeriksaan ini akan membantu menentukan apakah Anda dan pasangan memiliki genetik tidak normal yang berkaitan dengan penyakit tertentu. Umumnya, genetik ini dapat diturunkan kepada anak Anda.
Ada beberapa kondisi yang tidak dialami tubuh, tetapi Anda dan pasangan ternyata membawa genetik tersebut, seperti kondisi thalasemia dan penyakit sel sabit. Jika Anda dan pasangan ternyata sama-sama membawa gen ini, Anda dan pasangan bisa menentukan apakah tetap ingin memiliki anak atau tidak.
5. Tes Fungsi Tiroid
Hormon tiroid merupakan salah satu hormon penting untuk tubuh. Beberapa orang sebenarnya mengalami kekurangan hormon tiroid atau hipotiroidisme, tetapi tidak menyadarinya. Melalui pemeriksaan fungsi tiroid, Anda akan mengetahui jumlah hormon tiroid dalam tubuh.
Selama hamil, tubuh akan mengalami kenaikan metabolisme sehingga dibutuhkan lebih banyak hormon tiroid. Masalah pada tiroid, baik hipotiroid atau hipertiroid (kelebihan hormon tiroid), keduanya dapat mengganggu kehamilan serta pertumbuhan dan perkembangan janin.
Anda dapat melakukan pemeriksaan fungsi tiroid lewat pengambilan sampel darah sederhana.
6. Tes Gula Darah
Pemeriksaan gula darah merupakan salah satu jenis tes penting yang perlu dilakukan wanita, terutama mereka yang memiliki risiko terkena diabetes melitus.
Wanita yang sedang hamil memiliki risiko untuk mengalami diabetes gestasional yang ditandai dengan kenaikan gula darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan gula darah rendah atau bayi lahir mati.
Oleh sebab itu, penting untuk menjalani pemeriksaan gula darah sebelum hamil. Melalui cara ini, dokter kandungan dapat membantu mencegah timbulnya kondisi kenaikan gula darah selama hamil.
7. Tes TORCH
Pemeriksaan TORCH digunakan untuk membantu mengetahui infeksi dalam tubuh yang dapat membahayakan janin dalam kandungan selama kehamilan.
TORCH merupakan akronim dari 5 infeksi yang tercakup dalam skrining, yaitu:
- Toxoplasmosis
- Other (HIV, virus hepatitis, parvovirus)
- Rubella
- Cytomegalovirus
- Herpes Simpleks
Infeksi-infeksi ini dapat ditularkan ke janin selama kehamilan. Oleh sebab itu, jika diketahui sebelum hamil, Anda dapat mengobati kondisi ini dan mencegah komplikasi pada janin.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Aman untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?
8. Pemeriksaan Panggul
Pada pemeriksaan panggul, dokter akan memeriksa organ reproduksi, yang mencakup vagina, mulut rahim, rahim, dan ovarium. Melalui pemeriksaan ini dapat diketahui kondisi kesehatan organ reproduksi.
Jika ditemukan adanya masalah pada organ reproduksi, maka dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan pengobatan sebelum kehamilan untuk mencegah masalah selama hamil.
Persiapan kehamilan tidak hanya menyiapkan mental, tetapi juga perlu memastikan tubuh wanita siap untuk hamil. Oleh sebab itu, beberapa pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan untuk menurunkan risiko komplikasi kehamilan dan masalah pada janin.
- March of Dimes. Your Checkup Before Pregnancy. https://www.marchofdimes.org/find-support/topics/planning-baby/your-checkup-pregnancy. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- NIH NIDDK. Thyroid Disease & Pregnancy. https://www.niddk.nih.gov/health-information/endocrine-diseases/pregnancy-thyroid-disease. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- Reece, Tamekia. 2017. 6 Health Checks to Have Before Becoming Parents. https://www.parents.com/getting-pregnant/pre-pregnancy-health/general/health-checks-to-have-before-becoming-parents/. (Diakses pada 12 Mei 2023).
- University of Rochester Medical Center. TORCH Panel. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=torch_panel. (Diakses pada 12 Mei 2023).