Terbit: 22 June 2017 | Diperbarui: 23 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Ibu hamil tidak hanya mengalami perubahan pada bentuk badan, tetapi juga pada kulitnya. Ibu hamil kerap mengalami masalah kulit yang membuat kurang percaya diri. Apa saja masalah kulit yang terjadi pada ibu hamil? Simak di bawah ini!

10 Masalah Kulit pada Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

Masalah Kulit Ini Kerap Terjadi pada Ibu Hamil

Kehamilan dapat menimbulkan banyak gejala aneh, salah satunya pada kulit yang tidak kebal terhadap perubahan hormon selama kehamilan. Meski mengganggu, sebagian besar kondisi ini tidak berbahaya dan akan mereda setelah melahirkan.

Beberapa masalah kulit yang terjadi pada ibu hamil, berikut di antaranya:

1. Jerawat

Kondisi kehamilan yang membuat wanita harus menjaga kesehatannya dengan sangat hati-hati ternyata bisa membuat ibu hamil menjadi stres. Tak hanya itu, ibu hamil juga akan lebih mudah merasa kelelahan atau mengalami mual-mual.

Kondisi tersebut ternyata dapat memicu produksi kelenjar minyak pada kulit wajah dengan berlebihan dan akhirnya memengaruhi kadar pH kulit. Alhasil, hal ini pun akan menyebabkan penyakit kulit seperti jerawat.

Untuk menghindari masalah kulit ini, ada baiknya ibu hamil menjaga asupan air minumnya agar bisa menjaga kesehatan kulit sekaligus membantu mengeluarkan kadar racun dari dalam tubuh.

2. Kulit Kering

Saat hamil, tubuh ibu akan fokus pada pemberian nutrisi bagi perkembangan dan kesehatan janin di dalam kandungan. Hal ini ternyata bisa menyebabkan dehidrasi yang akhirnya menyebabkan masalah kulit kering.

Tak hanya memenuhi asupan air minum, ada baiknya ibu hamil rutin membersihkan wajahnya dengan produk pembersih yang mampu mengembalikan kelembapan kulit.

3. Stretch Mark

Kulit yang meregang karena kehamilan yang semakin membesar atau penambahan berat badan, atau menyusut karena penurunan berat badan yang ekstrem, memiliki jenis jaringan parut yang disebut stretch mark atau disebut striae.

Stretch mark biasanya mulai berwarna kemerahan atau keunguan, kemudian menjadi mengkilap dan bergaris perak atau putih.

Menghilangkan guratan stretch mark dapat menggunakan obat oles seperti krim retinoid dan krim asam hialuronat (HA). Selain obat ini, Anda bisa melakukan prosedur lainnya, termasuk terapi laser, microneedling, dan mikrodermabrasi.

4. Gatal-Gatal

Kondisi perut yang semakin membesar akan menarik kulit pada area tersebut dan menyebabkan kulit perut gatal-gatal.

Urtikaria pruritus dan plak kehamilan adalah ruam kehamilan yang paling umum. Bercak merah yang gatal ini muncul di sekitar stretch mark – biasanya menjelang akhir kehamilan saat perut Anda paling banyak meregang. Kondisi ini dapat menyebar ke lengan, kaki, dan bokong.

Untuk mengatasinya, Anda bisa mengoleskan lotion atau minyak organik pada bagian kulit yang mengalami gatal-gatal.

Baca Juga: 5 Masker Wajah yang Aman untuk Ibu Hamil dan Alami

5. Kulit Sensitif

Saat hamil, kulit ibu memang cenderung menjadi lebih sensitif. Bahkan, lotion kecantikan atau deodoran yang sebelumnya digunakan oleh ibu juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya ibu tidak sembarangan dalam menggunakan kosmetik atau produk perawatan kulit.

6. Hiperpigmentasi

Perubahan hormonal saat hamil membuat tubuh memproduksi lebih banyak melanin yang berpengaruh pada warna kulit dengan jumlah yang lebih besar. Hal ini akan membuat beberapa bagian tubuh seperti ketiak, leher, atau perut memiliki bintik-bintik gelap atau bercak kehitaman.

Biasanya, hiperpigmentasi akan sembuh setelah melahirkan, tetapi mungkin bisa bertahan selama beberapa tahun. Contoh hiperpigmentasi pada kehamilan adalah melasma.

Pengobatan hiperpigmentasi dapat menggunakan krim untuk mencerahkan, menggunakan tabir surya saat bepergian, atau yang alami menggunakan lidah buaya.

7. Skin Tag

Perkembangan skin tag atau daging tumbuh selama kehamilan adalah hal biasa. Bintil kecil yang menyerupai kutil ini biasanya muncul di leher, dada, punggung, selangkangan, dan di bawah payudara.

Skin tag umumnya tidak berbahaya atau ganas. Jika berada di tempat yang berisiko mengalami iritasi pendarahan, karena pakaian atau gerakan berulang, dokter dapat menghilangkannya.

Sebagian besar skin tag tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika skin tag mengalami iritasi atau mengganggu penampilan, dokter mungkin menyarankan untuk mengangkatnya.

8. Herpes Gestationis

Herpes gestationis adalah kelainan kulit langka yang muncul sebagai lepuh kecil yang biasanya dimulai dari pusar. Kecuali kelahiran prematur, penyakit kulit ini tidak menimbulkan risiko serius bagi bayi dalam kandungan dan cenderung kambuh pada kehamilan berikutnya.

Merasakan gejala herpes gestationis bisa menggunakan kompres dingin agar kulit tetap sejuk. Anda juga bisa mengoleskan kortikosteroid topikal untuk meredakan rasa gatal. 

Baca Juga: Perawatan Kulit Ibu Hamil (Paling Aman Menurut Dokter)

9. Eritema Multiforme

Eritema multiforme adalah penyakit kulit yang sering dikaitkan dengan reaksi berlebihan terhadap obat atau infeksi.

Ruam ini biasanya mengenai tubuh dan lengan, namun tidak terasa gatal. Biasanya, ruam akan hilang sebelum melahirkan atau bahkan dapat bertahan lama.

Meskipun akan hilang dengan sendirinya, namun penggunaan antihistamin dan kortikosteroid topikal (oles) dapat membantu mengatasi gatal-gatal.

10. Kolestasis Kehamilan

Kolestasis kehamilan adalah penyakit hati yang disebabkan tingginya kadar hormon kehamilan yang memengaruhi aliran normal empedu di kantong empedu.

Kondisi ini terjadi pada trimester ketiga dan bisa menyebabkan gatal yang parah di seluruh tubuh. Biasanya lebih buruk di telapak tangan dan telapak kaki dan menyebabkan pasien merasa menderita dan tidak bisa tidur. Kolestasis kehamilan juga bisa disertai dengan penyakit kuning – perubahan warna kuning pada kulit dan mata.

Kolestasis kehamilan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat ursodiol untuk menurunkan kadar empedu. Sedangkan meredakan gatal bisa dengan mengoleskan krim atau salep yang diresepkan dokter. Anda juga bisa mengompres kulit yang gatal dengan air hangat atau dingin.

Itu dia penjelasan terkait masalah kulit yang kerap terjadi pada ibu hamil. Meskipun kondisi ini sering kali hilang setelah persalinan, sebaiknya obati dengan benar dan jangan dianggap sepele. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. 2020. Skin Conditions During Pregnancy. https://www.webmd.com/baby/skin-conditions-pregnancy (Diakses pada 23 Mei 2023)
  2. Duryea, Elaine. 2016. Obstetrics and Gynecology. 2016 skin problems that can develop during pregnancy. https://utswmed.org/medblog/pregnancy-rash-skin-conditions/ (Diakses pada 23 Mei 2023)
  3. Smith, Lori. 2023. Which skin conditions can occur during pregnancy?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/305605 (Diakses pada 23 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi