Terbit: 27 December 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Hamil di usia 30 tahun ke atas dianggap sangat berisiko baik bagi ibu dan janin. Apa saja risiko yang mungkin terjadi? Simak risikonya dalam ulasan berikut ini!

Kenali Risiko Kehamilan pada Usia 30 Tahun Lebih

Risiko Kehamilan pada Wanita Usia 30-an

Kehamilan pada usia 30-an tahun memiliki risiko yang perlu Anda waspadai. Risiko ini bisa mengancam kesehatan ibu dan janin yang terus tumbuh.

Berikut beberapa risiko yang harus diwaspadai di antaranya:

1. Keguguran

Setiap kehamilan memiliki risiko keguguran, dan risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia wanita. Banyak kasus keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom, dan ririko bayi mengalami kelainan ini juga meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 35 tahun.

Kondisi kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan masalah tiroid juga dapat mempersulit kehamilan dan meningkatkan risiko keguguran.

Mengenali atau mengelola kondisi kronis apa pun sebelum hamil bisa mengurangi risiko keguguran. Mengunjungi dokter untuk pemeriksaan sebelum program hamil adalah langkah penting.

2. Down Syndrome

Down syndrome dan cacat genetik lainnya lebih sering terjadi pada anak yang lahir dari wanita berusia di atas usia 30 tahun karena penurunan kualitas sel telur.

Down syndrome adalah cacat kromosom akibat mutasi spesifik yang disebut trisomi 21, di mana bayi dilahirkan dengan tiga salinan kromosom 21.

Pada 25 tahun, sekitar 1 dari 1.250 kehamilan berisiko melahirkan bayi dengan down syndrome. Pada usia 40 tahun, risiko meningkat menjadi 1 dari 100. Risiko melahirkan bayi dengan sindrom ini lebih tinggi jika Anda pernah melahirkan anak yang mengidapnya.

3. Kehamilan Kembar

Kehamilan ganda atau kembar, terjadi ketika wanita melahirkan lebih dari satu anak sekaligus. Wanita di atas usia 30 tahun lebih cenderung mengandung anak kembar daripada wanita yang lebih muda. Ini terjadi karena kadar hormon perangsang folikel (FSH) meningkat seiring bertambahnya usia.

FSH bertanggung jawab untuk perkembangan folikel di ovarium. Seiring bertambahnya usia wanita, dibutuhkan lebih banyak FSH guna merangsang folikel untuk tumbuh dan melepaskan sel telur – tetapi terkadang folikel merespons rangsangan berlebih dengan melepaskan sel telur kedua atau bahkan ketiga. Ini mengakibatkan wanita mengandung dua bayi atau lebih sekaligus.

Risiko terbesar dari kehamilan kembar adalah kelahiran prematur, yang terjadi pada sekitar 60 persen kehamilan kembar. Bayi kembar mungkin lahir dengan berat badan lahir rendah dan membutuhkan perawatan intensif.

Baca Juga: Risiko Hamil Tua Usia 35 Tahun ke Atas

4. Perubahan Fisik

Semakin tua usia wanita, akan semakin menantang perubahan fisik selama kehamilan. Untungnya, banyak wanita berusia 30-an yang terbiasa aktif secara fisik dan memiliki rutinitas kebugaran yang bagus.

Jika sudah terbiasa olahraga, biasanya tidak ada alasan untuk berhenti hanya karena sedang hamil. Tetap bugar dan aktif secara fisik selama kehamilan bisa membantu merasa kuat dan meminimalkan ketidaknyamanan karena kehamilan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tetap aktif selama kehamilan memiliki persalinan yang lebih mudah dan lebih singkat.

5. Perubahan Emosional

Perubahan hormon selama kehamilan di usia 30-an bisa memengaruhi emosi wanita. Apabila Anda merasa sendirian atau tertekan atau tampaknya tidak mampu mengendalikan emosi negatif, penting untuk mencari bantuan. Misalnya hubungi dokter dan beri tahu mereka bagaimana perasaan Anda.

Jika memiliki teman lain berusia 30-an yang juga akan melahirkan, sebaiknya pertimbangkan untuk berbagi perasaan dan pengalaman dengannya.

6. Risiko Lainnya

Ada beberapa risiko lainnya yang mungkin terjadi selama kehamilan di usia 30 tahun, berikut di antaranya:

  • Diabetes gestasional. Memiliki diabetes gestasional membuat kadar gula darah dalam tubuh meningkat. Wanita dengan usia 30-an tahun lebih rentan terkena dan kemungkinan bertahan hingga setelah persalinan.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi). Peningkatan tekanan darah pada saat hamil harus diwaspadai karena bisa mengancam nyawa kedua belah pihak.
  • Berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi yang memiliki berat badan rendah rawan sekali mengalami gangguan organ dan juga kematian.
  • Caesar. Komplikasi saat persalinan bisa terjadi sehingga operasi Caesar sangat direkomendasikan.

Baca Juga: Kehamilan di Usia 40-an dan Risiko Penyakit Jantung

Cara Mengurangi Risiko Kehamilan pada Usia di Atas 30 Tahun

Hamil di usia 30 tahun tidak mudah, jadi penting untuk melakukan kiat-kiat untuk mendukung kehamilan yang sehat. Berikut adalah beberapa tips dan cara yang bagus untuk kehamilan di usia 30 tahun, antara lain:

  • Memeriksa Kadar Hormon

Tes hormon bisa bisa membuat program kehamilan jauh lebih mudah dengan membantu mengetahui kapan waktu terbaik untuk berhubungan.  Pelacakan hormon dengan alat canggih memungkinkan Anda untuk menentukan ovulasi dengan akurasi 99 persen.

  • Pertahankan Gaya Hidup Seimbang

Mendapatkan nutrisi dan olahraga yang tepat mampu mempersiapkan tubuh untuk mengandung janin. Konsultasikanlah dengan dokter tentang nutrisi dan latihan yang aman untuk dilakukan saat mencoba untuk hamil.

  • Perhatikan Masalah Kesehatan dengan Cermat

Hamil di usia 30 tahun dikaitkan dengan risiko tertentu terhadap kesehatan baik ibu dan bayi. Oleh sebab itu, penting memantau potensi masalah kesehatan dengan cermat sejak awal untuk memastikan Anda mendapatkan perawatan prenatal terbaik.

  • Mencari Dukungan

Kehamilan bisa mungkin menjadi perjalanan yang panjang, terutama di usia 30 tahun. Saat hamil membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan, Anda mungkin diselimuti emosi. jadi, pastikan memiliki teman dan keluarga yang bisa Anda hubungi untuk mendapatkan dukungan saat dibutuhkan.

  • Tes Genetik

Tes skrining genetik tertentu bisa mempersiapkan wanita untuk menghadapi bayi yang memiliki kebutuhan khusus atau risiko kesehatan yang mungkin memerlukan perawatan intensif.

Carrier screening (skrining pembawa) dapat dilakukan pada Anda dan pasangan sebelum hamil untuk mengetahui apakah Anda pembawa penyakit genetik tertentu. Begitu hamil, darah ibu dan cairan ketuban dapat diuji untuk kelainan dan cacat tertentu.

Apabila ada keinginan atau terpaksa hamil di usia 30-an tahun ada baiknya untuk membatasinya hingga usia 35 tahun untuk mengurangi risiko. Setelah itu Anda bisa melakukan KB. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Risks of Pregnancy Over Age 30. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P02481 (Diakses pada 4 Mei 2023)
  2. Kang, Sylvia. Atnpa Tanun. Getting Pregnant in Your 30’s: Benefits, Risks, and Advice. https://www.miracare.com/blog/getting-pregnant-in-your-30s/ (Diakses pada 4 Mei 2023)
  3. Muza, Sharon. 2022. How to Have a Healthy Pregnancy After 30. https://www.verywellfamily.com/pregnancy-in-your-thirties-4147320 (Diakses pada 4 Mei 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi