Terbit: 3 June 2016 | Diperbarui: 5 September 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Puasa adalah salah satu ibadah untuk Muslim atau umumnya untuk diet dengan tujuan bagi kesehatan. Namun, amankah puasa untuk wanita saat hamil tua? Simak penjelasannya di bawah ini!

Bolehkah Menjalani Puasa saat Hamil Tua?

Amankah Puasa saat Hamil Tua?

Terkait aman atau tidaknya puasa saat hamil belum ada jawaban yang pasti. Meskipun ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa tidak memengaruhi berat lahir bayi, tetapi belum jelas bagaimana puasa memengaruhi kesehatan ibu hamil atau kesehatan bayi dalam kandungan. Berdasarkan alasan ini para ahli menyarankan untuk tidak berpuasa selama kehamilan.

Puasa tidak dianggap aman jika ibu hamil menderita diabetes atau menderita diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional). Hal ini karena puasa dapat memengaruhi kadar gula darah ibu hamil.

Saat ibu hamil berpuasa di siang hari, kadar gula darah bisa turun dan berisiko mengalami dehidrasi. Saat berbuka puasa di malam hari, kadar gula darah bisa menjadi terlalu tinggi jika banyak makan saat sahur dan berbuka puasa.

Dalam Islam, penting untuk diingat bahwa jika sedang hamil, tidak mengharuskan berpuasa. Anda bisa mengganti puasa nanti, atau bisa melakukan fidyah, yaitu cara mengganti puasa yang terlewat dengan memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan.

Jika merasa tidak cukup sehat untuk menjalankan puasa, atau khawatir dengan kesehatan Anda dan bayi, sebaiknya konsultasiken ke dokter umum atau bidan.

Baca Juga: Hamil Tua Tapi Belum Kontraksi, Apa yang Harus Dilakukan?

Dampak Puasa Saat Hamil Tua

Tanda-tanda peringatan apa yang harus saya perhatikan selama berpuasa?

Hubungi dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan saran sesegera mungkin jika Anda berpuasa dan:

  • Penurunan berat badan. Berat badan kemungkinan turun, yang bisa berbahaya bagi bayi ibu hamil. Anda mungkin tidak akan ditimbang selama pemeriksaan antenatal, jadi timbanglah berat badan Anda secara teratur di rumah saat berpuasa.
  • Merasa sangat haus. Ibu hamil menjadi sangat haus, lebih jarang buang air kecil, atau jika urine berwarna gelap. Kondisi ini adalah tanda dehidrasi, dan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK) atau komplikasi lainnya.
  • Pusing. Selain pusing, ibu amil kemungkinan pingsan, merasa lemah, bingung, atau kelelahan, bahkan setelah Anda beristirahat dengan baik. Segera berbuka puasa dengan minuman manis dan camilan asin, dan segera hubungi dokter atau bidan.

Baca Juga: Tips Puasa Lancar bagi Ibu Hamil di Trimester Pertama

Tips Aman Puasa saat Hamil Tua

Jika Anda memutuskan untuk berpuasa saat hamil tua, hindari risiko puasa dengan melakukan tips berikut ini:

  • Berkonsultasi dengan bidan terlebih dahulu. Berbicaralah dengan bidan, yang dapat memeriksa kesehatan Anda. Kehamilan membutuhkan banyak nutrisi dan cairan. Dokter atau bidan dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan nutrisi dari makanan harian. Anda mungkin juga perlu melakukan pemeriksaan lebih sering selama puasa.
  • Hati-hati dengan diabetes. Jika Anda sedang hamil tapi menderita diabetes dan ingin berpuasa, bicarakan dengan bidan atau dokter Anda sebelumnya dan rencanakan makanan dan minuman Anda dengan hati-hati.
  • Hindari kafein. Jika Anda biasanya mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, dan cola, sebaiknya kurangi sebelum berpuasa untuk mencegah sakit kepala. Anda tidak boleh mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein sehari saat hamil, yaitu sekitar dua cangkir kopi instan. Selain minuman tersebut, cokelat dan teh hijau juga mengandung kafein.
  • Kurangi aktivitas. Pastikan untuk mengurangi aktivitas  atau pekerjaan selama Anda berpuasa selama kehamilan. Misalnya mengurangi jam kerja atau menambah waktu istirahat. 
  • Selalu membawa buku catatan. Pastikan untuk membawa buku harian makanan ke mana pun Anda berada, jadi tahu apa yang Anda makan dan minum.
  • Waspadai dehidrasi. Selama berpuasa, sebaiknya perhatikan tanda-tanda kekurangan cairan tubuh alias dehidrasi, seperti urine berwarna gelap, pusing atau lemas, dan sakit kepala.

Jika tetap ingin berbuasa, periksakan kesehatan ke bidan Anda, yang mungkin akan menyarankan untuk mendapatkan nasihat medis untuk membantu membuat keputusan. Pertimbangkan untuk mencoba puasa percobaan selama sekitar satu hari, perhatikan bagaimana perasaan Anda, dan kemudian kembali ke bidan atau dokter umum untuk pemeriksaan jika Anda merasa membutuhkannya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Lewsley, Joanne. Tanpa Tahun. Fasting in pregnancy. https://www.babycentre.co.uk/a1028954/fasting-in-pregnancy (Diakses pada 31 Juli 2023)
  2. Marcin, Ashley. 2019. Intermittent Fasting While Pregnant — or Trying to Get Pregnant. https://www.healthline.com/health/pregnancy/intermittent-fasting-while-pregnant (Diakses pada 31 Juli 2023)
  3. Anonim. 2020. Ramadan and pregnancy – Should I be fasting?. https://www.tommys.org/pregnancy-information/blogs-and-stories/im-pregnant/tommys-midwives/ramadan-and-pregnancy-should-i-be-fasting#:~:text=We%20don’t%20recommend%20fasting,usually%20need%20200%20extra%20calories (Diakses pada 31 Juli 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi