Terbit: 21 November 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Mendapati hasil test pack positif tetapi tidak tidak hamil bisa membuat beberapa wanita bingung. Meskipun alat tes kehamilan ini dapat memberikan hasil yang akurat, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan test pack menunjukkan hasil positif palsu. Apa saja? Cek penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut.

Hasil Test Pack Positif Tapi Tidak Hamil, Apa Sebabnya?

Tingkat Keakuratan Test Pack

Meski test pack adalah alat yang akurat dalam mendeteksi kehamilan, namun dalam beberapa kondisi hasil test pack positif tapi tidak hamil bisa saja terjadi.

Umumnya, hasil positif test pack menandakan bahwa Anda berpeluang besar untuk hamil. Meski demikian, kemungkinan tidak hamil pun tetap ada. Oleh sebab itu, jika Anda mendapati hasil test pack positif, segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan kehamilan.

Perlu diketahui,  kadar hormon human chorionic gonadotropin (hCG) bisa dideteksi melalui urine atau darah. Human chorionic gonadotropin sendiri adalah hormon yang diproduksi ketika sel telur yang telah dibuahi oleh sperma menempel pada dinding rahim. Saat hamil, jumlah hCG bertambah dua kali lipat setiap  2-3 hari. 

Meski tingkat keakuratan test pack mencapai 99 persen, tapi peluang false positif maupun false negatif masih tetap ada. Lalu, hal apa yang kira-kira menyebabkan test pack positif tapi tidak hamil? 

Baca Juga: Usia Kehamilan Berapa Minggu Bisa Terdeteksi Test Pack?

Penyebab Test Pack Positif Palsu

Dalam beberapa kasus yang sangat jarang terjadi, seorang wanita bisa mendapatkan hal tes positif tapi tidak hamil, atau sering juga disebut sebagai positif palsu.

Berikut beberapa penyebab testpack positif palsu yang perlu Anda ketahui, di antaranya: 

1. Hamil Kimia 

Kehamilan kimia terjadi ketika embrio yang sudah menempel di dinding rahim berhenti berkembang. Hal ini lah yang memungkinkan test pack sempat mendeteksi hormon hCG yang dihasilkan di awal kehamilan. Kondisi ini sebetulnya sangat umum terjadi, tetapi sering kali tidak disadari. 

Kehamilan kimiawi bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti miom, jaringan parut atau bekas luka, dan kelainan bentuk rahim. Penyebab lainnya yaitu kurangnya kadar hormon tertentu, seperti progesteron yang dapat mengurangi peluang embrio berkembang. 

2. Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, biasanya berada di dalam tuba falopi. Kondisi ini bisa terjadi jika terdapat kelainan pada tuba falopi, peradangan atau adanya jaringan parut di tuba falopi, dan riwayat infeksi rahim. 

Selain pada tuba falopi, kehamilan ektopik bisa terjadi pada indung telur, leher rahim, maupun rongga perut. Meskipun embrio dalam kehamilan ektopik tidak dapat berkembang, tubuh tetap bisa memproduksi hCG sehingga test pack akan menunjukan hasil positif. 

Gejala kehamilan ektopik yang bisa terjadi seperti nyeri tajam di perut dan pinggang, hingga pendarahan dari vagina.

3. Konsumsi Obat yang Mengandung hCG

Hasil test pack positif palsu juga dapat dipengaruhi konsumsi obat tertentu, misalnya obat penyubur kandungan. Oleh karenanya, tes kehamilan bisa saja positif jika Anda melakukan tes setelah mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon hCG. 

Baca Juga: Telat Haid tapi Test Pack Hasil Negatif, Apa Sebabnya?

4. Alat Tes Kehamilan Sudah Kedaluwarsa

Kondisi test pack positif tapi tidak hamil juga bisa terjadi akibat penggunaan test pack yang sudah kedaluwarsa. Selain batas waktu penggunaan, hasil tes juga dapat salah akibat penyimpanan yang tidak sesuai.

Sebelum menggunakan test pack, ada baiknya cek batas tanggal kedaluawarsa untuk meminimalkan hasil ‘positif palsu’. 

Agar hasil test pack lebih akurat, Anda dianjurkan untuk melakukan tes 1 minggu setelah terlambat haid. Penggunaan test pack sebaiknya dilakukan pada pagi hari, tepatnya setelah bangun tidur.  

5. Baru saja Mengalami Keguguran atau Aborsi

Keguguran yang baru saja terjadi juga dapat menyebabkan hasil tes kehamilan positif tetapi tidak hamil. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon hCG. Hormon tersebut tetap berada pada darah dan urine hingga usia 6 minggu pada akhir kehamilan. 

6. Sindrom Familial hCG 

Meski jarang, positif palsu kehamilan bisa disebabkan oleh sindrom familial hCG. Sindrom ini disebabkan oleh adanya tumor di kelenjar hipofisis. Kondisi ini juga biasa dialami orang yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit serupa. 

7.  Menjalani Operasi Bedah Kandung Kemih

Test pack positif palsu juga bisa dialami wanita yang pernah menjalani operasi perbaikan kantung kemih. Prosedur ini biasanya dijalani oleh wanita muda yang memiliki kelainan sistem saluran kemih dari lahir. 

Pemeriksaan kehamilan setelah melakukan operasi kandung kemih inilah yang bisa membuat hasil positif walaupun sebenarnya tidak hamil.

8. Mencelupkan Strip Terlalu Lama di Urine

Penyebab test pack positif palsu yang satu ini jarang disadari. Padahal, alat tes yang dicelupkan terlalu lama ke dalam urine dapat menyebabkan pembacaan positif palsu. Hal ini disebabkan karena urine yang menguap bisa meninggalkan garis samar yang menunjukkan hasil positif.

Nah, itulah penjelasan mengenai berbagai penyebab test pack positif tapi tidak hamil. Jika Anda ragu terhadap hasil setelah melakukan metode ini, periksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

 

  1. Anonim. Pregnancy Test. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9703-pregnancy-tests#:~:text=Most%20at%2Dhome%20pregnancy%20tests,easy%20to%20use%20and%20inexpensive.. (Diakses pada 7 Juni 2023) 
  2. Whelan Corey. 2023. 7 Causes for a False-Positive Pregnancy Test. https://www.healthline.com/health/pregnancy/false-positive-pregnancy-test. (Diakses pada 7 Juni 2023) 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi