Terbit: 10 June 2018 | Diperbarui: 24 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Jamu sudah menjadi obat tradisional yang dipercaya bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan. Banyak orang percaya jamu dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan janin. Namun, sebenarnya ada beberapa jenis jamu yang perlu dihindari bumil.

6 Jamu Ini Dilarang untuk Ibu Hamil, Bisa Picu Keguguran

 Jenis-jenis Jamu yang Tidak Boleh Diminum Ibu Hamil

Jamu merupakan obat tradisional yang terbuat dari berbagai macam tanaman herbal. Oleh sebab itu, jamu dipercaya sebagai obat yang aman karena berasal dari bahan-bahan alami. 

Sebelum mengikuti saran untuk minum beberapa jenis jamu selama hamil, bumil disarankan untuk mencari tahu tentang keamanan minum jamu saat hamil. Langkah ini perlu dilakukan karena apapun yang masuk ke dalam tubuh selama hamil dapat memengaruhi kesehatan janin. 

Beberapa jenis jamu yang sebaiknya dihindari selama hamil, antara lain:

1. Ginseng

Ginseng merupakan herbal yang memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti meningkatkan imunitas tubuh, menurunkan stress, dan melawan rasa lelah. Semua manfaat ini sebenarnya dibutuhkan ibu hamil.

Namun, konsumsi ginseng selama hamil dapat menimbulkan beberapa efek samping yang mengganggu kehamilan. Kandungan bahan aktif pada ginseng, yaitu ginsenoside Rb1 diketahui dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.

Selain itu, wanita hamil yang minum teh ginseng selama hamil cenderung mengalami diare, gangguan tidur, mulut kering, dan gula darah terlalu rendah. 

Oleh sebab itu, ibu hamil sebaiknya menghindari jamu atau teh dengan kandungan ginseng di dalamnya.

Baca Juga15 Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil

2. Kunyit Asam

Jamu kunyit asam memiliki rasa yang menyegarkan sehingga mampu membantu ibu hamil meredakan rasa mual dan muntah saat kehamilan trimester awal. Namun, sebaiknya Anda mencari alternatif lain untuk meredakan rasa mual. 

Banyak ahli yang setuju bahwa wanita hamil perlu menghindari konsumsi suplemen kunyit atau ekstrak kunyit secara berlebihan. 

Meskipun belum diketahui secara pasti efek dari konsumsi kunyit pada wanita hamil, tetapi konsumsi kunyit untuk obat atau suplemen dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau keguguran

Konsumsi kunyit berlebihan selama hamil dapat meningkatkan hormon estrogen dalam tubuh, sehingga memicu kontraksi rahim atau pendarahan. 

Namun, Anda tetap boleh konsumsi kunyit jika sebagai bumbu atau tambahan pada makanan. 

3. Pegagan atau Gotu Kola

Pegagan atau Centella asiatica merupakan salah satu bahan pembuatan skincare yang sedang naik daun. Tanaman ini dapat membantu mengatasi masalah pada kulit. 

Jika dikonsumsi secara langsung, pegagan ternyata mampu memperlancar peredaran darah. Manfaat ini dapat juga dirasakan ibu hamil, yaitu menurunkan risiko kaki bengkak saat hamil. 

Sayangnya, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa pegagan aman dikonsumsi ibu hamil. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk menghindari konsumsi pegagan baik dalam bentuk segar ataupun yang sudah diolah menjadi bentuk teh atau suplemen. 

Langkah ini dilakukan untuk menghindari risiko efek samping yang mungkin muncul pada kehamilan. 

Namun, Anda tetap diperbolehkan untuk memakai skincare yang mengandung pegagan di dalamnya. 

4. Oregano

Oregano merupakan tanaman herbal yang banyak digunakan sebagai bahan aromatik pada masakan italia. Selain itu, sebenarnya oregano juga banyak diekstrak minyaknya dan sudah digunakan sejak lama sebagai obat herbal. 

Minyak oregano banyak digunakan untuk mengatasi kembung, diare, sembelit, dan kelelahan. Namun, bumil sebaiknya menghindari konsumsi oregano dalam jumlah berlebihan atau dalam bentuk minyak ekstrak. 

Bahan aktif dalam oregano diketahui dapat masuk ke janin melalui plasenta dan membahayakan janin. Bahan aktif ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran. 

5. Teh Daun Raspberry

Daun raspberry sebenarnya kaya akan akan antioksidan sehingga mampu memberikan manfaat baik bagi bumil. Teh daun raspberry juga dilaporkan dapat menurunkan waktu melahirkan. 

Namun, hingga saat ini belum ada uji klinis yang dapat membuktikan manfaat ini. Oleh sebab itu, ibu hamil perlu membatasi atau bahkan menghindari konsumsi teh daun raspberry, terutama pada trimester awal kehamilan.

Jika Anda ingin mencoba konsumsi teh daun raspberry, jangan lupa untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.

6. Daun Echinacea

Echinacea merupakan tanaman yang banyak diekstrak sebagai suplemen kesehatan. 

Daun Echinacea juga banyak digunakan sebagai bahan jamu karena dapat meningkatkan imunitas tubuh. Namun, ibu hamil disarankan untuk menghindari jamu dengan kandungan ini selama hamil.

Pasalnya, belum ada uji klinis yang menyatakan bahwa jamu dari Echinacea aman untuk ibu hamil. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk menghindari konsumsinya karena bisa jadi ada risiko tertentu pada kehamilan yang belum diketahui.

Baca JugaIbu Hamil Minum Kopi, Aman atau Berbahaya bagi Janin?

Dampak Dari Minum Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil?

Kebanyakan orang menganggap konsumsi jamu lebih sehat bagi tubuh karena berasal dari bahan alami. Namun, faktanya tidaklah demikian. 

Jamu tetap mengandung senyawa aktif. Dalam jumlah yang tidak terkontrol, senyawa aktif justru dapat menyebabkan efek samping yang buruk bagi tubuh.

Konsumsi beberapa jenis jamu saat hamil diketahui dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, kenaikan tekanan darah, dan heartburn. Konsumsi jamu umumnya tidak disarankan pada trimester pertama dan ketiga. 

Jika Anda tetap ingin mencoba minum jamu selama hamil untuk meredakan rasa mual atau masalah kesehatan tertentu, Anda dapat melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Dokter akan membantu Anda untuk menentukan jumlah konsumsi jamu yang tepat agar tidak membahayakan kehamilan.

Jadi, beberapa jenis jamu memang sehat bagi kehamilan. Namun, ada beberapa jenis jamu yang perlu dihindari selama hamil agar kehamilan tetap lancar dan janin serta ibu tetap sehat. 

  1. Goodson, Amy. 2023. Red Raspberry Leaf Tea: Pregnancy, Benefits, and Side Effects. https://www.healthline.com/nutrition/red-raspberry-leaf-tea. (Diakses pada 16 Mei 2023). 
  2. Laelago, Tariku. 2018. Herbal Medicine Use during Pregnancy: Benefits and Untoward Effects. https://www.intechopen.com/chapters/61138. (Diakses pada 16 Mei 2023). 
  3. Leonard, Jayne. 2020. Is turmeric safe during pregnancy? https://www.medicalnewstoday.com/articles/turmeric-during-pregnancy. (Diakses pada 16 Mei 2023).
  4. McMillen, Matt. 2021. Oregano. https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/oregano-uses-and-risks. (Diakses pada 16 Mei 2023).
  5. Nair, Anisha. 2020. Is It Safe to Eat Ginseng During Pregnancy? https://parenting.firstcry.com/articles/is-ginseng-during-pregnancy-safe/. (Diakses pada 16 Mei 2023).
  6. Wahlberg, Rebekah. 2021. Is Echinacea Safe During Pregnancy? https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/is-it-safe-to-take-echinacea-during-pregnancy_1246878. (Diakses pada 16 Mei 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi