Kehamilan yang terjadi pada perempuan bisa berbeda-beda, termasuk ketika Anda memutuskan untuk lepas KB suntik. Namun, apakah bisa cepat hamil setelah berhenti KB suntik dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa hamil setelah berhenti KB suntik? Simak pembahasan lengkapnya di artikel ini!
Adakah Metode yang Efektif Agar Cepat Hamil Setelah KB Suntik?
Perlu Anda ketahui, pada dasarnya metode pencegahan kehamilan seperti suntik KB adalah metode yang paling efektif untuk mencegah kehamilan. KB suntik dilakukan dengan menyuntikkan hormon progesteron buatan setiap 12 minggu sekali. Hormon ini serupa dengan hormon progesteron alami yang diproduksi oleh tubuh wanita saat sedang menstruasi.
Selain itu, ada juga jenis KB suntik yang disuntikkan setiap 1 bulan sekali, jenis ini biasanya mengandung progesteron dan estrogen. Suntikan ini biasanya menekan ovulasi, mencegah ovarium melepaskan sel telur, dan mengentalkan lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai sel telur.
Lantas, apakah ada cara agar cepat hamil setelah KB suntik? Jawabannya adalah tidak ada.
Baca Juga: Ini Posisi Berhubungan Intim agar Cepat Hamil yang Bisa Anda Coba
Kapan Bisa Hamil Setelah Berhenti KB?
Apabila Anda menggunakan kontrasepsi berupa diafragma atau kondom, kehamilan bisa langsung terjadi setelah penggunaan alat tersebut dihentikan. Namun, untuk kontrasepsi menggunakan KB, waktu yang dibutuhkan untuk bisa hamil dapat berbeda-beda pada setiap wanita.
Anda mungkin bisa hamil dalam waktu 1-3 bulan setelah menggunakan pil kombinasi, yaitu pil yang mengandung estrogen dan progestin. Namun, kebanyakan wanita juga bisa hamil dalam waktu satu tahun. Bahkan ada studi yang menemukan bahwa wanita yang minum pil selama lebih dari 4 atau 5 tahun lebih subur dibandingkan mereka yang menggunakan selama 2 tahun atau kurang.
Namun, berikut ini perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk bisa hamil lagi setelah Anda lepas KB:
1. KB Suntik 3 Bulan
Setelah Anda lepas KB suntik 3 bulan, untuk bisa hamil dibutuhkan waktu yang cukup lama. Butuh waktu sampai 10 bulan sampai proses pelepasan sel telur yang sudah matang ke rahim bisa kembali terjadi.
Sementara itu, beberapa perempuan ada yang membutuhkan waktu sampai 18 bulan setelah lepas KB suntik. Untuk itu, apabila saat ini Anda menggunakan kontrasepsi satu ini, sebaiknya buat rencana jauh-jauh hari apabila memang ingin mulai memiliki momongan.
2. KB Spiral
IUD atau lebih kenal dengan nama KB spiral ini merupakan salah satu kontrasepsi jangka panjang yang menjadi pilihan banyak orang. Pasalnya, begitu alat ini dipasang, maka KB spiral hormonal bisa bertahan sampai 5 tahun. Sedangkan KB jenis spiral tembaga bisa bertahan sampai 10 tahun.
Untuk bisa hamil lagi setelah lepas menggunakan KB spiral, waktu yang dibutuhkan tidak lama seperti KB suntik. Umumnya, wanita yang melepas KB spiral bisa kembali mengalami ovulasi di bulan yang sama seperti waktu pelepasan. Namun, secara rata-rata perempuan bisa membutuhkan waktu sampai enam bulan sampai satu tahun setelah KB spiral dilepas.
3. Pil KB
Untuk penggunaan pil KB, kehamilan bisa terjadi sekitar 1-3 bulan setelah Anda berhenti minum pil ini. Namun, secara rata-rata para wanita bisa hamil di tahun yang sama dengan waktu mereka berhenti minum pil KB.
Namun, apabila pil yang Anda minum adalah jenis pil minipil atau pil yang hanya mengandung hormon progestin saja, maka kehamilan bisa saja terjadi lebih cepat. Bisa dalam hitungan hari atau minggu setelah Anda berhenti mengonsumsi pil KB.
4. KB Implan
Jika Anda memasang KB susuk atau implan, biasanya tidak membutuhkan jeda waktu yang terlalu lama untuk bisa hamil. Umumnya, wanita yang melepas kontrasepsi jenis ini bisa kembali ovulasi di bulan pertama.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Pantangan Makanan agar Cepat Hamil!
Tips Agar Cepat Hamil Setelah KB Suntik
Berikut adalah beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk memaksimalkan peluang Anda untuk hamil, di antaranya:
1. Berhubungan Intim di Waktu yang Tepat
Waktu terbaik untuk hamil adalah pada saat paling subur dalam siklus menstruasi, yaitu dua hari sebelum berovulasi dan hari di mana ovulasi terjadi. Berhubungan seks pada hari-hari itu akan memberi peluang terbesar untuk hamil.
Selama ovulasi, ovarium melepaskan sel telur yang matang untuk turun ke tuba falopi menuju rahim. Di jalur ini, sperma dapat bertemu dan membuahi sel telur. Sperma sendiri dapat hidup sekitar lima hari di dalam rahim.
Bagaimana Anda tahu bahwa Anda sedang berovulasi? Salah satu caranya adalah dengan menghitung hari siklus menstruasi. Setiap siklus dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir pada hari sebelum periode berikutnya dimulai.
Jika Anda memiliki siklus 28 hari, Anda biasanya akan berovulasi sekitar hari ke-14. Selain berpatokan pada siklus menstruasi, tanda-tanda berikut ini juga menunjukkan tubuh sedang berovulasi, seperti:
- Perubahan keputihan. Saat Anda berovulasi, lendir akan menjadi bening dan kental seperti putih telur.
- Kenaikan suhu basal tubuh (BBT). Suhu istirahat tubuh akan sedikit meningkat setelah Anda berovulasi. Anda dapat mengukur BBT dengan termometer suhu basal tubuh sebelum Anda bangun di pagi hari.
2. Posisi Seks
Tidak ada posisi tertentu saat berhubungan seks yang terbukti meningkatkan kemungkinan pembuahan. Namun, terdapat posisi yang mungkin lebih baik daripada yang lain untuk memastikan sperma menemukan jalan ke sel telur.
Posisi misionaris dan doggy style adalah posisi yang memungkinkan penetrasi lebih dalam, sehingga membawa sperma lebih dekat ke serviks.
Sementara dalam posisi berdiri dan posisi wanita di atas, teori gravitasi akan bekerja. Namun berdiri tepat setelah berhubungan seks seharusnya tidak mengurangi peluang Anda untuk hamil. Sperma adalah perenang yang cukup baik. Setelah disimpan di vagina, mereka dapat mencapai serviks dalam waktu 15 menit.
Meskipun Anda tidak perlu mengangkat kaki ke udara atau berbaring telentang setelah berhubungan seks, hal itu tidak ada salahnya untuk dilakukan. Menempatkan bantal di bawah punggung bagian bawah juga akan membuat sperma berenang ke arah yang benar.
3. Intensitas Berhubungan Seks
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sperma memiliki kualitas yang lebih baik jika dikumpulkan setelah 2-3 hari. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa tingkat pembuahan yang lebih tinggi terlihat pada pasangan yang berhubungan seks setiap 1-2 hari.
Meski begitu, berhubungan seks setiap hari selama masa subur akan meningkatkan peluang Anda untuk hamil. Selain itu, jangan memaksakan diri dalam jadwal karena dapat memicu stres. Pada akhirnya, jumlah waktu yang ideal untuk berhubungan seks adalah yang terasa nyaman bagi Anda berdua.
4. Pelumas
Dalam studi laboratorium, pelumas berbasis air seperti Astroglide dan K-Y Brand Jelly mengurangi pergerakan sperma hingga 60 hingga 100 persen. Meski begitu, Anda tidak perlu panik dan langsung membuang pelumas yang sudah Anda beli.
Penelitian yang dilakukan pada pasangan yang menggunakan pelumas dan sedang mencoba untuk hamil mengungkapkan, ternyata pelumas tidak memberikan efek negatif pada kesuburan. Faktanya, justru pelumas dapat meningkatkan peluang untuk hamil karena membuat aktivitas seksual nyaman dilakukan.
5. Hindari Rokok
Apabila Anda punya kebiasaan merokok, sebaiknya Anda hentikan kebiasaan satu ini agar cepat hamil setelah berhenti menggunakan KB suntik. Pasalnya, rokok bisa mengurangi kesuburan tidak hanya perempuan, tapi juga pada laki-laki.
Hal tersebut terjadi akibat zat-zat beracun yang terdapat di dalamnya bisa menyebabkan sel telur lepas secara prematur ke dalam rahim. Di samping itu, rokok juga bisa mengurangi kualitas sperma.
6. Konsumsi Vitamin Prenatal
Minum vitamin prenatal setelah lepas KB suntik 3 bulan bisa membantu Anda untuk segera hamil. Vitamin ini bisa membantu tubuh Anda untuk bersiap-siap sehingga kehamilan yang terjadi nantinya bisa berlangsung sehat.
Untuk vitamin prenatal yang sebaiknya Anda konsumsi salah satunya adalah folat. Sebaiknya konsumsi asam folat sebanyak 400 mcg, apabila Anda akan menjalani program hamil. Mulailah minum suplemen ini dari satu bulan sebelumnya.
7. Mengontrol Berat Badan
Memiliki berat badan yang ideal artinya tidak terlalu gemuk atau kurus sangat penting bagi Anda yang ingin melakukan program hamil setelah melepaskan KB suntik. Pasalnya berat badan yang tidak ideal bisa memengaruhi keseimbangan dari kadar estrogen di tubuh, yang berperan untuk mencapai kehamilan.
Untuk mendapatkan berat badan yang ideal, Anda bisa melakukan beberapa cara seperti olahraga secara teratur dan konsumsi makanan bernutrisi.
8. Mengonsumsi Makanan Sehat
Selain mengonsumsi asupan vitamin, Anda juga perlu menjaga pola makan dengan cara mengonsumsi makanan bernutrisi seperti mengandung tinggi zat besi, kalsium, folat, protein, dan lainnya.
Hal itu dilakukan agar saat kehamilan terjadi, tubuh Anda sudah lebih siap untuk menjalaninya. Beberapa jenis makanan yang bisa membantu mempersiapkan kehamilan di antaranya, yaitu dada ayam, susu, ikan, gandum, buah-buahan, sayuran hijau, dan lainnya.
Nah, itulah tips agar cepat hamil setelah lepas dari KB suntik. Apabila cara di atas masih belum cukup membantu Anda untuk bisa segera mendapatkan momongan, sebaiknya Anda konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran dan penanganan yang lebih tepat.
- Anonim. Getting Pregnant After Birth Control. https://www.webmd.com/baby/get-pregnant-after-birth-control#1. (Diakses pada 22 Juni 2021).
- Anonim. Getting Pregnant After Birth Control. https://obgyn.coloradowomenshealth.com/health-info/pregnancy/pregnancy-after-birth-control. (Diakses pada 22 Juni 2021).
- Watson, Stephanie. 2018. Babymaking 101: Ways to Get Pregnant Faster. https://www.healthline.com/health/sex-for-pregnancy. (Diakses pada 22 Juni 2021).
- Pagán, Camille Noe. 2021. Getting Pregnant After Birth Control. https://www.webmd.com/baby/get-pregnant-after-birth-control. (Diakses pada 20 April 2023).
- Gurevich, Rachel. 2020. Getting Pregnant After Contraceptives or Birth Control Pills. https://www.verywellfamily.com/get-pregnant-after-birth-control-what-you-must-know-1960296 (Diakses pada 20 April 2023).