Terbit: 12 March 2014 | Diperbarui: 31 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kehamilan tidak perlu menghentikan Anda untuk merawat kulit serta merias wajah. Namun, Anda perlu cermat dalam dalam memilih setiap produknya karena ada beberapa bahan dalam produk kosmetik yang dilarang digunakan selama hamil. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Hati-Hati! Ini 6 Kandungan dalam Produk Kosmetik yang Bahaya untuk Ibu Hamil

Inilah Bahan Kosmetik yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Perlu diketahui bahwa setiap skincare atau kosmetik yang dipakai akan diserap oleh kulit sekitar 60 persen. Terlebih lagi, beberapa kandungan dalam produk kosmetik bisa memengaruhi kehamilan dan janin. 

Oleh sebab itu, bumil perlu lebih cermat dalam membaca kandungan produk kosmetik sebelum menggunakannya. Bahkan, produk yang dibuat dari bahan alami sekalipun bisa saja mengandung bahan yang berbahaya bagi janin. 

Beberapa bahan kosmetik yang perlu dihindari oleh ibu hamil, antara lain:

1. Retinol

Saat ini, retinol menjadi bahan aktif yang semakin terkenal dalam produk skincare karena fungsinya yang dapat melawan tanda-tanda penuaan pada kulit. Selain itu, retinol juga ternyata dapat ditemukan pada alas bedak (foundation) dan lipstik. 

Ibu hamil sebaiknya hindari semua produk yang mengandung bahan aktif ini. Pasalnya, penggunaan retinol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelainan kongenital pada bayi dalam kandungan. 

Dalam daftar komposisi produk, retinol biasa ditemukan dengan nama sebagai berikut:

  • Vitamin A
  • Retinyl palmitate
  • Retinyl acetate
  • Retinoic acid
  • Tretinoin
  • Isotretinoin
  • Retinaldyhde
  • Tazarotene

Apabila Anda menemukan kandungan di atas pada produk makeup atau skincare, maka sebaiknya hentikan pemakaiannya selama hamil. Anda bisa mengganti produk skincare dengan kandungan aktif yang mirip atau produk makeup lain yang fungsinya serupa. 

Baca JugaMengenal Cara Mengatasi Jerawat saat Hamil yang Aman dan Tepat

2. Paraben

Paraben merupakan senyawa kimia yang banyak ditambahkan pada berbagai produk makeup maupun perawatan kulit karena berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri. 

Penelitian menemukan bahwa paraben bisa mengganggu sistem endokrin tubuh. Selain itu, paparan paraben pada tubuh dapat menurunkan jumlah sperma serta meningkatkan berat badan pada janin. 

Oleh sebab itu, ibu hamil disarankan untuk menghindari memakai produk dengan kandungan paraben. Pada daftar komposisi produk, paraben umumnya ditulis dengan nama:

  • Butylparaben
  • Isopropylparaben
  • Propylparaben
  • Methylparaben
  • Isobutylparaben

3. Diazolidinyl Urea

Diazolidinyl urea merupakan kandungan yang banyak ditemukan dalam produk maskara dan berindak sebagai pengawet. Ibu hamil sebaiknya hindari produk dengan kandungan ini karena dapat melepaskan senyawa formaldehida. 

Senyawa formaldehida mampu memberikan efek buruk pada ibu hamil, berupa meningkatkan risiko kelahiran prematur dan kelainan kongenital pada janin. 

Apabila Anda menemukan adanya kandungan ini dalam produk maskara yang sedang digunakan, sebaiknya hentikan untuk selama hamil. Anda bisa memilih produk maskara yang hanya berasal dari tanaman. 

4. Timbal

Beberapa produk pewarna lipstik diketahui mengandung timbal. Tentu saja, kandungan timbal ini sulit dihindari karena pewarna merupakan bahan utama lipstik. 

Paparan timbal dapat meningkatkan risiko gangguan saraf dan sistem hormon. Tidak perlu cemas, karena risikonya sangat kecil. Meski demikian, Anda disarankan untuk menghindarinya untuk sementara waktu. 

Sebagai gantinya, Anda bisa memilih menggunakan lipstik yang dibuat dari bahan alami, seperti tinted lip balm dari pigmen buah.

5. Oxybenzone

Oxybenzone merupakan senyawa kimia yang banyak ditemukan pada produk tabir surya. Ibu hamil yang terpapar senyawa ini memiliki risiko untuk mengalami gangguan keseimbangan hormon kehamilan serta berisiko gangguan kesehatan permanen pada ibu dan janin.

Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk menghindari penggunaan produk dengan kandungan ini selama hamil. Namun, Anda tetap perlu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Solusinya, Anda bisa memilih produk tabir surya dengan kandungan zinc oxide dan titanium oxide. Kedua senyawa ini dianggap aman bagi ibu hamil. 

Baca JugaSpa untuk Ibu Hamil: Manfaat hingga Panduannya

6. Phthalate

Phthalate merupakan senyawa kimia yang dapat mengganggu fungsi endokrin. Senyawa ini banyak ditemukan pada produk kosmetik dan perawatan tubuh. 

Beberapa studi yang dilakukan pada manusia dan hewan menunjukkan bahwa paparan phthalate dapat menimbulkan masalah serius pada organ reproduksi dan gangguan pertumbuhan bayi.

Kandungan phthalate banyak ditemukan pada produk hair spray atau cat kuku. Pada daftar komposisi produk hair spray, phthalate umumnya ditulis dengan nama dimethylphthalate (DMP). Sementara itu, dalam produk cat kuku, senyata ini ditulis dengan nama dibutylphthalate (DBP).

Untuk menurunkan risiko masalah pada janin, Anda disarankan untuk menghentikan sementara penggunaan produk dengan kandungan phthalate. Pilihlah produk cat kuku atau hair spray yang bebas kandungan phthalate. 

Itu dia beberapa senyawa kimia dalam kosmetik yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Jangan lupa untuk selalu memeriksa daftar komposisi produk sebelum membeli suatu produk. Anda juga perlu menghentikan penggunaan beberapa produk selama hamil dan menggantinya dengan produk yang fungsinya serupa. 

Apabila Anda terlanjur menggunakan produk kosmetik dengan kandungan senyawa yang berisiko mengganggu kesehatan ibu dan janin, segera hentikan penggunaannya. Anda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui produk yang aman untuk ibu hamil.

  1. Jablonski, Nicole. 2023. Your Guide to a Pregnancy-Safe Skin Care Routine. https://www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-safe-skin-care. (Diakses pada 13 Juli 2023).
  2. Valeii, Kathi. 2023. 13 Cosmetic Chemicals to Avoid During Pregnancy. https://www.parents.com/pregnancy/complications/health-and-safety-issues/12-cosmetic-ingredients-to-avoid-during-pregnancy/. (Diakses pada 13 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi