DokterSehat.Com- Banyak ibu yang merasa resah saat mendapati ASInya encer. Mereka menganggap bahwa ASI yang baik adalah ASI yang kental. Jika ASInya encer, berarti kualitas gizinya tidak sebaik ASI yang kental sehingga perlu dibuang. Benarkah demikian?

Sebenarnya tekstur ASI selalu berubah dari awal hingga akhir menyusui. ASI yang keluar di awal disebut ASI awal atau foremilk, sedangkan ASI yang keluar belakangan disebut ASI akhir atau hindmilk. ASI foremilk bertekstur encer dan bening sedangkan ASI hindmilk memiliki tekstur kental.
Kekentalan ASI dipengaruhi oleh kandungan lemak di dalamnya. Semakin banyak lemak, ASI akan semakin kental, begitu juga sebaliknya. Dengan begitu, kandungan lemak dalam hindmilk lebih banyak dari foremilk. Banyak yang beranggapan hindmilk-lah yang membuat bayi merasa kenyang.
Namun bukan berarti ASI encer tidak baik bagi bayi. ASI encer banyak mengandung protein, laktosa dan zat gizi lainnya serta kandungan air yang banyak. Karena itu sebaiknya bayi menyusu hingga tuntas sehingga mendapat ASI foremilk dan hindmilk.
Untuk mendapatkan hindmilk, pastikan bayi benar-benar sudah mengosongkan payudara Anda dan melepas mulutnya sendiri. Terkadang Anda mungkin perlu menekan atau memijat payudara untuk membantu mengosongkan payudara saat menyusui. Memijat payudara saat menyusui membantu merangsang pengeluaran ASI sehingga bayi bisa mendapatkan hindmilk. Jika bayi tertidur saat menyusu dan belum sempat mengosongkan payudara Anda, maka sebaiknya perah ASI tersebut dan simpan ke dalam botol ASI untuk diberikan setelah ia bangun.
Karena itu, ibu tidak perlu khawatir jika memiliki ASI yang encer karena ASI secara alami akan menjadi kental. Ibu menyusui tidak memerlukan suplemen ASI untuk membuatnya menjadi kental. Yang dibutuhkan ibu menyusui adalah makan makanan yang sehat dan bergizi tinggi agar kualitas gizi ASInya baik.