Mengangkat barang dapat menjadi pekerjaan berat dan perlu hindari, terutama ketika wanita sedang hamil. Namun, bagaimana jika ibu hamil tetap melakukan aktivitas angkat beban? Yuk, simak pembahasan mengenai risiko angkat beban berat saat hamil di artikel ini!
Risiko Angkat Beban saat Hamil
Selama masa kehamilan, semua aktivitas yang dilakukan akan terasa berbeda, termasuk mengangkat beban yang berat. Hal tersebut disebabkan karena kondisi rahim yang semakin membesar sehingga mengakibatkan bagian otot perut terasa kram atau tertarik,
Padahal bagian otot perut ini merupakan salah satu yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Selain itu, otot perut juga dibutuhkan untuk hampir semua kegiatan fisik, terutama ketika mengangkat beban berat.
Apabila otot perut melemah atau tidak menjalankan fungsinya seperti biasa, hal ini bisa menyebabkan aktivitas fisik yang dilakukan terasa lebih susah hingga meningkatkan risiko mengalami cedera otot nyeri panggul pada ibu hamil, hingga sakit punggung.
Selain otot perut, perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan juga bisa menyebabkan jaringan penunjang dasar panggul serta bagian sendi melemah. Akibatnya ibu hamil menjadi lebih sulit mengangkat beban sekaligus mengatur keseimbangan tubuhnya.
Jika itu terjadi, maka risiko mengalami cedera yang bisa memicu ibu hamil mengalami keguguran juga meningkat. Di samping itu, melemahnya dasar panggul juga bisa membuat ibu hamil menderita hernia.
Selain itu, mengangkat beban berat pada ibu hamil juga bisa meningkatkan risiko mengalami persalinan prematur. Sedangkan risiko angkat beban pada janin adalah bayi berat lahir rendah. Untuk itu, bagi ibu hamil yang memiliki risiko tersebut, sebaiknya tidak disarankan untuk mengangkat beban berat setelah lewat usia kehamilan di trimester pertama.
Tips Angkat Beban bagi Ibu Hamil
Jika ibu hamil ingin mengangkat beban berat, sebaiknya perhatikan beberapa tips berikut sebelum melakukan angkat beban:
- Tidak mengangkat beban lebih dari 9 kg secara terus-menerus.
- Saat mengangkat beban berat sebaiknya perhatikan jarak tempuh. Hindari mengangkat beban dengan jarak tempuh yang terlalu jauh. Jika terlalu berat dan jarak tempuh jauh, sebaiknya gunakan alat bantu seperti stroller, troli, atau alat bantu lainnya.
- Apabila ingin mengangkat beban yang lebih rendah, sebaiknya ambil barang dengan berjongkok dan menekuk lutut. Kemudian posisikan kaki ibu hamil selebar bahu. Lalu usahakan punggung tetap lurus ketika jongkok. Sebaiknya hindari mengambil beban rendah dengan cara menunduk karena posisi ini bisa meningkatkan risiko cedera dan jatuh.
- Ketika mengangkat beban, sebaiknya ibu hamil bertumpu pada lutut dan kedua kaki. Kemudian dekatkan barang sedekat mungkin dengan tubuh. Saat meraih beban, dorong tubuh ibu hamil secara perlahan. Kemudian bernapaslah lewat mulut agar perut rata dan dasar panggul ibu hamil berkontraksi. Sebelum mengangkat beban, sebaiknya seimbangkan beban lebih dulu (antara sisi kiri dan kanan) sehingga mengurangi tekanan pada bagian perut dan melindungi pinggang.
- Hindari membuat gerakan menyentak secara mendadak ketika mengangkat beban. Pasalnya gerakan seperti itu bisa meningkatkan risiko kram pada perut ibu hamill. Selain itu, gerakan menyentak tiba-tiba juga bisa membahayakan perkembangan janin.
Baca Juga: 13 Olahraga yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Hal-Hal yang Harus Dihindari Ibu Hamil saat Mengangkat Beban Berat
Untuk menghindari risiko mengalami cedera akibat mengangkat barang berat, ada beberapa hal yang perlu ibu hamil hindari ketika mengangkat beban berat di antaranya,yaitu:
- Hindari mengangkat beban berat langsung dari lantai.
- Tidak membawa beban di atas kepala.
- Hindari membawa barang berat menggunakan satu tangan.
- Tidak mengangkat beban di ruangan kecil yang menyebabkan ibu hamil tidak bisa bergerak bebas.
- Ketika mengangkat barang berat hindari menggunakan alas kaki yang licin untuk menghindari risiko terjatuh saat mengangkat barang.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu ibu hamil ketahui sebelum mengangkat beban berat sekaligus tips untuk mengangkat beban saat hamil. Jika di sekitar ibu hamil ada keluarga atau orang terdekat, sebaiknya minta bantuan mereka untuk mengangkat barang berat.
Namun, jika tidak ada siapa pun yang bisa diminta pertolongan, sebaiknya tetap waspada saat melakukannya. Apabila barang yang diangkat terlalu berat, sebaiknya tidak memaksakan diri.
Kemudian, jika mengalami keluhan setelah mengangkat beban berat seperti nyeri dada, betis bengkak, pendarahan vagina dan pecah cairan ketuban, sebaiknya segera temui dokter kandungan Anda.
- Lewsley, Joanne. Is It True that I Shouldn’t Carry Heavy Objects While I’m Pregnant?. https://www.babycentre.co.uk/x1049057/is-it-true-that-i-shouldnt-carry-heavy-objects-while-im-pregnant. (Diakses pada 6 Juni 2023).
- Azzollini, Meena. 2023. Is It Safe to Lift Weights During Pregnancy?. https://www.verywellfamily.com/lifting-weights-during-pregnancy-5181264#. (Diakses pada 6 Juni 2023).
- Bradley, Sarah. 2022. Everything You Should Avoid During Pregnancy. https://www.verywellfamily.com/what-to-avoid-during-pregnancy-a-comprehensive-guide-4942479. (Diakses pada 6 Juni 2023).
- Stewart, Darienne. Is it true that pregnant women shouldn’t carry heavy objects?. https://www.babycenter.com/pregnancy/your-life/is-it-true-that-pregnant-women-shouldnt-carry-heavy-objects_10310767. (Diakses pada 6 Juni 2023).