Tanaman herbal pembunuh virus telah dipercaya sejak lama untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami. Mengingat Indonesia juga memiliki banyak jenis tanaman herbal, ketahui tanaman herbal pembunuh virus, kandungan alami, cara menggunakannya, dll.
Apa Itu Tanaman Herbal Antivirus?
Tanaman herbal pembunuh virus adalah obat alami yang dipercaya dapat memperlambat perkembangan virus di dalam tubuh atau mencegah agar virus tidak menyerang tubuh.
Konsentrasi senyawa tanaman tertentu memiliki potensi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tubuh lebih kuat dalam menghadapi virus berbahaya atau disebut juga dengan patogen. Obat herbal untuk virus juga dianggap lebih ampuh dari obat antivirus karena patogen bermutasi setiap waktu dan menjadi tidak rentan lagi terhadap pengobatan antivirus biasa.
Selain itu, obat herbal menghilangkan virus juga dipercaya sebagai obat alami untuk mengatasi flu, batuk, pilek biasa, masalah pencernaan, antiinflamasi, meningkatkan kesehatan kardiovaskular, dan manfaat kesehatan lainnya.
Contoh obat herbal pembunuh virus dan bakteri adalah jahe, ginseng, oregano, basil, bawang putih, peppermint, echinacea, dan banyak lagi. Berbagai tanaman herbal tersebut mengandung vitamin, mineral, dan nutrisi alami untuk meningkatkan fungsi tubuh dalam mencegah infeksi dan penyakit.
Tanaman Herbal Pembunuh Virus Paling Efektif
Sebagian besar masyarakat di berbagai negara percaya pada keampuhan tanaman herbal untuk mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk dalam melawan virus patogen.
Berikut ini daftar tanaman herbal pembunuh virus yang dipercaya, walaupun hanya didukung oleh penelitian yang terbatas:
1. Jahe
Jahe adalah salah satu obat herbal pembunuh virus dan bakteri alami yang paling dipercaya. Jahe memiliki sifat antivirus dalam kadar tinggi untuk mengatasi serangan virus di tubuh.
Jahe juga mengandung gingerol dan zingerone untuk menghambat agar virus tidak mencapai sel-sel tubuh. Berdasarkan penelitian, efek antivirus jahe efektif untuk mengatasi paparan virus avian influenza, RSV, dan feline calicivirus (FCV), dan norovirus manusia.
2. Ginseng
Ginseng adalah akar alami yang termasuk dalam obat herbal untuk virus dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Ginseng termasuk dalam akar tanaman dalam keluarga Panax dan mengandung antioksidan serta komponen aktif lainnya untuk membantu fungsi kerja tubuh.
Berdasarkan penelitian, ginseng juga memiliki efek antivirus bernama ginsenosides yang efektif untuk menangkal hepatitis A, virus hepatitis B, norovirus, virus coxsackie, RSV, dan virus herpes. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk membuktikan apakah kandungan ginseng potensial untuk dijadikan obat antivirus di masa depan.
3. Kunyit
Kunyit mungkin merupakan obat herbal untuk virus paling efektif yang ada. Kunyit mengandung senyawa curcuminoid dengan bahan aktif utama yaitu curcumin. Curcumin memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, dan antivirus yang kuat.
Manfaat kunyit lainnya adalah untuk mencegah infeksi, kanker, Alzheimer’s, menangani gejala depresi, dan penyakit lainnya. Kunyit juga diolah dalam berbagai produk untuk dikonsumsi. Di India, kunyit diolah menjadi susu kunyit yang diminum untuk pemeliharaan kesehatan sehari-hari.
4. Echinacea
Baik bunga, akan, dan daun echinacea digunakan sebagai obat herbal menghilangkan virus dan keluhan kesehatan lain. Salah satu manfaat echinacea adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan imun sehingga tubuh lebih kuat dalam melawan virus penyebab infeksi dan penyakit.
5. Bawang Putih
Bawang putih digunakan sebagai bumbu dasar dari sebagian besar makanan Indonesia. Tidak hanya untuk menambah rasa dan aroma, bawang putih juga merupakan tanaman herbal pembunuh virus karena dapat meningkatkan respons sistem kekebalan.
Berdasarkan penelitian, ekstrak bawang putih dapat menghilangkan kutil yang disebabkan oleh human papillomavirus virus (HPV) serta mungkin efektif sebagai antivirus untuk influenza A dan B, HSV-1, pneumonia virus, dan rhinovirus penyebab pilek.
6. Lemon
Lemon memiliki senyawa antivirus. Berdasarkan penelitian, kandungan antivirus pada lemon efektif untuk mengatasi avian influenza (flu burung), virus herpes, HIV-1, dan enterovirus 71 atau virus penyebab infeksi parah pada bayi anak.
Anda dapat mencampurkan ekstrak atau perasan air lemon di teh, salad, pasta, atau makanan lainnya tidak hanya untuk menambah cita rasa namun juga manfaat kesehatan yang luar biasa.
7. Oregano
Oregano adalah tanaman herbal pembunuh virus dari keluarga mint. Oregano memiliki sifat antivirus carvacrol yang efektif untuk membantu tubuh dalam melawan serangan virus berbahaya.
Berdasarkan penelitian, minyak esensial oregano memiliki aktivitas antivirus terhadap murine norovirus (MNV) penyebab flu perut, virus herpes simplex tipe-1 (HSV-1), rotavirus penyebab diare pada bayi dan anak, dan respiratory syncytial virus (RSV) penyebab infeksi pernapasan.
Walaupun demikian, penelitian lanjutan tentang manfaat oregano bagi kesehatan masih terus harus dikembangkan.
8. Sage
Sage adalah aromatik herbal yang digunakan sebagai obat herbal pembunuh virus dan bakteri. Daun dan batang sage memiliki sifat antivirus yang dikaitkan sebagai senyawa safficinolide untuk menghambat aktivitas virus.
Berdasarkan penelitian, sage dapat membantu mengontrol human immunodeficiency virus tipe 1 (HIV-1) agar virus tidak memasuki sel target. Sage juga terbukti dapat mengatasi virus HSV-1 dan Indiana vesiculovirus, yaitu virus yang menyerang hewan ternak seperti kuda, sapi, dan babi.
10. Temulawak
Temulawak berasal dari satu keluarga dengan kunyit, yaitu Zingiberaceae dan memiliki genus Curcuma. Temulawak telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman herbal pembunuh virus dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan Ayurvedic.
Temulawak memiliki efek antiinflamasi dan dipercaya sebagai penyembuh rasa sakit yang efektif. Temulawak juga mengandung senyawa bioaktif, antioksidan, dan senyawa curumin yang dipercaya ampuh untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan seperti risiko penyakit jantung, kanker, arthritis, penuaan dini, dll.
11. Daun Basil
Salah satu jenis daun basil adalah daun kemangi, namun varietas yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan paling kuat adalah jenis holy basil dan sweet basil. Daun ini biasanya dijadikan pelengkap berbagai makanan dan minuman.
Berdasarkan penelitian, daun basil dapat membantu meningkatkan sistem imun dalam melawan virus yang masuk ke tubuh. Ekstrak daun basil mengandung senyawa apigenin dan asam ursolat yang dipercaya potensial untuk mengatasi virus herpes, hepatitis B, dan enterovirus.
12. Akar Astragalus
Akar astragalus adalah obat herbal untuk virus dan gangguan kesehatan lain yang populer dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Akar astragalus dipercaya memiliki sifat antivirus yang tinggi dan dapat meningkatkan sistem imun.
Penelitian menunjukan adanya aktivitas antivirus pada akar astragalus terhadap virus herpes, hepatitis C, virus avian, dan influenza H9. Kandungan alami dalam akar astragalus dipercaya dapat melindungi sel astrosit atau sel penting dalam sistem saraf pusat manusia.
13. Teh Hijau
Teh hijau menjadi salah satu pilihan minuman yang banyak dicari belakangan ini. Teh hijau bahkan diolah menjadi ekstrak perasa untuk berbagai campuran makanan dan minuman lainnya.
Tidak hanya enak, teh hijau juga mengandung berbagai vitamin, mineral, nutrisi, dan tinggi antioksidan. Teh hijau juga memiliki sekelompok senyawa flavonoid catechins untuk menghambat infeksi virus.
14. Elderberry
Elderberry digunakan oleh banyak masyarakat tradisional di Amerika dan Eropa untuk mengatasi gejala flu dan pilek biasa dengan olahan teh elderberry yang sering diminum di musim dingin.
Berdasarkan penelitian, ekstrak elderberry mengandung vitamin A dan C, kalsium, zat besi, folat, potasium, dan nutrisi lainnya yang kemudian dikaitkan dengan manfaat untuk meningkatkan sistem imun untuk melawan virus.
Efektifitas elderberry dalam mengatasi infeksi virus pun membuat banyak produsen mengolah elderberry menjadi ekstrak, suplemen, atau tablet kunyah dengan manfaat kesehatan.
15. Rosemary
Rosemary tidak hanya digunakan dalam bidang kuliner dan aromaterapi, namun juga sebagai obat herbal untuk virus.
Rosemary memiliki aktivitas antivirus dari senyawa asam oleanolic. Berdasarkan penelitian, rosemary potensial untuk mengatasi infeksi virus influenza, virus herpes, hepatitis, namun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan.
16. Licorice
Licorice adalah obat herbal menghilangkan virus yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama berabad-abad. Licorice memiliki zat aktif dan sifat antivirus yaitu glycyrrhizin, liquiritigenin, dan glabridin yang dipercaya memiliki potensi untuk mengatasi virus herpes dan coronavirus terkait sindrom pernafasan akut (SARS-CoV).
17. Calendula
Calendula atau bunga marigold telah digunakan sebagai obat tradisional sejak abad ke-12. Bunga cantik ini mengandung flavonoid tinggi yang berperan sebagai antivirus.
Berdasarkan laporan dari University of Maryland Medical Center, obat tetes telinga yang mengandung calendula dapat juga digunakan untuk mengobati infeksi telinga pada anak. Manfaat calendula lainnya adalah untuk melawan virus, mengatasi infeksi, luka terbuka, luka bakar, dll.
Itulah beberapa tanaman herbal pembunuh virus. Bahan-bahan alami tersebut umumnya digunakan sebagai pemeliharaan kesehatan sehari-hari yang dapat Anda olah dalam bentuk teh herbal, air infus herbal, minyak esensial, atau campuran makanan dan minuman lainnya.
Sementara untuk mengatasi infeksi virus, Anda mungkin harus tetap berkonsultasi ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat dan terpercaya. Semoga informasi kesehatan ini bermanfaat untuk Anda.
- Dr. Axe, Josh DC, DMN, CNS. 2020. Use Antiviral Herbs to Boost Immune System and Fight Infection. https://draxe.com/nutrition/antiviral-herbs/. (Diakses pada 18 Maret 2020).
- Gunnars, Kris BSc. 2018. 10 Proven Health Benefits of Turmeric and Curcumin. https://www.healthline.com/nutrition/top-10-evidence-based-health-benefits-of-turmeric. (Diakses pada 18 Maret 2020).
- Kubala, Jillian MS, RD. 2019. 15 Impressive Herbs with Antiviral Activity. https://www.healthline.com/nutrition/antiviral-herbs. (Diakses pada 18 Maret 2020).
- OAND. 2020. Top Ten Natural Anti-Viral Agents. https://oand.org/uncategory/top-ten-natural-anti-viral-agents/. (Diakses pada 18 Maret 2020).