DokterSehat.Com – Polusi udara merupakan faktor terbesar penyebab gangguan pernafasan. Salah satu gangguan pernafasan yang telah melegenda di masyarakat ialah asma. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan salah satunya yang paling dominan ialah polusi udara tersebut.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini.
Untuk mengatasi gangguan pernafasan tersebut bisa dengan menggunakan tanaman herbal yang memiliki efek samping negatif yang relative lebih minim dari pada obat-obatan yang mengandung atau sudah bercampur dengan bahan kimia yang begitu kompleks yang malah bisa memberikan efek samping berbahaya karena kandungan kimia yang dimilikinya.
Salah satu tanaman yang dijadikan obat herbal untuk mengatasi gangguan pernafasan ialah “Sambiloto”, pernahkah anda mendengar nama tanaman ini? Tanaman yang mudah ditemui di lingkungan sekitar kita, tumbuh liar terutama di tempat terbuka misalnya di kebun, tanah kosong yang agak lembab atau tepi sungai. Tanaman ini memiliki daun tunggal, bertangkai pendek, bercabang, tegak, tingginya sampai 1 meter dengan bunga kecil-kecil berwarna putih bernoda ungu. Daun dan batang tanaman ini digunakan untuk extract aktif. Sambiloto mempunyai nama ilmiah andrographis paniculata yang merupakan family dari Acanthaceae, dikenal juga sebagai tanaman “Raja Pahit” karena daun dari tanaman ini memiliki rasa yang sangat pahit.
Walaupun tanaman ini memiliki kekurangan pada rasanya yang sangat pahit namun terdapat sejuta khasiat yang tidak terduga pada tanaman ini. Berdasarkan hasil penelitian kimiawi, diketahui bahwa sambiloto mengandung saporin, flavonoid, dan tamin sedangkan ekstrak sambiloto yang mengandung 10% andrografolid, diketahui memiliki efek anti histamine dan anti HIV. Selain itu flavonoid telah diketahui sebagai senyawa anti tumor, antihistamin/anti alergi, anti iskemia dan anti peradangan.
Kandungan dalam sambiloto yang terkait dengan pernafasan ialah histamin yang merupakan mediator inflamasi penting yang dilepas di saluran nafas pada keadaan asma. Histamine berperan pada inflamasi dan alergi, sehingga histamine memainkan peran yang sangat penting pada pathogenesis pencegahan dan pengobatan asma. Sselain itu sambiloto juga sebagai antioksidan yang berfungsi untuk melawan radikal bebas.