Pucuk merah yaitu tanaman yang cukup populer sebagai tanaman hias. Namun, banyak orang tidak tahu bahwa tanaman ini juga mengandung senyawa tertentu di dalamnya yang dipercaya memberikan manfaat bagi kesehatan. Ketahui penjelasan selengkapnya mengenai khasiatnya bagi tubuh.
Apa Itu Pucuk Merah?
Pohon pucuk merah sering dimanfaatkan sebagai elemen dalam penataan rumah, taman, hingga perkantoran. Daunnya yang berwarna merah (Syzygium oleana) memiliki beberapa senyawa metabolit sekunder yang termasuk golongan alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid, saponin, dan fenolik,
Tanaman yang tergolong dalam famili Myrtaceae ini termasuk keluarga tumbuhan dengan ukuran yang besar. Meski begitu, tanaman pucuk merah memiliki tangkai yang pendek. Daunnya termasuk daun tunggal dan memiliki bentuk lancet. Daunnya sendiri memiliki lebar sekitar 2 cm dengan panjang sekitar 6 cm.
Kandungan Pucuk Merah
Berikut adalah berbagai kandungan yang terdapat pada tanaman yang memiliki nama latin Syzygium oleana ini, antara lain:
- Fenolat.
- Antioksidan flavonoid.
- Asam betulinic.
Selain itu, daunnya yang berwarna merah juga mengandung berbagai zat gizi maupun nongizi (metabolit sekunder), seperti serat pangan, klorofil, betakaroten, vitamin, dan mineral.
Manfaat Tanaman Pucuk Merah
Selain sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias, tanaman ini juga mengandung senyawa tertentu yang berguna bagi kesehatan tubuh, di antaranya:
1. Membantu Mengatasi Luka Bakar
Sebuah penelitian mengungkapkan, aktivitas gel ekstrak etanol daun tanaman ini diduga berpotensi sebagai obat luka bakar. Hal itu dipengaruhi oleh beberapa senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, kalkon, tanin, dan terpenoid.
Meski bermanfaat untuk mengatasi luka bakar, penelitian ini baru dilakukan pada hewan.
2. Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Kandungan tanin yang terdapat pada tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri melalui beberapa mekanisme. Toksisitas tanin mampu merusak membran sel bakteri. Selain itu, tanin juga berikatan dengan komplek ion logam yang menyebabkan zat besi yang dibutuhkan bakteri tidak dapat digunakan.
3. Menurunkan Kadar Asam Urat
Bunga pucuk merah adalah tanaman yang masuk dalam genus Syzygium. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap genus ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperurisemia, sehingga dipercaya mampu menurunkan kadar asam urat.
Antihiperurisemia alami dari tanaman ini dipercaya mampu menghambat xantin oksidase yang berperan dalam pembentukan asam urat, sebagai diuretik terhadap purin, mencegah inflamasi, dan menurunkan kejang otot.
4. Menyerap Karbon Dioksida
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pohon pucuk merah memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dioksida lebih besar dibanding tanaman lain. Hal tersebut terlihat dari laju fotosintesis dan kandungan timbal daunnya.
Perlu Anda ketahui, paparan karbon dioksida yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah asidosis. Keadaan ini bisa membuat oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh, yang membuat tubuh kekurangan oksigen.
5. Hand Sanitizer Alami
Salah satu langkah yang harus dilakukan saat menghadapi pandemi virus Corona adalah dengan cuci tangan dengan sabun. Jika sumber air mengalir tidak ada, Anda bisa menggunakan produk hand sanitizer yang dijual di pasaran.
Sebuah penelitian mengungkapkan, ekstrak daun merah pada tanaman pucuk merah berpotensi digunakan sebagai hand sanitizer alami. Konsentrasi ekstrak yang paling optimal adalah pada konsentrasi 75%.
Setelah itu, ekstrak akan diolah bersama hidrogen peroksida dan akuades steril hingga menjadi produk hand sanitizer berbentuk cair (semprot).
6. Meningkatkan Efek Vitamin C
Khasiat pucuk merah berikutnya didapatkan dari kandungan flavonoid di dalamnya. Flavonoid adalah senyawa bioaktif untuk meningkatkan efek vitamin dan antioksidan. Meningkatnya vitamin C pada tubuh mendukung penyerapan zat besi dari makanan dan membantu sistem kekebalan bekerja dengan baik untuk melindungi tubuh dari penyakit.
7. Mengatasi Alergi
Manfaat pucuk merah berikutnya adalah kemampuannya untuk mengatasi alergi. Kemampuan ini dipengaruhi oleh kandungan flavonoid yang ada di dalamnya. Meski begitu, reaksi alergi pada setiap orang berbeda-beda, dari yang ringan seperti bersin-bersin hingga yang berat yaitu anafilaksis.
Reaksi yang muncul juga tergantung pada jenis alergennya. Beberapa contoh alergen adalah debu, paparan ulat bulu, gigitan serangga, tanaman, bahan lateks, dan obat-obatan
8. Mengendalikan Radikal Bebas
Kandungan asam fenolat dari tanaman ini memiliki sifat antioksidan. Sebagai molekul antioksidan, asam fenolat dapat bermanfaat untuk tubuh untuk mengendalikan radikal bebas berlebih. Apabila radikal bebas pada tubuh tidak terkendali, hal itu bisa memicu tekanan oksidatif, yang berujung pada rusaknya sel dan munculnya beragam penyakit.
9. Mengobati Kanker
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa asam betulinic yang terdapat pucuk merah adalah senyawa antikanker yang kuat. Selain itu, senyawa ini juga dapat digunakan dalam dalam protokol kombinasi untuk meningkatkan aktivitas antitumor, misalnya dengan kemoterapi atau radioterapi. Meski begitu, klaim manfaat ini masih membutuhkan penelitian lanjutan.
Pengelompokan Senyawa pada Pucuk Merah
Guna mendapatkan manfaat dari tanaman ini, senyawa kimia yang ada di dalamnya disaring dengan pelarut umum (air, etanol, eter, benzen). Senyawa kimia bermolekul kecil ini memiliki penyebaran yang terbatas, senyawa inilah yang disebut dengan metabolit sekunder.
Selain itu, pengelompokkan senyawa metabolit sekunder berdasarkan sifat khas yang dimilikinya (antara lain warna, rasa, bau, pH, kelarutan) merupakan hal penting. Berikut contoh pengelompokan senyawa metabolit sekunder, di antaranya:
- Minyak atsiri. Memiliki aroma yang khas dan dapat dipisahkan dari senyawa kimia tanaman lainnya karena sukar larut dalam air dan dapat menguap bersama uap air.
- Senyawa yang bersifat basa ini dapat dipisahkan dari yang netral dan asam. Penyebab sifat basa sangat erat kaitannya dengan kerja farmakologi pada tubuh binatang dan manusia.
- Zat pahit. Berpedoman pada rasa pahit adalah suatu metode yang mudah untuk memisahkan senyawa kimia tanaman, perlu waktu yang cukup sehingga seluruh zat pahit dalam sari menjadi zat yang dapat dikristalkan.
- Zat warna. Jumlah zat warna dari tanaman diperkirakan kurang lebih 2000 jenis. Pigmen tanaman mempunyai struktur kimia yang berlainan, begitu juga sifat fisika, kelarutan, warna, fluoresensi, dan lain-lain.
- Anonim. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56705/Chapter%20II.pdf;jsessionid=B23BDD994A99BAEBBB2510BFCA50C514?sequence=4. (Diakses pada 1 Februari 2021).
- Indriani, Lusi, Almasyhuri Almasyhuri, dan Aldryan Racka Pratama. Aktivitas Gel Ekstrak Etanol Daun Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Tikus Sprague-Dawley. https://journal.unpak.ac.id/index.php/fitofarmaka/article/view/FJIF.v10i2.2233. (Diakses pada 1 Februari 2021).
- Megumi, Sarah R. 2018. Pucuk Merah, Tanaman Andal Penyerap Karbon. https://www.greeners.co/flora-fauna/pucuk-merah-tanaman-andal-penyerap-karbon/. (Diakses pada 1 Februari 2021).
- Putri, Oreza Nur Eka. 2019. Analisis Kandungan Klorofil dan Senyawa Antosianin Daun Puncuk Merah (Syzygium oleana) Berdasarkan Tingkat Perkembangan Daun yang Berbeda. http://repository.radenintan.ac.id/8552/1/SKRIPSI_FULL.pdf. (Diakses pada 1 Februari 2021).
- PUTRI, T., Prasasti, A., Ati, S., & Idayanti, T. 2020. Potensi Ekstrak Daun Pucuk Merah pada Tanaman Pucuk Merah (Syzygium myrtifolium wlap) Sebagai Handsanitizer Alami. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya. http://semnas.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/2020/article/view/331. (Diakses pada 1 Februari 2021).