DokterSehat.Com – Terapi pijat dipercaya dapat merilekskan otot-otot yang kaku akibat aktivitas sehari-hari. Selain itu, pijatan juga dapat melancarkan peredaran darah.
Sebagai lalu lintas utama dalam tubuh, peredaran darah menjadi salah satu sistim penting yang turut menyokong sehat tidaknya tubuh. Saat peredaran darah tidak lancar karena sesuatu, tersumbat lemak misalnya, organ tubuh juga akan mengalami gangguan karena tidak memiliki cukup energi (oksigen) yang dibawa lewat aliran darah.
Akibatnya tak bisa diremehkan. Kematian mendadak, stroke tiba- tiba, serangan jantung, tidak bisa berjalan, sulit bergerak, kelumpuhan tiba- tiba, dan penyakit- penyakit yang tidak kalah mengerikan lainnya. Semua itu bisa terjadi hanya karena peredaran darah yang kurang lancar.
Dan, seperti yang sudah dituliskan di atas, pijat bisa menjadi salah satu alternatif untuk melancarkan peredaran darah. Dua hal tersebut, pijat dan peredaran darah mungkin ibarat sepasang kaki yang saling menyokong satu sama lain.
Meski demikian, tak semua pijat bisa melancarkan peredaran darah. Ada juga jenis gerakan pijat yang malah bisa membuat aliran darah pecah dan yang bersangkutan merasakan rasa sakit yang luar biasa. Gerakan pijat yang justru bisa menjadi masalah adalah yang tekanannya sangat kuat, sehingga bagian tubuh yang dipijat bukannya bertambah baik, namun semakin memar.
Bagaimana pijat yang baik untuk peredaran darah. Hal yang paling penting adalah menemukan titik- titik pusat dari peredaran darah bagian tubuh yang sakit. Jadi, tak semata- mata hanya memijat bagian tubuh yang sakit saja tanpa mengerti maksudnya.
Telapak kaki dan jari- jari tangan adalah dua bagian tubuh yang bisa dibilang menjadi pusat dari peredaran darah. Di dua bagian tubuh tersebut seolah ada link dengan bagian tubuh yang sedang sakit. Misalnya sakit kepala hebat, tak perlu kita menekan kepala kuat- kuat karena hanya dengan memijat bagian telapak kaki dan telapak tangan saja, kepala kita yang sakit bisa sembuh.