Sebelum ada obat yang diproduksi oleh farmasi besar, masyarakat di kawasan Asia khususnya di Indonesia sudah banyak menggunakan jenis obat-obatan tradisional. Obat ini terbuat dari berbagai jenis tanaman herbal yang diolah menjadi minuman seperti jamu. Sayangnya, obat tradisional yang ada di luaran sana kadang tidak memiliki landasan medis atau penelitian yang jelas, bahan memiliki efek samping.
Berbagai Jenis Obat Tradisional yang Bermanfaat
Beberapa jenis obat yang ada di luaran sana memang memberikan manfaat untuk tubuh. Namun, tidak jelas seperti apa kandungan gizi dan juga efek samping. Beberapa jenis obat atau rempah sudah diteliti untuk dilihat kandungannya. Berikut beberapa jenis obat tradisional yang benar-benar bermanfaat.
-
Kunyit
Salah satu jenis herbal yang memiliki cukup banyak manfaat untuk tubuh adalah kunyit. Umbi yang memiliki warna oranye dan aromanya cukup khas ini sering digunakan untuk membuat jamu pereda nyeri pada wanita yang sedang menstruasi. Selai itu, kunyit juga sering digunakan untuk meredakan panas dalam dan sakit di tenggorokan.
Ternyata manfaat dari kunyit memang sehebat itu. Dari beberapa penelitian yang dilakukan, kandungan dari kunyit seperti curcumin memang bisa digunakan untuk mengatasi nyeri dan efektivitasnya hampir sama dengan ibuprofen. Selalu itu, kemampuannya dalam mengatasi inflamasi juga sangat baik dan baik dikonsumsi kalau tubuh sedang tidak sehat.
-
Cabai
Cabai selama ini digunakan untuk membuat masakan karena rasa pedas yang diberikan disukai oleh banyak orang. Selain itu, cabai juga digunakan untuk menghangatkan tubuh dan meredakan nyeri otot pada tubuh. Mereka yang sering mengalami nyeri bisa menggunakan cabai yang dicampur dengan minyak kelapa dan diurutkan ke bagian yang nyeri
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, cabai memang bisa digunakan sebagai bahan dari obat topikal. Namun, Anda tidak disarankan untuk memilih cabai dengan salah. Pasalnya beberapa jenis cabai memiliki rasa panas yang sangat intens dan bisa membuat kulit jadi sakit dan iritasi.
-
Jahe
Jahe juga merupakan salah satu jenis obat tradisional yang bisa digunakan untuk menyembuhkan gejala sakit di tubuh. Kalau Anda sedang mengalami nyeri di perut atau mengalami masuk angin, jahe bisa digunakan untuk mengatasi masalah itu karena ada komponen anti inflamasi dan juga mencegah mual.
Kandungan anti inflamasi yang terkandung di dalam jahe ternyata tidak kalah dengan obat jenis NSAID lainnya. Meski demikian efek sampingnya nyaris tidak ada. Kalau Anda mengalami inflamasi di perut dan sering lelah, coba buat wedang jahe dengan membakar jahe lalu menggerakkan dan dicampur air. Infused water juga bisa dipakai kalau ingin mencampur jahe dengan buah lain.
-
Jamur Shiitake
Beberapa jenis jamur memiliki kemampuan yang hebat seperti untuk mengatasi berbagai jenis penyakit dan awet muda. Salah satu jamur itu adalah shiitake yang dikenal sebagai rajanya antioksidan. Mengonsumsi jamur ini akan membuat Anda mendapatkan cukup banyak antioksidan.
Dari penelitian yang dilakukan, mengonsumsi sekitar 5-10 gram jamur shiitake bisa membantu tubuh dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan, kemungkinan mengalami kanker akan rendah.
-
Minyak Eucalyptus
Salah satu manfaat dari minyak eucalyptus adalah untuk meredakan nyeri di tubuh kalau dioleskan secara meta. Selain itu, ada juga yang mampu meredakan pernapasan yang buntu akibat pilek dan flu. Itulah kenapa minyak ini banyak digunakan untuk bahan salep dan juga inhaler.
Meski memiliki manfaat untuk meredakan nyeri dan juga membuat pernapasan jadi lebih reda, ada baiknya untuk tidak dipakai sembarangan. Ada orang yang tidak cocok dengan minyak ini dan malan mengalami gangguan pada pernapasan.
-
Daun Mint
Daun mint memiliki cukup banyak manfaat untuk tubuh. Salah satu manfaat itu adalah meredakan nyeri di otot akibat digunakan terlalu intens. Daun mint bisa diaplikasikan langsung ke bagian yang nyeri dengan menghancurkannya dan dicampur dengan minyak kelapa. Rasa hangat dan agak dingin akan meredakan nyeri otot yang mengganggu.
Daun mint juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan. mengonsumsi ramuan dengan tambahan daun mint akan membuat perut jadi lebih nyaman serta kembung dan masalah lainnya akan mereda.
-
Bunga Lavender
Bunga lavender memiliki cukup banyak manfaat untuk tubuh khususnya dalam hal mengatasi stres yang berlebihan dan juga sakit kepala sebelah. Dengan menggunakan minyak sebagai aroma terapi di ruangan, seseorang bisa tidur dengan lebih cepat dan nyenyak. Berbagai gangguan tidur lainnya bisa dicegah dan diatasi.
Selain Digunakan untuk memberikan aroma segar dan tenang, lavender juga digunakan untuk meredakan masalah tubuh dari dalam. Anda bisa mengonsumsi teh dari bunga lavender untuk meredakan gangguan pikiran seperti anxiety yang sudah parah.
-
Makanan Kaya Kalsium
Stres sering sekali dialami oleh banyak orang khususnya stres secara metal. Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan istirahat rutin, meditasi dan mengonsumsi makanan kaya kalsium seperti tahu, berbagai biji-bijian dan ikan seperti salmon dan makarel. Konsumsi secara rutin agar kondisi stres menurun.
-
Fenugreek (kelabat)
Fenugreek atau kelabat berbentuk biji dan banyak digunakan untuk mengatasi masalah laktasi. Mengonsumsi air hasil rebusan fenugreek akan membuat jumlah ASI yang dihasilkan ibu lebih banyak. Selain itu, herbal ini juga mampu menurunkan gula darah di dalam tubuh.
Dari beberapa jenis obat tradisional di atas yang kerap digunakan untuk alternatif mengatasi gangguan tubuh, mana saja yang pernah Anda konsumsi? Lalu bagaimana efek obat tradisional atau home remedies pada tubuh jika dibandingkan dengan obat yang diproduksi oleh farmasi besar? Lebih efektif mana untuk mengatasi gejala penyakit?
Sumber:
- Deering, Shelby. 2019. Nature’s 9 Most Powerful Medicinal Plants and the Science Behind Them. https://www.healthline.com/health/most-powerful-medicinal-plants. (Diakses pada 14 Januari 2020)
- Putri, Edira. 2018. 10 Traditional Indonesian Medicine Recipes With Real Health Benefits. https://theculturetrip.com/asia/indonesia/articles/10-incredible-traditional-indonesian-medicinal-recipes/. (Diakses pada 14 Januari 2020)