Terbit: 20 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Daun tin yang dikenal sebagai daun surga tidak hanya berarti daun ini berasal dari salah satu pohon di surga tetapi juga bermakna konotasi karena memiliki banyak manfaat. Ada beberapa manfaat daun tin bagi kesehatan tubuh yang sudah terbukti secara ilmiah dan empirik.

7 Manfaat Daun Tin bagi Kesehatan Tubuh yang Sudah Terbukti Secara Klinis

Bacalah lebih lanjut dan temukan apa saja manfaat daun tin yang sudah berhasil dibuktikan oleh para ahli dan diperkuat melalui beberapa kesaksian pengalaman!

Apa itu daun tin?

Daun tin adalah daun dari pohon tin (Ficus carica) dan termasuk ke dalam famili Moraceae. Dalam bahasa Inggris, daun tin ini dikenal dengan sebutan fig leaf. Meskipun tidak sejuara manfaat buah tin, daun tin atau daun ara tetap memiliki beberapa manfaat mengesankan bagi kesehatan tubuh.

Sekedar informasi bahwa daun tin yang merupakan bagian ‘runner-up’ dari pohon tin ini merupakan daun yang sangat spesial dan ajaib. Bagaimana tidak jika daun tin berasal dari tanaman yang telah disebutkan keunggulannya oleh beberapa kitab suci yaitu Al Qur’an, Injil, Taurat, dan Ayurveda (kitab pengobatan umat Hindu).

Di samping telah tersurat di dalam beberapa kitab suci, manfaat tin juga telah dibuktikan secara ilmiah. Manfaat tin baik pada buah maupun daunnya sudah berhasil dibuktikan oleh para ilmuwan. Oleh karena itu, manfaat daun tin sering digunakan untuk mengobati beberapa masalah medis.

Manfaat daun tin untuk kesehatan tubuh

Ada beberapa manfaat daun tin yang baik untuk kesehatan tubuh Anda. Beberapa manfaat daun tin ini bahkan sudah diketahui sejak zaman kuno bahkan pada zaman kenabian. Tidak bisa dipungkiri, jika daun tin sering dijadikan sebagai obat tradisional.

Yuk, simak beberapa manfaat daun tin untuk kesehatan tubuh yang umumnya dikonsumsi dalam bentuk air rebusan atau teh ini!

1. Mengobati batu ginjal

Menurut dr Sidi Aritjahja, seorang dokter dan herbalis di Yogyakarta, daun tin memiliki kandungan saponin dan alkaloid. Kedua kandungan ini bermanfaat sebagai diuretik yang bisa mengatasi sebuah masalah ginjal.

Melalui kandungan saponin dan alkaloid, manfaat daun tin dapat menggerus batu ginjal yang telah mengendap di saluran kemih dan ginjal. Batu ginjal yang telah mengeras ini pun akhirnya bisa terbawa saat buang air kecil.

2. Meningkatkan sistem imun

Seorang dokter di Serang (Banten) yaitu dr Sukarno Hendro juga mengatakan bahwa manfaat daun tin bisa berfungsi sebagai imunomodulator. Hal ini dikarenakan daun tin dapat mengatur sistem kekebalan tubuh.

Hal ini juga diperkuat melalui hasil riset seorang peneliti India bernama Vikas V Patil pada tahun 2010. Ia mengatakan bahwa daun tin bisa merangsang produksi antibodi dan produksi sel limfosit sehingga mampu menghancurkan patogen yang masuk ke dalam tubuh.

Dengan begitu, penggunaan daun tin bisa menangkal berbagai mikroba penyebab penyakit seperti virus, jamur, dan bakteri. Ini juga mengartikan bahwa sistem kekebalan tubuh mengalami peningkatan sehingga tubuh tidak mudah sakit.

3. Meredakan rasa nyeri

Seorang dokter yang juga merupakan herbalis di Yogyakarta yaitu dr Sidi Aritjahja mengatakan bahwa daun tin memiliki kandungan flavonoid yaitu quercetin dan luteolin. Kandungan flavonoid tersebut memiliki sifat antiinflamasi sehingga bisa mengurangi rasa nyeri.

4. Menurunkan gula darah

Manfaat daun tin juga mampu mengobati penyakit diabetes karena bisa menurunkan kadar gula darah. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh C Perez, seorang peneliti di Fakultas Kedokteran Universidad de Extremadura (Spanyol).

Beliau mengatakan bahwa air rebusan daun tin atau teh daun tin mengandung senyawa aktid. Senyawa aktid di dalam air rebusan daun ini memiliki kesamaan seperti hormon insulin. Anda mungkin telah mengetahui bahwa manfaat hormon insulin dapat menurunkan kadar gula darah berlebih.

5. Meningkatkan metabolisme protein dan lemak

Daun tin juga memiliki manfaat untuk meningkatkan metabolisme zat gizi makro yaitu protie dan lemak. Manfaat daun tin yang satu ini dikarenakan daun tin mengandung saponin, alkaloid, dan flavonoid.

Semua kandungan tersebut mendukung perbaikan metabolisme protein dan lemak di dalam tubuh. Hal ini didukung oleh pendapat dr Sidi Aritjahja yang merupakan seorang dokter dan herbalis di Yogyakarta.

6. Sebagai antikanker

Beberapa peneliti dari Iran telah membuktikan bahwa manfaat daun tin yang masih muda bisa bertindak sebagai antikanker. Tidak seperti manfaat daun tin lainnya yang menggunakan air rebusan daun tin, manfaat yang satu ini didapat dengan menggunakan getah yang ada di dalam pucuk daun tin.

Getah yang ada di dalam daun tin bisa menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini dikarenakan getah daun tin mengandung ficin. Ficin adalah enzim cystein proteinase yang bisa memicu apoptosis pada sel kanker sehingga sel-sel kanker akan melakukan penghancuran sendiri.

7. Memperbaiki fungsi hati

Sejak lama, sebuah suku di India telah mengunyah daun tin untuk mengobati hepatitis. Hal ini pun membuat seorang peneliti dari India, yaitu Gond NY, dan Khadabadi SS tertarik untuk membuktikannya secara klinis.

Pada penelitian yang dilakukan oleh dua peneliti tersebut, mereka memberikan rifampisin dalam dosis tingggi kepada beberapa tikus dengan tujuan agar hatinya menjadi rusak. Setelah hati semua tikus percobaan tersebut rusak, para peneliti memberikan ekstrak daun tin.

Hasilnya, pemberian ekstrak daun tin selama 100 hari kepada semua tikus yang telah rusak hatinya ternyata menunjukkan penurunan terhadap kadar bilirubin, kadar SGPT dan kadar SGOT secara signifikan. Dengan kata lain, manfaat daun tin bisa mengembalikan fungsi hati kembali normal. Ajaib bukan?

Nah, apakah Anda tertarik untuk menggunakan daun tin agar mendapatkan salah satu atau beberapa manfaat yang telah disebutkan di atas? Selamat merasakan manfaatnya!

 

Sumber:

  1. Redaksi Trubus. 2013. Herbal dari Kitab Suci. Jakarta: Trubus Swadaya.
  2. Desi Sayyidati Rahimah & Enny Pujiastuti. 2016. Prospek bisnis buah tin. Jakarta: Trubus Swadaya.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi