Daun basil adalah salah satu tanaman herbal yang dimanfaatkan sebagai pelengkap masakan dalam berbagai menu makanan. Basil juga digunakan sebagai obat herbal alternatif. Apakah Anda pernah mencicipi basil? Ketahui kandungan nutrisi manfaat daun basil, perbedaan basil dan kemangi, dll.
Kandungan Nutrisi Daun Basil
Daun basil adalah tanaman herbal yang tumbuh di Asia dan Afrika. Daun basil memiliki nama Latin Ocimum basilicum dan masih satu keluarga dengan daun mint dan daun kemangi. Basil memiliki beberapa jenis lainnya, yaitu sweet basil, lemon basil, holy basil, dan Thai basil.
Basil digunakan dalam bidang kuliner sebagai penyedap dan menambahkan aroma makanan menjadi lebih nikmat. Basil juga digunakan sebagai obat herbal karena kaya akan kandungan nutrisi.
Berikut ini adalah kandungan nutrisi dari daun basil, yaitu:
- Vitamin A
- Vitamin C
- Vitamin K
- Kalsium
- Iron
- Mangan
- Kalsium
- Potasium
Ocimum basilicum juga memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, antikanker, dan antioksidan. Semua kandungan tersebut membuat daun basil dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
Manfaat Daun Basil bagi Kesehatan
Basil hampir sama dengan daun kemangi mulai dari bentuk, rasa, dan aromanya. Perbedaan daun basil dan kemangi adalah pada teksturnya. Basil memiliki tekstur lebih tebal dari daun kemangi.
Anda mungkin pernah mencicipi basil yang tersaji sebagai hiasan berbagai hidangan seperti pasta, pizza, ayam rica-rica, salad, tumis ayam, dll. Basil bukan hanya sebagai penyedap semata, namun juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Berikut ini adalah manfaat daun basil bagi kesehatan, yaitu:
1. Agen Antiinflamasi
Ocimum basilicum memiliki efek antiinflamasi atau anti peradangan yang didapatkan dari kandungan antioksidan. Agen antiinflamasi di tanaman basil ini dapat membantu mengatasi berbagai penyakit peradangan, seperti demam, flu, sariawan, dan radang sendi.
Sebuah studi menyampaikan bahwa senyawa antiinflamasi pada basil dapat membantu mengatasi berbagai penyakit peradangan lainnya dengan efektif, namun penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk memastikan khasiat daun basil.
2. Antikanker
Beberapa penelitian menyatakan bahwa Ocimum basilicum memiliki efek antikanker yang berasal dari kandungan antioksidan. Antioksidan adalah agen alami dalam tubuh untuk mencegah radikal bebas yang merupakan pemicu kanker.
Salah satu jenis basil yaitu holy basil yang memiliki nama Latin Ocimum sanctum L. memiliki kandungan phytochemical. Kandungan phytochemical termasuk eugenol, asam rosmarinic, apigenin, myretenal, luteolin, dan asam carnosic merupakan substansi yang dibutuhkan untuk mencegah kanker kulit, hati, mulut, dan paru-paru.
Selain itu, manfaat holy basil adalah untuk membantu menghambat pertumbuhan pembuluh darah pada sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel kanker, serta membunuh sel kanker. Sementara itu penelitian masih terus dilanjutkan untuk menguji potensi ekstrak basil untuk digunakan dalam pengobatan kanker.
3. Agen Antibakteri dan Antimikroba
Sebuah penelitian pada tahun 2013 menyampaikan bahwa manfaat minyak basil adalah sebagai agen antibakteri dan antibakteri. Mereka mengujinya pada strain bakteri multi-obat Escherichia coli (E. coli) yang resisten terhadap obat, dan hasilnya adalah minyak ekstrak basil efektif untuk melawan E. coli.
Manfaat daun basil lainnya adalah untuk melawan jamur, ragi, dan bakteri karena memiliki efek antimikroba dan antibakteri.
4. Membantu Mengurangi Efek Stres Oksidatif
Stres oksidatif adalah kondisi ketika tubuh tidak dapat lagi mengatasi jumlah radikal bebas dan menetralisirnya. Efek stres oksidatif dapat memicu sel kanker tumbuh, jadi Anda harus menekan efek stres oksidatif tersebut dengan menjalankan gaya hidup dan pola makan yang sehat.
Obat herbal seperti ginseng dan basil memiliki zat adaptogen, yaitu kandungan alami agar tubuh dapat beradaptasi dengan stres tubuh. Sebuah penelitian menyampaikan bahwa Ocimum basilicum dapat menekan level stres oksidatif.
Penelitian ini dilakukan pada kelinci yang terpapar stres oksidatif diberi 2 gram Ocimum basilicum setiap hari selama 30 hari, namun belum ada penelitian resmi terhadap manusia terkait manfaat kesehatan ini.
5. Membantu Mengurangi Efek Peradangan dan Pembengkakan
Penelitian yang dipresentasikan di Royal Pharmaceutical Society menyatakan bahwa ekstrak dari holy basil dapat membantu mengurangi efek pembengkakan hingga 73% dalam durasi 1 hari perawatan. Kandungan ini serupa dengan obat antiinflamasi untuk mengatasi radang sendi.
Penelitian lain dari Journal of Bone Reports & Recommendations juga sepakat dengan manfaat daun basil tersebut, namun penelitian ini baru dilakukan pada tikus.
6. Agen Anti Penuaan Dini
Berdasarkan penelitian dari British Pharmaceutical Conference (BPC) di Manchester, manfaat daun basil adalah untuk mencegah efek penuaan dini. Jenis holy basil memiliki kandungan efektif untuk mencegah radikal bebas di organ penting seperti hati, otak, dan jantung.
Penelitian lain juga menyatakan bahwa kandungan antioksidan pada Ocimum basilicum efektif untuk mencegah penuaan dini. Ocimum basilicum juga sudah lama digunakan dalam pengobatan Ayurvedic, yaitu pengobatan tradisional dari India.
7. Membantu Mengurangi Depresi
Berdasarkan beberapa studi, holy basil memiliki kandungan alami untuk membantu menangani masalah kesehatan mental yaitu stres psikologi, stres mental, dan gejala depresi. Manfaat basil juga untuk meningkatkan kecerdasan kognitif.
8. Agen Antioksidan
Berdasarkan penelitian dari Journal of Advanced Pharmacy Education & Research, ekstrak Ocimum basilicum kaya akan antioksidan. Manfaat antioksidan adalah untuk menangkal radikal bebas yang dapat memicu kanker.
9. Mengatasi Gangguan Pencernaan
Daun basil umumnya digunakan sebagai hiasan di makanan Italia. Tujuan basil digunakan sebagai garnish bukan hanya untuk mempercantik makanan, tapi juga untuk menenangkan perut agar tidak sakit perut saat makan makanan tertentu. Satu setengah sendok teh basil dapat membantu masalah pencernaan serta mengurangi efek kenyang dan begah pada perut.
10 Mengatasi Batuk dan Pilek
Ocimum basilicum diolah menjadi teh herbal untuk mengatasi batuk dan pilek dalam pengobatan tradisional yang dipercaya oleh beberapa kalangan masyarakat. Efek menenangkan dan menghangatkan diyakini dapat menyembuhkan penyakit umum tersebut.
Ocimum basilicum aman dikonsumsi dengan jumlah sedikit dalam bentuk olahan makanan apapun, namun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk membuktikan manfaat daun basil bagi kesehatan melalui uji klinis.
Efek Samping Daun Basil
Ocimum basilicum kaya akan vitamin K yang berfungsi untuk pembekuan darah. Efek samping daun basil dapat terjadi bila Anda sedang mengkonsumsi obat pengencer darah. Selain itu, penderita diabetes harus berhati-hati bila mengkonsumsi daun basil dalam porsi yang lebih banyak karena kandungannya dapat menurunkan tekanan darah dan gula darah.
Efek samping daun basil lainnya adalah tanaman herbal ini mungkin akan mengurangi kualitas sperma dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau wanita yang sedang dalam proses kehamilan. Walaupun begitu, konsumsi basil dalam jumlah sedikit masih aman. Itulah manfaat daun basil untuk kesehatan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.
- McCulloch, Marsha, MS, RD. 2018. Basil: Nutrition, Health Benefits, Uses and More. https://www.healthline.com/nutrition/basil. (Diakses pada 26 November 2019).
- Nordqvist, Joseph. 2018. Why everyone should eat basil. https://www.medicalnewstoday.com/articles/266425.php. (Diakses pada 26 November 2019).
- Wells, Katie. 2019. Health Benefits of Basil Leaf + 13 Ways to Use It at Home. https://wellnessmama.com/5505/basil-leaf/. (Diakses pada 26 November 2019).