Propolis atau lem lebah adalah senyawa lengket yang dihasilkan lebah dari bunga dan getah daun pohon. Senyawa ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, kandungan, manfaat hingga efek sampingnya di bawah ini.
Apa itu Propolis?
Propolis adalah senyawa lengket berwarna cokelat kehijauan yang digunakan sebagai pelapis untuk membangun sarang lebah. Senyawa seperti resin ini dihasilkan lebah dari getah daun pohon dan bunga tertentu yang memiliki banyak manfaat luar biasa.
Ditemukan dalam jumlah sedikit dalam sarang lebah, obat herbal yang juga disebut lem lebah ini banyak tersedia dalam bentuk suplemen. Ini juga digunakan sebagai bahan dalam produk obat yang diminum dan dioleskan langsung ke kulit, seperti salep dan krim.
Kandungan Propolis
Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 300 senyawa dalam propolis. Sebagian besar senyawa ini adalah bentuk polifenol. Polifenol adalah antioksidan yang bisa melawan penyakit dan kerusakan di dalam tubuh.
Secara khusus, lem lebah mengandung polifenol yang disebut flavonoid. Flavonoid diproduksi di tanaman sebagai bentuk perlindungan. Ini biasanya ditemukan dalam makanan yang diduga memiliki sifat antioksidan, termasuk buah-buahan, teh hijau, sayuran, dan anggur merah.
Manfaat Propolis untuk Kesehatan
Meskipun beberapa pengujian secara klinis telah menguji efek kesehatan lem lebah, ada beberapa bukti bahwa obat alami ini memberikan manfaat tertentu untuk kesehatan.
Berikut ini sejumlah manfaat propolis untuk kesehatan:
1. Membantu Penyembuhan Luka
Propolis mengandung senyawa khusus yang disebut pinocembrin, yaitu flavonoid yang bermanfaat sebagai antijamur. Sifat antiinflamasi dan antimikroba inilah yang membuat lem lebah bisa membantu penyembuhan luka.
Penelitian telah menemukan bahwa obat herbal ini bisa membantu mengobati luka bakar traumatis sembuh lebih cepat, dengan mempercepat pertumbuhan sel baru yang sehat.
Sedangkan penelitian lain menemukan bahwa ekstrak alkohol propolis topikal lebih efektif daripada krim steroid dalam mengurangi sel mast pada luka operasi mulut. Sel mast terkait dengan peradangan dan memperlambat penyembuhan luka.
2. Herpes Simpleks
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengoleskan propolis dapat membantu mengobati herpes simpleks atau juga disebut cold sore (luka dingin).
Dalam penelitian yang diterbitkan di Phytotherapy Research pada tahun 2010, para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak obat ini memiliki efek melawan virus yang dapat membantu melumpuhkan virus herpes simpleks tipe 1, virus yang menyebabkan luka dingin.
3. Herpes Genital
Menurut penelitian yang diterbitkan di Phytomedicine, manfaat propolis dalam bentuk salep dapat membantu mengobati luka yang terkait dengan herpes genital.
Pria dan wanita penderita herpes genital yang menggunakan salep dengan kandungan flavonoid bersumber dari lem lebah, salep yang mengandung asiklovir (obat untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan luka terkait herpes), atau salep plasebo.
Dalam hasil penelitian, 24 dari 30 orang yang menggunakan lem lebah telah sembuh, dibandingkan dengan 14 dari 30 pada orang yang menggunakan asiklovir dan 12 dari 30 pada kelompok plasebo.
Kesimpulannya, bahwa salep yang mengandung flavonoid bersumber dari lem lebah ini mungkin lebih efektif daripada salep asiklovir, dan plasebo dalam mengobati luka yang terkait dengan herpes genital.
4. Mengobati Luka Bakar
Menurut penelitian dari Journal of Alternative and Complementary Medicine, khasiat propolis dapat meningkatkan penyembuhan luka bakar ringan.
Para peneliti membandingkan efek krim kulit berbasis lem lebah dengan efek perak sulfadiazin, obat yang biasa digunakan dalam pengobatan luka bakar derajat dua dan tiga, pada pasien yang memiliki luka bakar derajat dua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lem lebah dan perak sulfadiazin sama efektifnya untuk pengobatan luka bakar. Terlebih lagi, lem lebah tampaknya memberikan manfaat antiinflamasi yang lebih besar daripada perak sulfadiazin.
5. Gangguan Gastrointestinal
Penelitian menunjukkan bahwa manfaat propolis bisa membantu mengobati gangguan pencernaan, termasuk kolitis ulserativa, kanker saluran pencernaan, dan tukak lambung.
Komponen dalam lem lebah, termasuk caffeic acid phenethyl ester (CAPE), artepillin C, kaempferol, dan galangin, telah terbukti efektif menghilangkan patogen, termasuk H. pylori. Namun, penelitian ini masih terbatas pada hewan dan kultur sel.
6. Mencegah Gigi Berlubang
Sebuah penelitian dari Biological & Pharmaceutical Bulletin menunjukkan propolis bisa membantu mencegah gigi berlubang.
Dalam penelitian laboratorium, para ilmuwan menemukan bahwa senyawa yang ditemukan dalam lem lebah bisa membantu menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans, bakteri mulut yang dapat menyebabkan gigi berlubang.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa lem lebah juga bisa membantu mencegah Streptococcus mutans menempel di lapisan gigi.
7. Obat Kumur
Manfaat propolis bisa membantu mengobati pembengkakan (peradangan) dan luka di dalam mulut (mukositis mulut). Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa berkumur dengan obat kumur lem lebah bisa membantu mengobati luka yang disebabkan oleh obat kanker atau gigi palsu.
8. Mengontrol Diabetes
Temuan dari penelitian berbasis hewan menunjukkan bahwa kegunaan propolis dapat membantu pengobatan diabetes.
Dalam penelitian di tahun 2005 yang diterbitkan dalam Pharmacological Research, misalnya tes pada tikus penderita diabetes mengungkapkan bahwa pengobatan dengan lem lebah membantu menurunkan kadar gula darah dan menurunkan kolesterol.
Namun, hasil penelitian tersebut belum direplikasi dalam penelitian manusia.
9. Mencegah dan Mengobati Pilek dan Sakit tenggorokan
Penelitian telah menunjukkan bahwa khasiat propolis secara alami bisa mencegah dan mempersingkat lamanya flu biasa, yang sering kali disertai sakit tenggorokan.
Satu penelitian memberikan ekstrak lem lebah cair kepada sekelompok anak-anak sekolah selama musim dingin selama satu tahun. Dosis harian yang tepat tidak diberikan, tetapi anak-anak yang diobati dengan lem lebah mengalami lebih sedikit pilek dengan gejala akut atau kronis. Ekstrak lem lebah juga dapat ditoleransi dengan baik.
10. Mengobati Kanker
Kegunaan propolis telah disarankan dalam mengobati kanker tertentu. Menurut sebuah penelitian, beberapa efek antikanker dari zat ini, termasuk:
- Mencegah sel kanker berkembang biak.
- Mengurangi kemungkinan sel menjadi kanker.
- Menghambat jalur yang mencegah sel kanker memberi sinyal satu sama lain.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa khasiat propolis bisa menjadi terapi pelengkap, tetapi bukan satu-satunya pengobatan untuk kanker. Penelitian lain menemukan bahwa mengonsumsi lem lebah dari Cina dapat menjadi terapi pelengkap yang bermanfaat dalam mengobati kanker payudara karena efek antitumornya pada sel kanker payudara.
11. Manfaat Propolis Lainnya
Ada banyak kegunaan propolis lainnya yang belum terbukti secara medis, sehingga masih memerlukan bukti lebih lanjut untuk menilai obat herbal ini.
Berikut sejumlah masalah kesehatan yang mungkin dapat diobati lem lebah:
- Jenis infeksi usus yang disebut giardiasis.
- Luka bakar ringan.
- Sariawan (kandidiasis orofaringeal).
- Infeksi saluran pernapasan bagian atas.
- Tuberkulosis.
- Meningkatkan respons imun.
- Gangguan lambung dan usus.
- Pembengkakan vagina (vaginitis).
- Kutil
- Infeksi.
- Luka.
- Luka kanker
- Kanker hidung dan tenggorokan.
- Peradangan.
Dosis Propolis
Propolis atau lem lebah tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, serbuk, ekstrak, dan permen pelega tenggorokan. Ketika digunakan secara topikal, obat ini tersedia dalam bentuk salep, krim, lotion, dan produk perawatan tubuh lainnya.
Tidak ada saran dosis yang direkomendasikan dan belum ada penelitian tentang dosis mengonsumsi lem lebah pada manusia untuk membantu kondisi kesehatan.
Namun, dosis propolis untuk kulit telah dipelajari dalam penelitian ilmiah, di antaranya:
- Cold sore atau luka dingin. Salep lem lebah 3% dioleskan 5 kali sehari.
- Herpes. Salep lem lebah 3% dioleskan pada lepuh 4 kali sehari.
- Obat kumur setelah operasi mulut. Berkumur dengan larutan yang mengandung lem lebah, air, dan alkohol.
Efek Samping Propolis
Jika diminum, obat herbal ini mungin aman bila konsumsi dengan tepat. Obat ini dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada orang yang alergi terhadap produk lebah, misalnya madu. Permen yang mengandung propolis dapat menyebabkan iritasi dan sariawan.
Ketika dioleskan ke kulit, lem lebah mungkin aman bila dioleskan ke kulit dengan tepat. Namun, ini dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada orang yang alergi terhadap produk lebah.
Peringatan Propolis
Berikut ini beberapa peringatan yang harus diperhatikan jika ingin menggunakan propolis:
- Kehamilan dan menyusui. Tidak ada cukup informasi yang bisa dipercaya untuk mengetahui apakah lem lebah aman digunakan saat hamil. Untuk lebih aman, sebaiknya hindari penggunaan. Namun, obat ini mungkin bila diminum saat menyusui.
- Asma. Beberapa ahli percaya bahan senyawa kimia tertentu dalam lem lebah dapat memperburuk asma. Oleh karenya, hindari penggunaan jika memiliki asma.
- Kondisi pendarahan. Bahan kimia tertentu dalam lem lebah dapat memperlambat pembekuan darah. menggunakannya dapat meningkatkan risiko perdarahan pada orang yang mengalami gangguan perdarahan.
- Alergi. Jangan menggunakan obat herbal ini jika alergi terhadap produk sampingan lebah, tumbuhan runjung, poplar, Peru balsam, dan salisilat.
- Operasi. Bahan kimia tertentu dalam lem lebah bisa memperlambat pembekuan darah. Menggunakannya dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah operasi. Jadi, berhenti meminumnya 2 minggu sebelum operasi.
Nah, itu dia manfaat propolis hingga efek sampingnya yang bisa Anda perhatikan sebelum mengonsumsinya. Namun, langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang kondisi kesehatan, riwayat medis, dan alergi, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan ya Teman Sehat!
- Anonim. 2020. Propolis. https://www.rxlist.com/propolis/supplements.htm. (Diakses pada 12 Oktober 2020)
- Anomim. Tanpa Tahun. Propolis. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-390/propolis. (Diakses pada 12 Oktober 2020)
- Anonim. 2018. Benefits of Propolis. https://www.ultrabee.co.za/general/top-6-benefits-of-propolis/. (Diakses pada 12 Oktober 2020)
- Goldman, Rena. 2018. The Benefits and Uses of Propolis. https://www.healthline.com/health/propolis-an-ancient-healer#research. (Diakses pada 12 Oktober 2020)
- Wong, Cathy. 2020. The Health Benefits of Propolis. https://www.verywellhealth.com/propolis-what-should-i-know-about-it-88313. (Diakses pada 12 Oktober 2020)