Terbit: 26 May 2022 | Diperbarui: 31 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Social bubble atau gelembung sosial adalah istilah yang populer di masa pandemi COVID-19. Istilah ini diyakini dapat membantu Anda, keluarga, atau teman dalam menghadapi pandemi. Yuk, baca terus untuk mendapatkan informasi selengkapnya!

Mengenal Social Bubble dan Manfaatnya untuk Kesehatan Mental

Apa itu Social Bubble?

Social bubble adalah istilah yang digunakan untuk sekelompok kecil orang yang telah sepakat untuk bersosialisasi hanya satu sama lain. Mereka berkomitmen untuk tindakan pencegahan yang sama untuk melindungi satu sama lain dari COVID-19.

Istilah ini juga disebut pod atau quaranteams yang dapat mencakup anggota keluarga, teman, tetangga, atau rekan kerja.

Anda dapat memperluas bubble ke orang-orang tertentu, sehingga dapat memiliki lebih banyak interaksi sosial secara langsung di luar rumah, sambil tetap meminimalkan risiko terkena COVID-19.

Social bubble tidak berarti Anda dapat keluar dan melanjutkan kontak dengan semua orang yang Anda kenal, tetapi Anda berkomitmen untuk hanya bersosialisasi dengan orang-orang tertentu. Di luar bubble, menggunakan masker, physical distancing, dan vaksinasi tetap harus dilakukan.

Amankah Membentuk Social Bubble dengan Orang Baru?

Saat berinteraksi dengan lebih banyak orang, Anda kemungkinan meningkatkan infeksi virus corona. Beberapa orang mungkin perlu menjaga agar bubblenya tetap kecil.

Misalnya, seseorang yang berisiko tinggi untuk penyakit serius atau mereka yang pekerjaannya mengharuskan berhubungan dengan individu berisiko tinggi.

Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadinya perluasan bubble di luar rumah, sehingga dapat meminimalkan keterpaparan kepada orang lain.

Jadi, tetap di rumah dan membatasi kontak dekat dengan orang-orang masih merupakan cara terbaik untuk menghindari penyebaran virus.

Baca Juga: Social Distancing, Salah Satu Cara Cegah Penyebaran Virus Corona

Manfaat Social Bubble bagi Kesehatan Mental

Selama melakukan tindakan pencegahan keamanan dan membatasi jumlah orang dalam bubble, ada banyak keuntungan menjadi bagian dari gelembung sosial. Berpartisipasi di dalamnya mungkin memiliki dampak positif untuk kesehatan mental secara keseluruhan. Apa saja manfaatnya?

Berikut ini beberapa manfaat dari social bubble:

1. Mengurangi stres

Gelembung sosial memungkinkan orang-orang di dalamnya untuk berinteraksi secara langsung, termasuk melakukan sentuhan fisik dengan aman, karena sama-sama mematuhi protokol kesehatan.

Dalam gelembung sosial, Anda juga dapat bertukar cerita dan mendapatkan sistem pendukung yang baik.

2. Mengatasi Kesepian

Demi mencegah penularan COVID-19, setiap orang dianjurkan untuk beraktivitas di rumah dengan waktu yang tidak pasti. Tidak sedikit orang merasa kesepian dengan aturan ini.

Dengan adanya social bubble, Anda tetap dapat berinteraksi dengan orang lain, tanpa khawatir tertular COVID-19. Dengan begitu, Anda tidak lagi merasa kesepian.

3. Mencegah penularan virus

Apabila setiap anggota kelompok selalu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, hal ini akan membantu mengurangi penyebaran COVID-19.

Selalu konsisten membatasi untuk berkumpul dengan orang lain di luar gelembung sosial juga dapat membantu mencegah penularan virus.

Baca Juga: Mengenal Coronasomnia, Gangguan Tidur Selama Pandemi COVID-19

Bagaimana Cara Membentuk Social Bubble dengan Aman?

Ada beberapa hal yang perlu diingat saat mempertimbangkan apakah bubble cocok untuk Anda dan keluarga. Berikut ini langkah-langkah aman membentuk gelembung sosial:

1. Mengetahui kondisi kesehatan masyarakat

Cobalah tanyakan kepada teman atau calon pasangan bubble Anda apakah mereka memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti diabetes atau asma, keadaan yang dapat menempatkannya pada risiko tinggi penyakit parah akibat COVID-19.

Jika ada orang di dalam kelompok yang dianggap berisiko, mungkin langkah terbaik adalah mencari cara alternatif untuk bersosialisasi tanpa interaksi langsung.

2. Menentukan beberapa aturan dasar

Pastikan membentuk social bubble dengan orang-orang yang benar-benar Anda percayai sehingga semua orang merasa nyaman dan aman. Seminggu sebelum bertemu secara langsung, sebaiknya bicarakan tentang apa yang Anda harapkan dan bagikan secara lengkap tentang kehidupan sehari-hari Anda dan tindakan pencegahan yang diambil keluarga.

Cari tahu jenis aktivitas apa yang boleh dilakukan dan apa yang terlarang. Tujuannya untuk melakukan percakapan yang jujur dan untuk menentukan apakah Anda dan orang lain dalam bubble memiliki aturan yang sama.

Aturan dasar harus mencakup kesepakatan untuk mengikuti praktik yang aman, seperti taat pada protokol kesehatan. Komunikasikan pula tempat yang pernah Anda kunjungi atau acara yang pernah Anda hadiri.

3. Memastikan tidak ada yang sakit

Anda harus tinggal di rumah dan tidak berbaur dengan rumah tangga lain jika Anda menunjukkan gejala, terutama jika Anda telah terpapar COVID-19 dalam 14 hari terakhir, atau jika pernah melakukan kontak dekat dengan penderita COVID- 19.

Sebelum melakukan kontak dekat dengan orang lain, Anda harus memeriksa kondisi kesehatan seperti; tiga hari sebelumnya tidak mengalami demam dan 10 hari tanpa memiliki gejala corona.

Baca Juga: Coronaphobia, Ketakutan Berlebih pada Virus COVID-19

Bagaimana Jika Seseorang Sakit dalam Social Bubble?

Jika satu orang dalam kelompok dinyatakan positif COVID-19, maka orang itu harus diisolasi dari sisa bubble dan semua orang harus tetap dikarantina selama 14 hari.

Isolasi bertujuan untuk memisahkan orang sakit dengan penyakit menular dari orang yang tidak sakit, terutama di rumah sakit, sedangkan karantina memisahkan dan membatasi pergerakan orang yang terkena penyakit menular untuk melihat apakah mereka menjadi sakit.

 

  1. Anonim. Social Bubble FAQs: Bubble up but don’t bubble over. https://hawaiicovid19.com/social-bubble-faq/. (Diakses pada 25 Mei 2022)
  2. Cassata, Cathy. 2020. How to Create Your ‘Social Bubble’ and Interact Safely This Summer. https://www.healthline.com/health-news/how-to-create-your-social-bubble-and-interact-safely-this-summer. (Diakses pada 25 Mei 2022)
  3. Newman, Jade. 2020. Social bubbles: what are they & what are the rules?. https://www.whatuni.com/advice/coronavirus-covid-19-updates/social-bubbles-what-are-they-and-what-are-the-rules/97555/. (Diakses pada 25 Mei 2022)
  4. Sheppard, Sarah. 2021. The Mental Health Benefits of a Social Bubble During COVID-19. https://www.verywellmind.com/how-a-social-bubble-benefits-your-mental-health-5113492. (Diakses pada 25 Mei 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi