Terbit: 7 September 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Diet karnivora adalah salah satu metode diet yang kian populer untuk program menurunkan berat badan. Bagaimana sebenarnya diet ini dan amankah bagi kesehatan? Ketahui penjelasan selengkapnya mulai dari definisi, manfaat, dan risikonya!

Diet Karnivora: Manfaat dan Risikonya bagi Kesehatan

Apa itu Diet Karnivora?

Diet karnivora adalah pola makan yang hanya mengonsumsi bahan pangan dari hewani, seperti daging, ikan, telur, dan susu rendah laktosa.

Diet ini tidak boleh mengonsumsi makanan berkarbohidrat, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Namun, masih bisa mengonsumsi madu, garam, merica, dan bumbu tanpa kandungan karbohidrat.

Pola makan karnivora berdasarkan pada teori bahwa nenek moyang manusia terdahulu kebanyakan makan makanan berprotein dari hewani. Hal ini mengasumsikan bahwa tubuh manusia berfungsi sangat baik ketika mengonsumsi banyak protein dan lemak.

Lantas, banyak orang melakukan diet ini untuk menurunkan berat badan, apakah cara ini efektif?

Perlu diketahui, saat Anda hanya mengonsumsi daging, asupan kalori akan lebih sedikit dan akan memberikan rasa kenyang yang cukup lama karena makan banyak protein hewani. Hal ini bisa membantu penurunan berat badan.

Diet ini juga membuat tubuh mengalami ketosis, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan karbohidrat untuk bahan bakar yang digunakan sebagai energi. Akibatnya, tubuh akan membakar lemak untuk memenuhi kebutuhan energi.

Baca Juga: Mengenal Flexitarian, Diet Semi-Vegetarian Tapi Boleh Makan Daging

Manfaat Diet Karnivora

Menurut pengalaman dan penelitian, para pelaku diet mengklaim bahwa hanya mengonsumsi makanan dari hewani memiliki banyak manfaat kesehatan dan membantu mengoptimalkan fungsi alami tubuh.

Berikut ini beberapa manfaat diet karnivora:

1. Menurunkan Berat Badan

Mengurangi berat badan dengan hanya makan daging saja akan membantu tubuh menjaga kadar gula darah karena kekurangan karbohidrat.

Penyebab utama mengapa tubuh menimbun lemak adalah karena tubuh tidak sensitif terhadap insulin. Ini artinya ketika makan makanan berkarbohidrat, tubuh akan akan mengubahnya menjadi lemak daripada sebagai energi.

Mengonsumsi daging dalam program diet dan mengurangi karbohidrat, diet tinggi lemak akan membuat kenyang dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa makan berlebihan.

2. Meningkatkan Fokus dan Kejernihan Mental

Menjalani diet karnivora dipercaya bisa meningkatkan fokus dan kejernihan mental dalam waktu singkat. Alasannya, otak kita terdiri dari hampir 60 persen lemak sehingga dengan menjalani diet yang terdiri dari lemak dan protein, biasanya tubuh mulai bisa fokus lebih lama dan suasana hati yang lebih baik.

3. Meningkatkan Testosteron

Pola makan yang hanya mengonsumsi daging memberi asupan tinggi lemak telah terbukti meningkatkan kadar testosteron, hormon pria yang secara alami dihasilkan oleh tubuh.

Faktanya, sebuah penelitian di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa pria yang mengikuti diet tinggi lemak dan rendah serat selama 10 minggu memiliki total testosteron 13% lebih tinggi daripada mereka yang makan rendah lemak dan tinggi serat.

Baca Juga: Daftar Menu Diet Sehat Seminggu untuk Menurunkan Berat Badan

4. Menyehatkan Jantung

Menurut penelitian, diet rendah karbohidrat dapat mengurangi faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung tertentu, seperti kelebihan berat badan (obesitas), peningkatan kadar trigliserida, dan tingkat tekanan darah, sekaligus meningkatkan kolesterol baik alias HDL (high density lipoprotein).

Sementara berdasarkan penelitian lainnya, menemukan bahwa peningkatan kolesterol jahat alias LDL (low-density lipoprotein), juga meningkatkan kolesterol HDL lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat bisa membantu mempertahankan rasio LDL ke HDL yang memberikan dampak baik.

Meski begitu, manfaat diet ini masih memerlukan lebih banyak penelitian.

5. Menurunkan Peradangan

Diet karnivora secara signifikan dapat mengurangi peradangan. Ini mungkin karena beberapa faktor berikut:

  • Membatasi atau menghilangkan makanan nabati yang berpotensi menyebabkan iritasi dan mungkin membuat tubuh sensitif akan segera menurunkan peradangan.
  • Peningkatan kadar insulin meningkatkan peradangan. Jadi, meminimalkan gula darah dan kenaikan insulin memiliki efek antiinflamasi.
  • Asam lemak omega-3 memiliki sifat antiinflamasi yang kuat.
  • Makanan karnivora adalah diet dalam membantu menyehatkan usus, yang berperan penting dalam mengurangi peradangan.

6. Menjadi Cara Makan Sederhana

Diet ini tergolong sangat mudah dilakukan. Hampir semua orang tahu berbagai makanan yang bersumber dari hewani dan tahu bagaimana cara yang mudah menyajikannya.

Jika Anda memiliki jadwal aktivitas yang padat dan sering kali bingung dalam memilih nutrisi makro, kalori, waktu makan, dan persiapannya, maka makan makanan yang sepenuhnya dari daging bisa menjadi cara yang bagus untuk mulai menjalani diet.

Meskipun mungkin mahal bagi sebagian orang, tetapi makan daging dikenal sangat mengenyangkan dan akan merasa kenyang untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Mengenal FODMAP Diet dan Panduan untuk Menjalaninya

Efek Samping Diet Karnivora

Mengingat diet ini sangat membatasi dan menghilangkan sebagian besar kelompok makanan, terutama karbohidrat, ada banyak risiko atau efek samping yang mengganggu kesehatan. Efek samping yang terjadi bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Namun, awalnya mungkin akan mengalami gejala keto flu akibat kekurangan glukosa dalam tubuh.

1. Efek Samping Jangka Pendek

Efek samping jangka pendek yang mungkin terjadi, meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Ketidakseimbangan cairan
  • Tekanan darah tinggi
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Insomnia
  • Sembelit

Gejala jangka pendek dapat berlangsung beberapa hari hingga minggu dan menyebabkan ketidaknyamanan, serta menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Kondisi ini serius karena tanda bahwa tubuh kekurangan zat gizi mikro penting yang memungkinkan sel berfungsi normal.

2. Efek Samping Jangka Panjang

Ada juga beberapa efek samping jangka panjang yang serius dan tidak boleh Anda abaikan. Mengetahui efek sampingnya bisa membantu Anda dalam mencegah dan mengambil pilihan yang terbaik untuk menghindari efek samping. 

Berikut ini efek samping jangka panjang:

  • Kekurangan gizi. tubuh yang mengalami kekurangan gizi, seperti vitamin dan mineral dapat memiliki efek samping yang sangat serius. Gejalanya, termasuk mudah lelah, gusi dan mulut sering luka, mudah kedinginan, pipi dan mata tampak cekung, sering kram, dan masalah pada otot. 
  • Steatosis hati. Penyakit hati berlemak terjadi akibat penumpukan lemak dalam hati.
  • Hipoproteinemia. Kadar protein darah yang sangat rendah dapat berbahaya dan bahkan mengancam jiwa.
  • Batu ginjal. Penumpukan atau endapan garam mineral dan asam yang menyakitkan dapat menyumbat saluran kemih.

 

  1. Anonim. 2018. Everything You Need To Know About The Carnivore Diet: Benefits, Risk Factors And Diet. https://www.ndtv.com/health/everything-you-need-to-know-about-carnivore-diet-benefits-risk-factors-and-foods-1915567. (Diakses pada 26 maret 2021)
  2. Eagle, Ruth. 2020. Carnivore diet: What it is and how to do it. https://www.medicalnewstoday.com/articles/carnivore-diet#risks-and-side-effects. (Diakses pada 26 maret 2021)
  3. Kiltz, William. 2021. Carnivore Diet 101. https://www.doctorkiltz.com/carnivore-diet/. (Diakses pada 26 maret 2021)
  4. Streit, Lizzie. 2019. All You Need to Know About the Carnivore (All-Meat) Diet. https://www.healthline.com/nutrition/carnivore-diet. (Diakses pada 26 maret 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi