Terbit: 18 July 2015
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Viagra adalah obat disfungsi ereksi yang dapat membuat penis ereksi dengan keras, obat ini termasuk golongan obat keras sehingga hanya bisa digunakan dengan resep dokter. Sayangnya dengan banyaknya penjualan viagra secara bebas membuat semakin banyak pria yang meskipun tidak mengidap impotens, ikut mengkonsumsinya, dengan harapan bisa bercinta berkali-kali.

Para ahli percaya bahwa viagra ternyata sangat berhubungan dengan semakin banyaknya kejadian penularan penyakit menular seksual (PMS), termasuk didalamnya adalah Genorhea dan HIV. Oleh sebab itu, Viagra seharusnya dilabeli dengan pernyataan kehidupan seksual yang sehat dan aman.

Pada kaum Gay atau biseksual termasuk kedalam kelompok pelaku seksual tidak aman karena kelompok ini mempunyai kecendrungan untuk mencampur obat-obatan tertentu dengan ekstasi, seperti metamfetamin kristal.

Dari penelitian yang dilakukan oleh kelompok LSM bahwa resiko sangat besar akan terjadi jika viagra dicampur dengan ekstasi misalnya pemakainya akan lupa menggunakan kondom. Selain itu, efek paling berbahaya adalah pencampuran tersebut dapat mengancam nyawa atau jiwanya.

Sejumlah 844 pria dewasa berusia 32 tahun di survey. Diantara mereka 57 % adalah heteroseksual, 42% gay. Mereka beranggapan bahwa viagra hanya alat untuk rekreasi saja dan bukan obat medis.

Dari 844 orang tersebut, sebanyak 17% menggunakan obat viagra tahun lalu dan para pria gay ternyata 4 kali lebih sering dari pria heteroseksual.

Para pemakai viagra gay ini mengatakan bahwa mereka mencampur viagra tersebut dengan obat-obatan seperti ekstasi selebihnya mencapur viagranya dengan metamfetamin. Kebanyak mereka meyakini bahwa pencampuran tersebut dapat meningkatkan rasa nyaman seksual mereka.

Para peneliti di Sanfransico tersebut akhirnya menemukan korelasi antara penggunaan Viagra dengan maraknya penyebaran Penyakit seksual di kalangan Gay. Terdapat 32 %  pemakai Viagra yang Gay setelah di diagnosa menderita penyakit menular seksual, dan 23% bukan pengguna viagra.

Penelitian tersebut juga menemukan laporan bahwa para gay pengguna viagra ternyata memiliki partner seks lebih dari satu orang. Orang-orang seharusnya di himbau menggunakan kondom dan pihak farmasi dalam hal ini produsen kondom harus menulis himbauan itu di dalam labelnya.

Bagi banyak orang, viagra adalah solusi bagi penderita disfungsi ereksi. Pil biru ini dipercaya bisa membuat penis menjadi mengeras ketika berhubungan dengan pasangan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi