Terbit: 3 December 2018 | Diperbarui: 5 September 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Ada berbagai cara untuk mencegah kehamilan. Bila Anda biasanya menggunakan kondom atau pil KB, sebenarnya ada metode lain yang bisa dilakukan yaitu dengan vasektomi. Ketahui lebih jelas tentang vasektomi dalam ulasan berikut ini.

Vasektomi: Pengertian, Manfaat, Prosedur, dan Risikonya

Apa Itu Vasektomi?

Vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi pada pria yang dilakukan dengan memotong dan menutup saluran yang membawa sperma dari buah testis. Setelah dilakukan pemotongan ini, air mani tidak akan mengandung sperma dan kehamilan pun tidak akan terjadi. 

Prosedur vasektomi dilakukan lewat operasi kecil dan hanya diberikan anestesi lokal pada area testis dan skrotum. Oleh sebab itu, prosedur ini jarang menimbulkan efek samping dan tidak butuh waktu lama untuk pemulihan.

Vasektomi juga dikenal sebagai sterilisasi permanen pria. Oleh sebab itu, Anda perlu memikirkannya dengan baik sebelum menjalani prosedur ini. 

Jenis Vasektomi

Ada dua jenis metode vasektomi, yaitu:

1. Metode Sayatan

Metode ini termasuk dalam metode konvensional. Dokter bedah akan membuat sayatan pada dua sisi skrotum, yaitu pada bagian atas dan bagian bawah penis agar bagian saluran sperma atau vas deferens terlihat. 

Setelah itu, saluran sperma tersebut akan diikat, dipotong, atau bahkan dikaterisasi. Setelah proses selesai, dokter akan kembali menutup sayatan dengan cara dijahit. 

2. Metode Tanpa Sayatan

Jika Anda tidak ingin ada sayatan pada skrotum, maka metode ini menjadi metode yang tepat. Pertama-tama, dokter akan menyuntikkan anestesi lokal pada skrotum. Setelah itu, kulit skrotum akan ditusuk hingga dokter dapat mencapai vas deferens. 

Setelah itu, saluran sperma akan ditutup dengan cara yang sama dengan metode sayatan, baik diikat atau dipotong. 

Metode ini akan menyebabkan sedikit pendarahan tetapi tidak perlu jahitan. Selain itu, metode ini juga lebih tidak sakit dan risiko komplikasinya lebih rendah.

Baca JugaBenarkah Penggunaan Alat Kontrasepsi Picu Kanker Payudara?

Indikasi Vasektomi

Vasektomi dapat dilakukan pada pasien yang memiliki keinginan kuat untuk tidak memiliki keturunan lagi. Metode ini umumnya hanya membutuhkan waktu singkat serta masa pemulihannya juga berlangsung sebentar. 

Sebelum memutuskan melakukan vasektomi, sebaiknya Anda melakukan diskusi dengan pasangan hingga mencapai kesepakatan. Sebab, operasi untuk membuka kembali saluran sperma tidak akan selalu berhasil.

Manfaat Vasektomi

Bila Anda tidak ingin memiliki anak atau sudah memutuskan untuk tidak ingin menambah keturunan, maka ini merupakan metode kontrasepsi paling efektif yang bisa dijalani. Vasektomi memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan sterilisasi pada wanita. 

Anda juga tidak perlu khawatir bahwa prosedur vasektomi dapat memengaruhi kehidupan seksual. Prosedur ini tidak akan memengaruhi jumlah testosteron, ereksi, ejakulasi, hingga gairah seksual. 

Malahan, Anda bisa menikmati bercinta dengan pasangan tanpa cemas akan risiko kehamilan. Hubungan intim dengan pasangan pun jadi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. 

Peringatan Vasektomi

Vasektomi dapat dijalani oleh pria segala usia. Namun, dokter umumnya menganjurkan prosedur ini untuk tidak dilakukan pada pria yang berusia di bawah 30 tahun atau yang belum memiliki keturunan. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pria dengan kondisi medis tertentu, seperti:

  • Menderita kelainan darah atau gangguan perdarahan
  • Pernah menjalani operasi pada alat kelamin
  • Mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi kelamin yang berulang
  • Memiliki kelainan pada organ reproduksi, seperti hidrokel atau varikokel yang besar
  • Sedang konsumsi obat antikoagulan dan antiplatelet, seperti warfarin atau aspirin
  • Menderita infeksi kulit akibat kecelakaan atau memiliki luka parut pada skrotum. 

Selain itu, perlu diingat bahwa vasektomi tidak dapat mencegah infeksi menular seksual. Oleh sebab itu, Anda perlu tetap memakai kondom serta tidak berganti-ganti pasangan. 

Prosedur Vasektomi

Meski terlihat sederhana, vasektomi tetap perlu persiapan sebelum prosedur hingga beberapa perawatan setelahnya. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang prosedur vasektomi.

Sebelum Vasektomi

Sebelum melakukan vasektomi, dokter akan melakukan pertemuan untuk memastikan keyakinan Anda untuk melakukan metode kontrasepsi ini. Pada saat ini dokter juga akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada pasien. 

Tidak hanya itu, dokter juga akan memberikan penjelasan seputar prosedur vasektomi, termasuk menegaskan bahwa prosedur vasektomi termasuk prosedur permanen. 

Beberapa waktu sebelum vasektomi dilakukan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh pasien, berupa:

  • Membersihkan alat kelamin dan mencukur bulu kelamin di seluruh kantung zakar sehari sebelum prosedur dilakukan
  • Tidak konsumsi obat pengencer darah selama 7 hari sebelum vasektomi dilakukan
  • Membawa pakaian dalam yang ketat untuk dipakai setelah vasektomi untuk mengurangi pembengkakan dan menopang kantung zakar
  • Tidak konsumsi makanan berat sebelum vasektomi
  • Mengajak keluarga atau teman untuk mengantar dan menemani selama vasektomi.

Prosedur Vasektomi

Vasektomi dapat dilakukan di rumah sakit atau bahkan di klinik. Prosedur ini umumnya dilakukan oleh dokter spesialis urologi dan berlangsung selama sekitar 10-30 menit. 

Teknik konvensional

Jika pasien memilih teknik konvensional, dokter akan melakukan dengan cara:

  • Memberikan bius lokal pada area testis dan skrotum
  • Membuat 1 hingga 2 sayatan kecil pada atas skrotum untuk menjangkau saluran sperma
  • Memotong kedua saluran sperma, yang dilanjutkan dengan menjahit kedua ujung saluran sperma atau menutupnya dengan alat perekat khusus yang disebut diathermy.
  • Menjahit sayatan dengan benang yang dapat diserap kulit.

Teknik Tanpa Sayatan

Prosedur yang akan dijalani pasien jika memiliki vasektomi teknik tanpa sayatan, antara lain:

  • Memberikan bius lokal pada area skrotum dan testis
  • Menjepit saluran sperma di bawah kulit skrotum dari luar dengan menggunakan penjepit
  • Membuat lubang kecil pada kulit yang ada di atas saluran sperma
  • Membuka lubang tersebut dengan alat penjepit khusus sehingga saluran sperma dapat dijangkau
  • Melubangi saluran sperma untuk memasukkan jarum kauter
  • Jarum kauter dimasukkan ke dalam saluran sperma dan kemudian mengalirinya dengan listrik agar permukaan saluran sperma tertutup akibat luka bakar. 

Selain kauter, alat vasclip juga dapat digunakan untuk menyumbat saluran sperma. Namun, metode ini kurang efektif jika dibandingkan dengan penggunaan alat kauter atau vasektomi konvensional.

Setelah Vasektomi

Pasien mungkin akan merasa nyeri dan bengkak pada skrotum setelah vasektomi. Tidak perlu cemas karena gejala ini akan hilang beberapa hari setelah prosedur dilakukan. 

Mengompres skrotum dengan es selama paling tidak 36 jam umumnya dapat membantu meredakan nyeri dan bengkak. Anda juga disarankan untuk istirahat total dan memakai perban atau pakaian dalam ketat untuk menyangga skrotum selama 48 jam setelah vasektomi. 

Bila diperlukan, Anda juga dapat konsumsi paracetamol untuk meredakan rasa nyeri. 

Selain itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah menjalani prosedur vasektomi, yaitu:

  • Memulai aktivitas normal secara bertahap 2 hingga 3 hari setelah prosedur vasektomi
  • Tidak melakukan kegiatan berat, seperti olahraga atau mengangkat beban, selama 3 hari setelah vasektomi.
  • Menjaga kebersihan diri dengan mandi setelah operasi dan mengeringkan arena bekas operasi
  • Tidak melakukan hubungan seksual selama beberapa hari setelah vasektomi hingga rasa nyeri hilang
  • Menggunakan kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan karena sperma umumnya masih dapat tersisa dalam saluran sperma hingga 15 hingga 20 ejakulasi.
  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
  • Menjalani tes setidaknya 12 minggu setelah vasektomi untuk memastikan air mani tidak mengandung sperma. 

Baca Juga14 Alat Kontrasepsi: Kelebihan dan Kekurangan (Lengkap)

Efek Samping Vasektomi pada Pria

Pada umumnya vasektomi termasuk prosedur aman dan jarang menimbulkan efek samping. Namun, ada beberapa efek samping yang dapat terjadi, antara lain:

  • Granuloma sperma
  • Testis terasa penuh
  • Penggumpalan darah dalam skrotum
  • Infeksi pada luka bekas sayatan
  • Nyeri pada testis yang berkepanjangan

Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Memar pada area operasi
  • Nyeri dan kemerahan pada skrotum
  • Demam tinggi
  • Muncul benjolan pada area skrotum
  • Perdarahan atau keluar nanah pada area bekas operasi
  • Bengkak pada area bekas operasi

Demikian penjelasan singkat seputar vasektomi. Prosedur ini merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif dan permanen. Oleh sebab itu, jika Anda memang tidak ingin lagi memiliki keturunan, vasektomi bisa menjadi pilihan. 

  1. Mayo Clinic Staff. 2023. Vasectomy. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/vasectomy/about/pac-20384580. (Diakses pada 4 September 2023). 
  2. NHS UK. 2021. Vasectomy (Male Sterilisation). https://www.nhs.uk/conditions/contraception/vasectomy-male-sterilisation/. (Diakses pada 4 September 2023). 
  3. WebMD Editorial Contributors. 2023. Vasectomy. https://www.webmd.com/sex/birth-control/vasectomy-overview. (Diakses pada 4 Spetember 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi