Terbit: 7 December 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Wanita dikenal jarang sekali mendapatkan orgasme dibandingkan dengan pria. Banyak pria tidak bisa memberikan pemanasan yang hebat dan juga tidak tahu kalaua dan beberapa bagian tubuh wanita yang jangan disentuh saat seks karena malah membuat risih.

7 Area Tubuh Wanita yang Jangan Disentuh Saat Seks

Nah, agar seks yang diakukan bisa berjalan dengan lancar, coba hindari untuk menyentuh beberapa bagian tubuh di bawah ini. Selanjutnya, simak juga beberapa tips agar Anda tidak sering melakukan kesalahan saat bercinta.

Bagian tubuh wanita yang pantang disentuh saat bercinta

Bagian tubuh wanita di bawah ini sangat pantang untuk disentuh saat bercinta. Beberapa wanita mungkin ada yang biasa atau malah menyukainya, tapi sebagian besar merasa tidak nyaman dan menyebabkan gairah seksualnya menjadi turun dengan drastis.

Berikut beberapa bagian tubuh wanita yang jangan disentuh saat seks:

  1. Serviks

Serviks adalah leher rahim yang sangat sensitif dengan tekanan. Beberapa pria yang memiliki penis panjang kerap menyentuhnya saat penetrasi. Saat area itu disentuh, rasa sakit akan muncul dan membuat tidak nyaman. Oleh karena itu, penetrasi dangkal harus dilakukan agar tidak terasa sakit.

Cara lain untuk tidak menyentuh area serviks adalah memilih posisi seks yang sesuai. Beberapa posisi seks tidak menyebabkan penetrasi dalam sehingga pria dan wanita bisa sama-sama menikmatinya.

  1. Ujung dari klitoris

Saat sedang pemanasan, area klitoris memang sangat cocok untuk dijadikan titik rangsang. Wanita bisa dengan mudah mendapatkan kenikmatan karena area itu banyak sekali titik rangsang yang bisa diberi stimulasi. Sayangnya, saat wanita sudah terangsang dan klitoris mengalami ereksi, ini menjadi bagian tubuh wanita yang jangan disentuh saat seks.

Banyak titik saraf di sana membuat area klitoris jadi sakit saat disentuh. Beberapa wanita jadi tidak nyaman sehingga libidonya bisa turun. Tanyakan pada pasangan apakah boleh memberikan tambahan rangsangan. Kalau boleh, lakukan, kalau mereka menolak, hentikan.

  1. Puting payudara

Puting payudara mirip sekali dengan ujung dari klitoris. Wanita akan merasakan nikmat saat pemanasan saja. Namun, saat sedang seks berlangsung, ujung payudara akan sangat sensitif. Menyentuhnya bisa menimbulkan rasa sakit.

  1. Anus

Saat melakukan penetrasi jangan sesekali menggesekkan penis ke area anus. Area perineum mungkin bisa membuat wanita terangsang. Namun, kalau area anus bisa membuat wanita mengalami penurunan mood. Meski seks anal banyak dilakukan, beberapa wanita masih menganggap seks itu tabu dilakukan.

  1. Area pinggang

Bagian tubuh wanita yang jangan disentuh saat seks berikutnya adalah area pinggang karena bisa menyebabkan rasa geli yang mengganggu seks. Alih-alih pinggang, coba pegangi area pinggul saja agak ke bawah saat melakukan seks seperti doggy style yang menuntut pria memegangi pasangannya agar penis tidak mudah terlepas.

  1. Rambut

Rambut adalah bagian tubuh wanita yang paling tidak bisa disentuh atau bahkan sampai ditarik dengan kuat. Untuk menghindari area rambut tidak sengaja tertarik, wanita bisa merapikannya dengan pita atau penjepit rambut terlebih dahulu. Dengan begini seks bisa berjalan dengan lancar.

Oh ya, beberapa wanita terobsesi dengan rambutnya. Selain itu, rambut juga bagian tubuh yang sangat disukai oleh wanita. Membuat rambut jadi rusak bisa membuat wanita merasa tidak senang.

  1. Ketiak

Bagian tubuh terakhir yang sangat pantang untuk disentuh saat melakukan seks yang intens adalah ketiak. Beberapa wanita mungkin tidak akan merasakan geli atau malah bergairah. Namun, tidak sedikit yang mengalami geli cukup kuat dan akhirnya mengganggu konsentrasinya dalam seks. Selalu tanyakan kalau ingin menyentuh itu.

Cara menghindari kesalahan saat bercinta

Setelah mengetahui bagian tubuh wanita yang jangan disentuh saat seks, selanjutnya kita pahami apa saja kesalahan saat bercinta sering dilakukan oleh pria atau wanita. Nah, untuk menghindari kesalahan tersebut coba lakukan beberapa hal di bawah ini:

  1. Selalu bertanya sebelum melakukan sesuatu

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pria dan juga wanita adalah tidak bertanya. Wanita yang cenderung pasif mungkin tidak akan banyak mengambil inisiatif. Sementara itu pria akan lebih banyak melakukan pergerakan. Agar tidak  terjadi kesalahan, ada baiknya untuk bertanya terlebih dahulu apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Misal pria sebelum menyentuh area dada atau area vagina bertanya dahulu apakah boleh dilakukan atau menunggu dahulu. Dengan selalu bertanya dan meminta persetujuan, pasangan akan saling menikmati seks yang terjadi dan tidak akan terjadi kesalahan yang menyebabkan salah satu pihak tidak menikmati dengan sempurna.

  1. Seks dilakukan dengan konsensus bersama

Seks harus dilakukan dengan kesepakatan bersama. Kalau pun Anda dan pasangan sudah menikah, ada baiknya untuk mengajak baik-baik. Dengan konsensus ini seks tidak akan ada unsur paksaan yang membuat seseorang merasa tidak nyaman saat disentuh dan trauma untuk melakukannya lagi.

  1. Menghafal apa saja yang boleh dilalukan dan tidak dilakukan

Melakukan seks dengan benar memang tidak mudah. Trial and error harus dilakukan. Kalau sudah melakukan kesalahan bisa segera diatasi. Selain itu selalu hafal bagian tubuh yang membuat wanita atau pria yang bisa memberikan kenikmatan lebih besar.

  1. Seks harus dilakukan untuk kenikmatan bersama

Seks harus dilakukan untuk kenikmatan bersama. Dengan kenikmatan bersama ini pria dan wanita akan sama-sama merasakan kenikmatan. Selama ini pria kerap menghentikan seks setelah mendapatkan orgasme. Padahal pasangannya belum mendapatkan kepuasan. Saling terbuka satu dengan lain akan membuat seks semakin baik dari waktu ke waktu.

Itu dia beberapa bagian tubuh wanita yang jangan disentuh saat seks. Kira-kira kesalahan apa saja yang pernah Anda lakukan? Semoga setelah membaca ulasan di atas, Anda bisa lebih memahami keinginan wanita dalam seks agar memudahkan mereka mendapatkan kenikmatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi