Terbit: 16 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Di Indonesia, kita akan kerap mendengar kelakar diantara para pria yang suka memakai kendaraan sepeda motor dimana alat kelaminnya akan terasa menghilang jika mereka berkendara dalam jarak yang jauh atau terlalu lama. Memang, setelah beristirahat beberapa saat, sensasi hilang ini akan segera mereda, namun, bagi pakar kesehatan hal ini ternyata tidak boleh disepelekan begitu saja. Pakar kesehatan dr. Kasyunnil Kamal menyebutkan jika ada kecenderungan pria yang suka berkendara sepeda motor dalam jarak jauh ternyata beresiko tinggi terkena masalah ketidaksuburan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Pria yang Suka Touring Bersepeda Motor Beresiko Mengalami Masalah Kesuburan

Dr. Kamal menyebutkan jika selain pria yang suka touring dengan sepeda motornya, pria yang berprofesi sebagai supir kendaraan jarak jauh juga memiliki resiko kesuburan yang sama besar. Tanpa disadari, berkendara dalam waktu yang lama, khususnya di bawah paparan sinar matahari yang panas akan ikut menaikkan suhu di area organ vital pria. Padahal, sperma di dalam organ vital pria membutuhkan suhu yang jauh lebih rendah untuk menjaga kualitasnya.

Pakar kesehatan lain, dr. Sigit Sholichin, SpU, tidak begitu setuju akan hal ini. Meskipun memang bisa berpengaruh pada kesuburan, namun, menurut dr. Sigit, pengaruhnya masih cukup kecil dan dampak negatifnya baru akan terasa jika pria menjadi pecinta touring sepeda motor atau berprofesi sebagai supir jarak jauh dalam waktu yang sangat lama. Dr. Sigit justru lebih mengkhawatirkan para pria yang bekerja di industri bahan kimia atau yang mampu memberikan radiasi yang bisa mempengaruhi kesuburannya.

Tak hanya tentang kesuburan, paparan kimia atau radiasi bisa juga mampu membuat organ tubuh menjadi rusak, termasuk organ reproduksinya. Bahkan, pria yang bekerja di industri kimia yang kurang aman juga beresiko terkena penyakit mengerikan layaknya penyakit kanker atau gangguan pada ginjal yang tentu akan membutuhkan pengobatan yang lama dan mahal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi