Terbit: 25 September 2019 | Diperbarui: 26 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seks memang terlihat sangat mudah dilakukan menurut beberapa orang. Namun, tidak semua bisa melakukannya dengan sempurna. Beberapa gangguan saat seks sering sekali terjadi dan menyebabkan banyak sekali masalah meski tidak serius. Beberapa gangguan saat seks yang sering sekali terjadi adalah penis yang terlepas dari vagina.

7 Penyebab Penis Terlepas dari Vagina Saat Bercinta

Penis Tergelincir dari Vagina

Aktivitas penetrasi yang dilakukan oleh pria tidak hanya perkara hentakan kuat berkali-kali saja. Ada banyak sekali teknik melakukan penetrasi yang bisa dilakukan pria agar penis tidak tergelincir keluar. Pasalnya penis yang tergelincir keluar rawan sekali mengalami cedera kalau saat masuk lagi tidak tepat sasaran.

Nah, agar seks yang Anda dan pasangan lakukan bisa berjalan dengan lancar, coba perhatikan penyebab penis keluar di bawah ini.

  1. Posisi Seks yang Dilakukan Salah

Setiap posisi seks memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Misal gaya seks jenis doggy style. Kelebihan dari gaya ini adalah mudahnya melakukan penetrasi yang dalam. Namun, pria jadi susah mengontrol penetrasi yang dilakukan sehingga penis sering sekali keluar dari sasarannya berkali-kali.

Pilih posisi seks yang benar seperti posisi misionaris atau woman on top. Posisi ini akan membuat penis lebih mudah masuk ke dalam dan susah sekali keluar. Apa pun posisi seksnya, usahakan menempatkan penis dengan posisi yang tepat dan sesuaikan dengan kemampuan juga.

  1. Pria Sulit Mengontrol Penetrasi

Kalau mengganti gaya seks seperti yang ada pada poin sebelumnya tidak mempan mengatasi masalah penis keluar, coba kontrol penetrasi. Terkadang pria yang sudah terlanjur asyik dengan penetrasi yang dilakukan kerap lupa kalau kontrol adalah hal yang harus dilakukan.

Kalau kontrol tidak bisa dilakukan dengan maksimal, penis akan sering keluar dengan mudah. Kalau penis keluar berkali-kali akan membuat pria kehilangan konsentrasi berhubungan badan. Kalau konsentrasinya hilang penis bisa saja salah masuk dan akhirnya tertekuk.

Seks yang nikmat tidak harus dilakukan dengan tergesa-gesa. Melakukan seks dengan santai saja bisa memberikan kenikmatan. Bahkan, bisa membuat wanita lebih menikmati aktivitas ranjang tanpa terasa sakit.

  1. Level Ereksi Pria Menurun

Penis yang mengalami penurunan ereksi bisa terlepas sendiri dari vagina dengan mudah. Melakukan penetrasi tidak serta-merta membuat penis ereksi dengan maksimal selama beberapa menit. Ada kalanya penis jadi kendur karena pria tidak kunjung mendapatkan orgasme dengan mudah.

Pria yang terlalu stres atau mengalami gangguan pikiran saat seks juga susah mengalami ereksi dengan sempurna. Dampaknya penis akan mudah sekali keluar dari vagina. Agar kondisi ini tidak terjadi, Pengendalian ereksi harus dilakukan dengan sempurna oleh pria. Kalau pria bisa mengatasinya, kondisi penis keluar akan jarang terjadi.

  1. Kesalahan dalam Mengontrol Seks

Seks harus dilakukan dengan kontrol yang benar dan salah satu pihak saja. Mengapa salah satu pihak saja? Karena kalau dua-duanya mengendalikan seks dengan keinginan atau egonya sendiri, penis akan mudah sekali keluar karena pria dan wanita sama-sama ingin menggoyangkan pinggulnya.

Kalau salah satu pihak bisa mengontrol seks dengan baik, tragedi penis keluar biasa diatasi dengan mudah. Jadi, lebih baik bergantian saja kalau ingin dominan di atas ranjang. Jangan mengontrol seks di saat yang sama. Lakukan komunikasi dahulu dengan pasangan saat akan melakukan seks agar berbagai masalah yang tidak perlu bisa dihindari.

  1. Bentuk Tubuh yang Tidak Mendukung

Tidak bisa dimungkiri lagi kalau bentuk tubuh juga memengaruhi ada atau tidaknya gangguan penis keluar dari vagina. Gangguan ini muncul karena bentuk tubuh pria dan wanita mengalami penurunan seperti mengalami obesitas.

Kalau pasangan mengalami obesitas, keterbatasan gerak pada tubuh akan terjadi. Dampaknya peluang penis keluar dari vagina akan besar. Bahkan, penetrasi hanya bisa dilakukan pria dengan cukup dangkal karena bagian tubuhnya seperti perut mengganjal.

  1. Terlalu Banyak Memakai Cairan Pelumas

Cairan pelumas memang bermanfaat untuk pasangan yang ingin melakukan seks. Dengan cairan pelumas tambahan ini seks bisa berjalan dengan lebih sempurna dan tidak mengalami masalah dengan gesekan dan rasa sakit. Sayangnya, seks yang dilakukan dengan pelumas yang berlebihan justru berpotensi membuat penis jadi terlepas.

Apalagi pria menggunakan kondom, tingkat kelicinan penis jadi semakin tinggi. Kalau pria tidak bisa mengendalikan penetrasinya dengan baik, kemungkinan besar bisa terlepas dari vagina. Oleh karena itu, pemilih posisi seks yang tepat dan aman harus dilakukan agar penis tidak terlepas atau malah sampai mengalami cedera akibat tertekuk padahal sedang ereksi sempurna.

  1. Kecelakaan dalam Seks

Tidak bisa dimungkiri lagi kalau kecelakaan dalam seks masih sering sekali dialami oleh pasangan. Kecelakaan ini bisa terjadi karena kesalahan sendiri atau terjadi karena ada kesalahan dua belah pihak dalam memilih posisi seks yang tepat dan lokasi untuk berhubungan badan.

Kita ambil contoh saja kalau melakukan seks di kamar mandi. Tidak semua posisi bisa dilakukan oleh pasangan. Kalau melakukan posisi seks tertentu akan rawan sekali mengalami kecelakaan. Misal lantai sedang licin dan terjadi masalah dengan pijakan yang dilakukan. Penis bisa dengan mudah terlepas dari vagina, bahkan terbentur lantai.

Inilah beberapa hal yang membuat penis jadi terlepas dari vagina saat seks dilakukan. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan.

 

 

Sumber:

  1. AM, Smith, dkk. 1998. Does additional lubrication affect condom slippage and breakage?. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9671246. (Diakses pada 25 September 2019).
  2. Barnes, Zahra. 2019. 19 Condom Mistakes You Don’t Want to Make. https://www.self.com/story/14-sneaky-condom-mistakes-you-should-never-make. (Diakses pada 25 September 2019).
  3. Urology Care Foundation. What is Penile Trauma?. https://www.urologyhealth.org/urologic-conditions/penile-trauma. (Diakses pada 25 September 2019).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi