Terbit: 17 June 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setelah memasuki masa menopause, wanita akan mengalami penurunan jumlah hormon seperti estrogen. Penurunan ini menyebabkan banyak sekali perubahan pada tubuhnya. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah berhentinya menstruasi. Selain itu wanita juga akan mengalami pengeringan pada vagina sehingga seks yang dilakukan akan sangat menyakitkan.

Pro Kontra Penggunaan Pelumas untuk Wanita Menopause

Menopause dan kehidupan seksual wanita

Wanita yang mengalami menopause biasanya kehidupan seksualnya akan menurun dengan sendirinya. Bahkan beberapa wanita sudah tidak melakukan seks lagi karena merasa tidak nyaman dengan kondisinya. Selain suda merasa tua, seks hanya akan membuat dirinya jadi lebih sakit.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah seks yang menyakitkan adalah dengan menggunakan pelumas. Vagina sebenarnya menghasilkan pelumas sendiri saat wanita mendapatkan rangsangan. Namun, karena pengaruh hormon, pelumas tidak muncul lagi meski sudah dirangsang dengan intens.

Dengan menggunakan pelumas, wanita bisa terbantu untuk merasakan nikmat dari aktivitas seks yang dilakukan. Pelumas akan menghindari gesekan yang terlalu kuat dan memicu rasa sakit serta perdarahan. Dengan pelumas tambahan, wanita juga masih bisa mendapatkan orgasme yang hebat.

Nah, terkait dengan pelumas ini beberapa wanita memiliki kecocokan dengan pelumas tertentu. Tidak semua pelumas bisa digunakan. Bahkan, ada pelumas yang bisa membuat Anda jadi mengalami inflamasi dan alergi yang cukup mengganggu. Selalu coba dahulu pelumas yang akan Anda gunakan di tangan. Kalau ada alergi jangan dipakai. Sesuaikan juga pelumas dengan alergi yang dialami pasangan.

Pro kontra pelumas untuk wanita menopause

Setiap pelumas yang digunakan oleh seseorang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Tugas Anda adalah mengetahui secara spesifik setiap pelumas yang bisa digunakan agar sesuai dengan kebutuhan.

  1. Pelumas dengan bahan dasar air

Pelumas dengan bahan dasar air memiliki banyak sekali kelebihan dibandingkan dengan jenis yang lain. Kelebihan itu terletak pada bahan yang aman dan tidak menyebabkan inflamasi pada vagina. Wanita masih bisa menikmati seks dengan baik dan kemungkinan terjadi kerusakan pada kondom sangat kecil. Jadi, aman digunakan kapan saja.

Meski akan digunakan, pelumas dengan bahan dasar air memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan dengan baik. Pengguna arus menggunakannya dalam jumlah banyak untuk mendapatkan efek yang besar. Kalau hanya menggunakannya dalam jumlah sedikit biasanya akan cepat sekali hilang dan membuat Anda semakin tidak nyaman karena seperti tidak menggunakan pelumas.

  1. Pelumas dengan bahan dasar silikon

Pelumas dengan bahan silikon merupakan salah satu alternatif selain bahan cair yang bisa membuat seks jadi lebih nyaman. Silikon tidak akan menyebabkan iritasi pada vagina yang dimiliki oleh wanita. Selain itu, silikon jua tidak akan merusak kondom yang digunakan sehingga aman digunakan dan tidak berisiko mengganggu aktivitas seks.

Bahan silikon jua tahan lama sehingga Anda tidak perlu selalu menambahkannya. Sedikit saja akan bertahan lama dan tidak menyebabkan sakit. Sayangnya, bahan pelumas membuat wanita agak sulit membersihkannya dari vagina tanpa bantuan dari sabun yang banyak. Kalau masih tertinggal akan terasa sangat lengket.

  1. Pelumas dengan bahan dasar minyak

Pelumas yang berasal dari bahan minyak sangat berguna untuk seks. Selain tidak mudah habis dan menyebabkan iritasi, kenikmatan seks akan semakin membesar. Bahan minyak biasanya terdiri dari minyak mineral hingga petroleum jelly.  Bahan ini cukup aman digunakan meski Anda harus memperhatikan penggunaan kondom.

Bahan minyak sangat sensitif dengan kondom lateks yang digunakan oleh seseorang. Kalau mereka menggunakan kondom lateks, kemungkinan besar kondom akan mengalami robek atau mudah sekali mengalami kerusakan. Artinya Anda akan berisiko mengalami penyakit seksual yang berbahaya.

  1. Pelumas alami

Di pasaran ada produk yang dipasarkan dengan bahan alami. Bahan alami ini biasanya terdiri dari Paraben atau Gliserin. Bahan ini termasuk aman digunakan meski pada beberapa orang bisa menyebabkan gangguan berupa iritasi pada kulit.

Kalau Anda melakukan percobaan dan terasa tidak nyaman di kulit ada baiknya dihentikan saja. Namun, kalau tidak terjadi masalah yang berarti, Anda bisa menggunakannya kapan saja. Intinya selalu coba dahulu di tangan. Kalau di tangan saja sudah terasa tidak nyaman. Bagaimana di area kemaluan yang notabene lebih sensitif.

  1. Pelumas dengan bahan dasar minyak tumbuhan

Pelumas dengan bahan dasar minyak alami yang berasal dari tumbuhan juga banyak digunakan oleh masyarakat. Minyak ini bisa dalam bentuk minyak kelapa, minyak zaitun, dan jenis minyak lain yang dianggap aman. Minyak ini bisa digunakan selama Anda tidak mengalami iritasi di kemaluan. Kadang bahan minyak tidak cocok digunakan di area kemaluan.

Cobalah sedikit, kalau memang cocok bisa digunakan. Bahan ini sama dengan pelumas bahan minyak yang ada di pasaran. Kalau Anda menggunakan kondom lateks, kemungkinan besar akan robek dengan cepat. Jadi, ada baiknya Anda berhati-hati saat menggunakannya.

  1. Pelumas dengan sensasi hangat

Beberapa jenis pelumas memiliki kandungan mentol yang akan buat mereka merasa hangat. Pelumas yang memberikan efek hangat ini akan memudahkan wanita mendapatkan orgasme. Namun, tidak semua wanita mengalaminya.

Beberapa wanita justru merasa tidak nyaman dengan pelumas yang digunakan. Di dalam vagina tidak terasa hangat, tapi panas seperti terbakar. Bukannya menikmati seks, mereka justru merasa sangat tersiksa dan malas melakukannya lagi.

Inilah beberapa ulasan tentang pro kontra penggunaan pelumas untuk wanita yang mengalami menopause. Apakah pelumas aman digunakan atau tidak semua tersera Anda. Asal terasa nyaman dan membuat vagina tidak terasa sakit, seks masih bisa dilanjutkan. Namun, kalau sudah ada tanda alergi artinya harus mencari jenis pelumas yang tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi