Terbit: 1 March 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi sebagian orang, penggunaan obat perangsang merupakan hal yang penting untuk menambah kenikmatan ketika berhubungan seksual. Penggunaan obat perangsang pria memang lebih populer, namun tahukah Anda bahwa terdapat juga obat perangsang wanita? Ketahui lebih banyak tentang obat perangsang wanita melalui artikel berikut ini!

Obat Perangsang Wanita, Apakah Perlu dan Aman Digunakan?

Menurunnya Hasrat Seksual Wanita

Pada dasarnya bukan hanya pria saja yang dapat mengalami disfungsi seksual, tapi wanita juga dapat mengalaminya. Hanya saja kebanyakan wanita tidak dapat terbuka dengan masalah ini atau bahkan tidak menyadari akan gangguan yang dialaminya.

Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasrat seksual wanita adalah seperti berikut ini:

  • Tekanan kehidupan sehari-hari yang menguras hasrat untuk berhubungan seksual.
  • Tinggi rendahnya hasrat seksual dapat berbeda pada awal atau akhir suatu hubungan.
  • Perubahan besar dalam kehidupan seperti kehamilan atau menopause juga dapat menurunkan gairan sesksual pada wanita.
  • Sulitnya untuk memahami orgasme sehingga menyebabkan hilang minat untuk berhubungan seksual.
  • Masalah biologis dan psikologis yang saling memengaruhi.
  • Kondisi kronis seperti diabetes dan multiple sklerosis yang menyebabkan perubahan respons gairah dan orgasme.

Adakah Obat Perangsang Wanita?

Seperti yang kita ketahui, obat perangsang umumnya digunakan oleh kaum pria. Obat ini juga sering disebut sebagai ‘obat kuat’. Hingga kini sudah banyak sekali jenis obat perangsang pria yang beredar di pasaran dengan berbagai macam bentuk.

Selain obat perangsang untuk pria, ternyata terdapat juga obat perangsang wanita. Hal ini tentunya disebabkan karena tidak hanya pria saja yang dapat mengalami gangguan seksual, tapi juga wanita seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.

Namun jika Anda mencari obat perangsang wanita di apotek, kemungkinan akan sulit untuk mendapatkannya. Salah satu jenis obat untuk mengatasi masalah disfungsi seksual pada wanita adalah flibanserin (Addyi) atau dikenal dengan Viagra wanita.

Obat yang satu ini digunakan sebagai perawatan untuk masalah disfungsi seksual wanita pra-menopause. Sebelum diperbolehkan bereda oleh FDA (badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat), obat ini sempat tidak mendapatkan izin karena dianggap dapat memiliki berbagai efek samping.

Penjualan obat dengan kandungan flibanserin (Addyi) di Indonesia juga tidak diketahui. Namun di sisi lain, banyak obat perangsang wanita dalam bentuk lain yang berbedar dipasaran. Terdapat obat dalam bentuk serbuk, permen, hingga cairan atau disebut sebagai sex drops.

Harga obat perangsang wanita beragam bergantung pada sediaannya. Harga obat perangsang wanita bentuk sex drops mulai dari Rp75.000 dengan ukuran 5 ml. Obat-obatan ini paling mudah didapatkan secara daring.

Kandungan dan Manfaat Obat Perangsang Wanita

Kandungan obat perangsang wanita juga berbeda-beda. Salah satu jenis sex drops paling populer memiliki kandungan airm fruktosa, melatonin, dan canitis. Sedangkan jenis lainnya memiliki kandungan seperti horny goat weed, L-Arginine, guanara, panax ginseng, dan ginko biloba.

Jenis kedua dapat dikategorikan sebagai obat perangsang wanita alami karena memiliki kandungan ginseng dan ginkgo biloba yang merupakan afrodisiak alami. Meskipun kandungannya berbeda, tapi umumnya obat perangsang wanita memiliki klaim yang sama.

Umumnya obat perangsang wanita memiliki klaim mampu untuk meningatkan aliran darah ke vagina sehingga sensitivitas meningkat, serta mampu untuk meningkatkan produksi cairan vagina yang berfungsi sebagai pelumas alami.

Selain itu, obat perangsang wanita juga dipercaya dapat meningkatkan stamina dan juga dapat meningakatkan intensitas orgasme. Namun obat ini biasanya tidak hanya dikhususkan untuk wanita. Obat sejenis sex drops juga diklaim dapat digunakan oleh pria.

Apakah Obat Perangsang Wanita Aman?

Jika merpetanyakan keamanan obat perangsang wanita, tentunya sulit untuk menyatakan bahwa obat ini aman. Terdapat beberapa hal yang membuat obat ini tidak cukup dikatakan aman. Pertama adalah karena kita tidak dapat menemukan obat-obatan ini di apotek.

Tidak adanya obat perangsang wanita di apotek membuktikan bahwa tidak ada obat yang secara resmi memang di pasarkan sebagai obat perangsang wanita. Terdapat beberapa toko obat yang menjual obat dengan klaim obat perangsang, padahal obat tersebut merupakan jenis obat bius.

Selain itu, jika menggunakan obat perangsang wanita herbal, terdapat kemungkinan kecurangan produsen yang tidak mencantumkan secara lengkap bahan apa saja yang digunakan untuk meracik obat tersebut.

Sebagian kandungan dalam obat perangsang mungkin belum diketahui efek samping dan efektivitasnya, sehingga tidak dapat dikategorikan aman untuk digunakan. Jika ingin menggunakan suatu produk obat, pastikan produk tersebut sudah memiliki izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mengatasi Gairah Seksual Rendah pada Wanita

Selain penggunaan obat perangsang wanita, sebenarnya masih terdapat berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi gairah seksual yang menurun pada wanita. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Meditasi
  • Akupuntur
  • Terapi hormon
  • Konsumsi makanan pembangkit gairah seksual
  • Olahraga secara rutin
  • Istirahat yang cukup
  • Kelola stres

Selain cara di atas, Anda juga bisa berdiskusi dengan pasangan jika mengalami penurunan gairah seksual. Banyak wanita yang tidak mau terbuka dengan masalah gairah sehingga memilih untuk tetap berhubungan seksual, meskipun merasa tidak nyaman. Sebaiknya diskusikan solusi masalah tersebut bersama pasangan.

Penggunaan obat perangsang wanita juga sebaiknya tidak sembarangan. Perlu diketahui bahwa terkadang efek samping yang dirasakan mungkin tidak sebanding dengan kenikmatan sesaat dari penggunaan obat tersebut.

Jika memiliki masalah dengan gairah seksual, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter maupun seksolog untuk mendapatkan solusi yang lebih efektif dan juga aman.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi