Terbit: 4 December 2014 | Diperbarui: 9 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Bercinta dengan pasangan tentu saja membawa kenikmatan tersendiri. Dan, untuk melengkapi kenikmatannya, alangkah baiknya bagi Anda dan pasangan untuk berhati-hati terhadap infeksi dan penyakit yang dapat menjangkit, bukan berarti Anda harus selalu menaruh kecurigaan terhadap pasangan yah

Obat Herbal Infeksi Vagina

Pengetahuan tentang infeksi dan pengobatannya sangat diperlukan baik oleh Anda dan pasangan. Mengapa? Karena penyakit kelamin bukan hanya menjangkit pria, justru wanita lah yang memiliki risiko lebih tinggi. Oleh karena itu, informasi tentang infeksi vagina dan pengobatn tradisional yang disajikan oleh Admin ini sangat perlu dibaca.

Infeksi vagina atau vaginitis adalah penyakit kewanitaan yang sering dikeluhkan oleh banyak wanita. Ketika hal ini terjadi, maka suasana hati dan berbagai kegiatan harian wanita akan ikut terpengaruh.

Gejala

Gejala dari infeksi vagina dapat bervariasi tergantung pada apa yang menyebabkan itu, beberapa wanita tidak menunjukkan gejala sama sekali. Beberapa gejala yang lebih umum dari keputihan meliputi:

  • Keputihan abnormal dengan bau yang tidak menyenangkan.
  • Terbakar saat buang air kecil.
  • Gatal di sekitar bagian luar vagina.
  • Ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

Penyebab

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan infeksi vagina, dan berikut ini adalah beberapa penyebab utamanya:

  • Ketidakseimbangan bakteri
    Dalam keadaan normal, di daerah vagina hidup banyak bakteri yang tidak membahayakan tubuh. Vulvovaginitis terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan bakteri tersebut. Alasan pasti dari pertumbuhan bakteri yang berlebih ini tidak selalu diketahui, meskipun kadang-kadang keseimbangan tersebut terganggu akibat pemakaian antibiotik, atau dengan adanya bakteri baru disebabkan karena menyentuh kemaluan dengan tangan yang kotor.
  • Hygiene atau kebersihan
    Secara anatomi, pada wanita jarak antara vagina dan anus sangatlah dekat, dan juga diperparah dengan cara membersihkan atau mencuci daerah kemaluan yang salah. Hal ini menyebabkan kuman E. coli dan bakteri lain dari saluran pencernaan dapat dengan mudah masuk ke lubang kemaluan.
  • Posisi saat buang air kecil
    Seperti pada kebanyakan anak, putri Anda mungkin buang air kecil dengan lutut yang rapat (tidak terbuka lebar). Hal ini meningkatkan kemungkinan air seni akan naik ke vaginanya dan menyebabkan infeksi.
  • Cacing kremi
    Infeksi parasit ini sering terjadi pada anak, cacing kremi biasanya bertelur di sekitar anus, jika putri Anda memiliki cacing kremi, maka cacing tersebut akan menyebabkan rasa gatal dan iritasi dan akan menyebar ke daerah kemaluan.
  • Benda asing
    Sisa kertas toilet atau benda lainnya dapat ditemukan dalam kemaluan putri Anda, menyebabkan bau dan keluarnya cairan, bahkan dapat berdarah.
  • Iritasi eksternal
    Kadang-kadang pada cuaca yang panas dan penggunaan pakaian/celana yang ketat dapat menyebabkan peradangan pada kulit kemaluan. Gelembung mandi dan sabun yang keras juga dapat menyebabkan kemerahan dan rasa gatal.
  • Jamur Candida
    Walaupun infeksi jamur adalah gangguan umum untuk wanita dewasa, infeksi ini biasanya tidak menggangu gadis yang belum masuk masa pubertas. Jamur ini menyebabkan cairan dari kemaluan berwarna kuning keputihan seperti keju.
  • Pelecehan seksual
    Jika hasil pemeriksaan laboratorium putri Anda positif untuk penyakit menular seksual: trichomoniasis, chlamydia, dan gonorrhea maka ia perlu dievaluasi untuk kasus pelecehan seksual.

Pengobatan

Banyak terdapat produk lubrikan untuk membantu Anda. Namun, jika Anda khawatir dengan kandungannya, Anda bisa membuatnya sendiri. Berikut adalah tips pembuatan cairan lubrikan buatan sendiri dari seorang bidan bernama Aviva Romm dari Amerika yang belajar di Yale University.

  • 4 sendok teh cocoa butter
  • 4 sendok teh minyak kelapa
  • 2 sendok teh minyak almon
  • 10 tetes minyak esensial sandalwood
  • 10 tetes minyak esensial vanila

Campur bahan-bahannya, simpan di dalam botol kaca, aplikasikan setiap kali dibutuhkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi