Terbit: 15 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Selain kondom, salah cara kontrasepsi yang bisa dilakukan pria untuk mengendalikan kehamilan ada vasektomi. Cara KB yang masih jarang dilakukan oleh pria dilakukan dengan memotong saluran sperma dari testis ke penis. Dampaknya, cairan ejakulasi yang keluar saat berhubungan badan tidak akan mengandung sperma yang bisa membuahi sel telur.

Mitos Vasektomi Pengaruhi Gairah Seks Pria

Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan kita semua adalah, apakah vasektomi membuat pria jadi tidak bergairah. Apakah cara ini sama seperti kebiri yang membuat pria jadi tidak bisa ereksi dan kehidupan seksualnya terhenti? Mari kita cari tahu kebenarannya di bawah ini.

Vasektomi dan kemampuan seksual pria
Sebelum membahas pengaruh vasektomi pada pria, ada satu hal yang harus kita pahami bersama-sama. Vasektomi hanya memutus saluran sperma saja. Vasektomi tidak memotong testis hingga habis seperti yang terjadi pada era perbudakan. Jadi, pria masih bisa mendapatkan rangsangan pada tubuhnya dengan intens dan mengalami ereksi dengan sempurna.

Pria yang melakukan vasektomi masih bisa aktif di atas ranjang untuk berhubungan badan. Mereka juga masih bisa merasakan nikmat dan mendapatkan ejakulasi layaknya pria yang tidak mendapatkan perlakuan ini. Yang membedakan antara pria yang divasektomi dan tidak hanyalah ada atau tidaknya sperma pada cairan mani yang dikeluarkan.

Vasektomi dan risikonya
Efektivitas dari metode vasektomi ini sekitar 99%. Jadi, meski pria melakukan ejakulasi di dalam vagina, kemungkinan hamilnya akan kecil atau sekitar 0,4-1% saja. Meski terbilang aman dan tidak bisa menyebabkan kehamilan, sebelum melakukan metode ini pria harus mengetahui beberapa hal. Setelah saluran sperma dipotong mereka tidak akan bisa membuahi wanita lagi.

Selain masalah kehamilan, beberapa pria juga alami peradangan dan infeksi pada saluran kencing, testis, dan pembengkakan. Pria yang mengalami gangguan ini akan merasakan sakit pada penis sehingga aktivitas seksualnya akan terganggu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi