Terbit: 22 April 2018 | Diperbarui: 30 August 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kehamilan tidak perlu menghalangi Anda dan pasangan untuk menikmati sesi berhubungan intim. Banyak pasangan yang merasa ragu untuk melakukannya karena berbagai mitos yang beredar di masyarakat. Berikut beberapa mitos seputar seks saat hamil yang banyak dipercaya.

Mengenal Mitos Berhubungan Seks saat Hamil yang Banyak Dipercaya

Mitos 1: Kehamilan Membuat Gairah Seksual Menurun

Fakta: Setiap bumil memiliki pengalaman unik berkaitan dengan gairah seksual selama kehamilan. Oleh sebab itu, gairah seksual seorang wanita selama hamil tidak bisa disamaratakan. 

Selama trimester pertama kehamilan, umumnya wanita akan mengalami mual, kelelahan hebat, hingga perubahan suasana hati akibat perubahan hormon. Kondisi ini tidak jarang membuat wanita enggan untuk melakukan hubungan seksual.

Memasuki trimester kedua kehamilan, gejala morning sickness umumnya sudah menghilang. Pada waktu ini, banyak bumil merasakan gairah seksual meningkat. Tidak sedikit wanita yang mengaku bahwa berhubungan seksual terasa lebih memuaskan pada usia kehamilan ini.

Pada trimester ketiga kehamilan, ukuran janin dalam rahim akan semakin besar. Akibatnya banyak ibu hamil yang mengeluh merasakan sakit punggung, kelelahan, serta mengalami kenaikan berat badan. Oleh sebab itu, beberapa ibu hamil mungkin enggan untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan. 

Mitos 2: Pendarahan Setelah Berhubungan Seksual Merupakan Tanda Bahaya

Fakta: Kehamilan dapat menyebabkan perubahan pada leher rahim. Kondisi ini tidak jarang menyebabkan pendarahan kecil atau flek setelah berhubungan seksual. Anda tidak perlu khawatir karena ini adalah hal yang normal.

Selama kehamilan, serviks atau mulut rahim menjadi sangat lembut dan sensitif terhadap sentuhan. Tidak heran bila Anda mengalami spotting atau flek setelah berhubungan seksual. 

Meski demikian, Anda tetap perlu waspada bila mengalami pendarahan secara tiba-tiba atau darah yang keluar dalam jumlah yang banyak. Jika mengalaminya, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter kandungan.

Mitos 3: Orgasme dapat Menyebabkan Keguguran

Fakta: Setelah orgasme Anda mungkin akan mengalami kram perut. Kondisi ini sebenarnya termasuk dalam hal normal yang dialami bumil setelah berhubungan seksual. 

Saat orgasme, otot-otot pada rahim akan sedikit menegang. Tidak heran jika Anda merasakan sedikit kram. Hal ini tidak berbahaya selama Anda tidak memiliki risiko tinggi pada kehamilan.

Sebenarnya ada dua jenis kontraksi yang akan dialami selama kehamilan. Ada kontraksi yang tidak ringan dan akan menghilang dalam waktu singkat, seperti saat dan setelah orgasme.

 Ada juga kontraksi yang lebih intens dan berlangsung dalam interval teratur. Kontraksi ini merupakan tanda-tanda persalinan. 

Baca JugaBerhubungan Intim Saat Haid Bisa Bikin Hamil, Benarkah?

Mitos 4: Penetrasi Dalam Bisa Membahayakan Janin

Fakta: Sebenarnya, vagina dapat meregang selama berhubungan seksual. Kondisi ini bisa menciptakan jarak antara penis dan mulut rahim, sehingga penis tidak akan menyentuh janin selama berhubungan intim. 

Selain itu, janin dalam kandungan dilindungi oleh kantung ketuban, air ketuban, dan lendir kental untuk membuatnya tetap aman dan nyaman. Bahkan, Anda tetap boleh melakukan hubungan intim saat trimester ketiga kehamilan tanpa takut membahayakan janin. 

Mitos 5: Seks dapat Memicu Persalinan

Fakta: Sebenarnya ini adalah berita yang sudah lama berkembang di masyarakat. Anda memang bisa mengalami kontraksi setelah melakukan hubungan seksual karena kehadiran hormon dalam cairan semen. 

Banyak orang yang mengatakan bahwa melakukan hubungan seksual saat mendekati hari perkiraan lahir (HPL) dapat mempercepat persalinan. 

Memang benar bahwa hormon prostaglandin banyak digunakan untuk induksi persalinan di rumah sakit. Hormon ini juga merupakan hormon yang ada dalam cairan semen. Hanya saja, yang digunakan di rumah sakit merupakan versi sintetis dan memiliki konsentrasi jauh lebih tinggi. 

Oleh sebab itu, melakukan hubungan seksual saja tidak cukup untuk induksi persalinan. 

Nah, itu dia beberapa mitos seputar berhubungan seks saat hamil yang banyak dipercaya oleh masyarakat. Beberapa mitos mungkin membuat Anda takut. Setelah mengetahui kebenarannya, semoga Anda bisa mengambil pilihan yang lebih bijak ketika ingin melakukan hubungan seksual selama hamil. 

Jika masih memiliki keraguan atau pertanyaan seputar seks selama hamil, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. 

  1. NHS UK. 2023. Vaginal Bleeding. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/vaginal-bleeding/. (Diakses pada 21 Juni 2023). 
  2. Zuidam, Joanne Van. 2020. 5 Pregnancy Sex Myths — Busted. https://www.thebump.com/a/five-pregnancy-sex-myths-busted. (Diakses pada 21 Juni 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi