Terbit: 17 March 2016 | Diperbarui: 23 November 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kondom adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dan penyakit. Namun, sayangnya banyak yang keliru karena beredarnya mitos tentang kondom. Lebih lanjut kenali mitos tentang kondom yang perlu diluruskan dalam ulasan di bawah ini.

13 Mitos Tentang Kondom yang Sebaiknya Tidak Anda Percaya

Mitos Kondom yang Sebaiknya Jangan Dipercaya

Banyak terjadi kesalahpahaman tentang kondom di masyarakat. Terkadang mitos-mitos ini dipercaya oleh remaja dan orang dewasa. Padahal jika digunakan dengan benar, kondom dapat menjadi pilihan tepat untuk mencegah kehamilan dan mencegah penyakit menular seksual.

Berikut ini mitos kondom yang perlu diluruskan, di antaranya:

1. Seks Tidak Sebaik Jika Menggunakan Kondom

Ketika kedua pasangan sudah sepakat menggunakan alat kontrasepsi, seks sebenarnya bisa lebih baik dan menggairahkan. Anda dapat fokus pada pengalaman bersama yang menyenangkan ini daripada mengkhawatirkan penyakit menular seksual atau kehamilan yang tidak diinginkan.

Jika Anda atau pasangan merasa tidak nyaman menggunakan kondom, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh masalah ukuran atau jenis kondom, cara pemakaian yang salah, atau kurangnya pelumasan.

2. Kondom Dobel Lebih Baik dari Satu

Fakta tidaklah benar, menggunakan satu kondom untuk berhubungan intim tidak lebih baik daripada dua kondom. Menggunakan kondom dobel justru berisiko mengalami kerusakan karena gesekan dan pemasangan yang tidak benar.

Menggunakan satu kondom dengan benar adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.

3. Kondom Satu Ukuran Cocok untuk Semua

Sebenarnya tidak ada kondom yang cocok untuk semua orang, namun kondom tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan tekstur.

Sebelum menggunakannya, Anda harus mengukur ukuran kondom dengan benar. Bila terlalu kecil, mungkin berisiko mengalami kerusakan dan tidak nyaman. Apalagi bila terlalu besar, kemungkinan tergelincir dan kurangnya perlindungan serta potensi terjadi kerusakan.

Saat membeli kondom, perhatikan ukuran dan merek mana yang paling cocok untuk Anda. Anda bisa membeli ukuran yang bervariasi, sehingga dapat menguji berbagai ukuran untuk menemukan yang paling cocok untuk Anda.

4. Kondom Tidak Mencegah Penyakit Kelamin

Jika digunakan dengan benar, termasuk membuka dan memasang kondom dengan benar serta pelumasan yang tepat, kondom efektif mencegah dan mengurangi risiko penyakit menular seksual, Human Papillomavirus (HPV), dan kehamilan sebanyak 98%. Dengan begitu, menggunakan kondom adalah cara mudah untuk melindungi kesehatan Anda.

Kondom pada dasarnya berfungsi sebagai penghalang yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan tubuh dan mengurangi paparan cairan satu pasangan dengan pasangan lainnya. Agar efektif, kondom sebaiknya digunakan selama melakukan penetrasi, tidak hanya saat klimaks, karena ada kalanya Anda masih bisa berbagi cairan sebelum klimaks.

5. Alergi Lateks Jadi Tidak Bisa Menggunakan Kondom

Apabila Anda memiliki alergi lateks, tidak masalah. Anda tetap bisa menikmati seks yang luar biasa dan aman! meskipun alergi lateks karena masih bisa menggunakan kondom bebas lateks.

Ada banyak kondom yang terbuat dari poliuretan atau poliisoprena yang menawarkan fungsi yang sama seperti berbahan lateks. Kondom ini biasanya lebih tipis dan longgar serta menawarkan pengalaman yang lebih nyaman bagi mereka yang ingin menggunakan kondom.

Baca Juga: 15 Kesalahan Cara Pakai Kondom dan Penggunaan yang Benar

6. Petroleum Jelly Bagus untuk Pelumas Kondom

Anggapan bahwa petroleum jelly sebagai pelumas yang bagus tidaklah benar. Memang benar kondom yang diberi pelumas lebih efektif dibandingkan kondom yang tidak diberi pelumas, karena dapat menyebabkan kerusakan.

Namun, sebaiknya pastikan pelumas tersebut aman digunakan untuk kondom. Produk berbahan dasar minyak bumi, seperti petroleum jelly, dapat menyebabkan kondom rusak.

7. Kondom Hanya untuk Seks Vaginal

Sebenarnya orang-orang dari semua jenis kelamin dan orientasi seksual dapat menggunakan kondom untuk melakukan hubungan seks vagina, oral, dan anal.

Selain kondom luar yang dipasang pada penis, ada juga kondom wanita yang dapat dimasukkan ke dalam vagina atau anal. Jika digunakan dengan benar, kondom wanita memiliki efektivitas sebesar 95%.

8. Kondom Satu-satunya Alat Kontrasepsi

Tidak hanya kondom, terdapat alat kontrasepsi lainnya seperti pil KB, Intrauterine Device (IUD), atau suntikan, adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari kehamilan dan penyakit kelamin

Dan ingat, jika Anda menggunakan alat kontrasepsi, ini hanya melindungi terhadap kehamilan, bukan IMS. Aman dan cerdas menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks.

9. Kondom Mudah Robek atau Lepas

Jika kondom digunakan dengan benar, misalnya membuka kondom dengan hati-hati, memasang kondom pada penis yang sedang ereksi, dan menggunakan pelumas berbahan dasar air yang cukup, sebenarnya kondom efektif mencegah penularan penyakit kelamin dan kehamilan 98%.

Kondom adalah metode pengendalian kelahiran yang jauh lebih baik daripada tidak menggunakan apa pun. Produsen kondom memiliki pedoman jaminan kualitas yang ketat untuk memastikan produknya aman dan efektif setiap saat.

10. Penggunaan Kondom Hanya untuk Penis

Kondom wanita sama efektif dan amannya dengan kondom pria dan bisa menjadi pilihan bagi wanita yang kesulitan meyakinkan pasangannya untuk menggunakan kondom pria.

Penggunaan kondom wanita mungkin memerlukan waktu untuk terbiasa, namun jika digunakan dengan benar, kondom tersebut tidak dapat terdeteksi.

Kondom ini dapat dipasang beberapa jam sebelum hubungan seksual dan memberikan wanita fleksibilitas dan kendali atas kesehatan seksual dan reproduksi tanpa harus bergantung pada pasangannya.

Baca Juga: Tempat Aman untuk Menyimpan Kondom, Boleh di Dompet?

11. Membeli Kondom Dianggap Memalukan

Kondom diproduksi untuk orang dewasa, seperti halnya Anda tidak merasa malu membeli permen atau boneka saat masih kecil, tidak ada salahnya membeli barang yang dibuat untuk Anda.

Selain itu, membeli kondom juga merupakan bagian dari menjadi orang yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kesehatan seksual dirinya dan pasangannya.

Jadi, jangan malu dan belilah kondom untuk diri Anda sendiri sebagai tindakan pencegahan penyakit kelamin dan kehamilan yang tidak diinginkan.

12. Kondom Terlalu Kering Sebabkan Sakit

Anggapan bahwa kondom kering adalah mitos yang beredar, dan ini tidak benar sama sekali, terutama mengenai lapisan kulit kondom.

Kondom diberi pelumas untuk kenyamanan dan keamanan yang lebih baik untuk berhubungan sek. Pelumas pada kondom diformulasikan untuk menutupi sekitar 75% panjang kondom. Ini meminimalkan kerusakan dan membuat kondom lebih nyaman bagi kedua pasangan.

13. Kondom Tidak Diperlukan Jika Pasangan Masih Perawan

Jangan terkecoh dengan anggapan bahwa kondom tidak diperlukan apabila pasangan masih perawan. Ini adalah mitos, sebaiknya tidak boleh mengambil risiko dengan mempercayai bahwa pasangan mungkin masih perawan karena Anda tidak akan pernah bisa mengetahui secara pasti.

Ada kemungkinan bahwa perawan sudah mempunyai penyakit menular seksual dalam tubuhnya, yang ditularkan melalui kehamilan dari ibunya, misalnya gonore adalah penyakit yang umum ditularkan melalui kehamilan jika tidak diobati. Jadi, selalu gunakan kondom  jika ingin terhindar dari penyakit kelamin dan kehamilan.

Itu dia berbagai mitos tentang kondom yang sebaiknya tidak perlu Anda percayai lagi dan perlu diluruskan. Jadi, pastikan gunakan kondom sebagaimana mestinya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. 10 Popular Condom Myths! – World Aids Day. https://www.skinssexualhealth.co.uk/blogs/discover-sex/10-popular-condom-myths-world-aids-day (Diakses pada 23 November 2023)
  2. Kirkegaard, Dana. Tanpa Tahun. Debunking 5 Myths About Condoms!. https://www.usaforunfpa.org/debunking-5-myths-about-condoms/ (Diakses pada 23 November 2023)
  3. Olsson, Regan. 2022. 8 Myths About Condoms to Stop Believing. https://www.bannerhealth.com/healthcareblog/teach-me/myths-about-condoms-to-stop-believing (Diakses pada 23 November 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi