DokterSehat.Com – Meskipun sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat, membicarakan kondom sepertinya masih menjadi hal yang tabu untuk dilakukan meskipun dilakukan oleh orang tua dan anak. Kondom sendiri sudah terlanjur mendapatkan cap buruk sebagai salah satu alat yang digunakan mereka yang menyukai dunia malam agar bisa mengendalikan kehamilan dan mencegah penularan penyakit. Padahal, kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang cukup penting bagi para pasangan suami istri mengontrol kehamilan. Terdapat beberapa mitos yang beredar di dalam masyarakat mengenai kondom ini.

Dikarenakan termasuk dalam alat kontrasepsi, masyarakat pun sudah terlanjur percaya bahwa kondom akan mampu menahan kehamilan dengan sempurna. Anggapan ini ternyata tidak benar adanya mengingat penelitian kesehatan menunjukkan bahwa efektifitas kondom dalam menahan kehamilan hanyalah 98 persen. Seringkali orang yang masih belum benar-benar menggunakan kondom dengan baik tetap saja akan mendapatkan pasangannya hamil atau bahkan kondom yang dipakai ternyata kurang berkualitas.
Mitos berikutnya mengenai kondom adalah pria yang menggunakannya akan tidak bisa menikmati hubungan intim dengan pasangannya. Adanya kondom yang melapisi penis pria dianggap bisa mengurangi sensasi keintiman selama berhubungan. Sayangnya, pandangan ini ternyata juga tidak tepat mengingat kondom modern telah dibuat setipis mungkin sehingga kedua belah pasangan pun tetap akan bisa menikmati hubungan intim dengan memakai kondom.
Banyak pria yang berpikir bahwa kondom memiliki ukuran yang sama saja. Hal ini ternyata tidak benar adanya karena terdapat beberapa ukuran untuk kondom. Kondom berukuran besar lebih sering diminati oleh masyarakat hanya karena adanya mitos ukuran yang lebih besar akan lebih baik. Padahal, kondom yang cenderung elastis dan bisa melebar sesuai dengan ukuran penis yang memakainya.
Banyak pasangan yang sangat ingin untuk menunda kehamilan pada akhirnya akan menggunakan dua buah kondom dalam sekali waktu dengan harapan agar kehamilan bisa benar-benar ditunda. Hal ini ternyata sama sekali salah dan justru membuat kedua kondom bergesekan selama hubungan intim dan memicu kerusakan kondom yang tentu berpengaruh besar pada meningkatnya kehamilan.