DokterSehat.Com- Dalam urusan seksual, ada berbagai macam hal yang bisa dilakukan untuk mengeksplor adegan ranjang. Tujuannya adalah agar kedua pasangan mendapatkan rangsangan sehingga permainan inti menjadi semakin dahsyat.
Sebab, sesuai dengan fungsinya, seksual dilakukan agar kedua pasangan mendapat kenikmatan yang setara melalui orgasme. Namun, seperti diketahui, wanita memang sulit sekali mendapatkan orgasme dalam setiap kali hubungan seks. Oleh karenanya, perlu ada rangsangan-rangsangan dengan teknik tertentu melalui pemanasan atau yang biasa disebut dengan foreplay.
Nah, bicara mengenai foreplay, tentu saja kita tidak akan jauh-jauh dari bagian tubuh sensitif, seperti payudara, bibir, dan vagina. Biasa, ketiga bagian itu yang akan diincar oleh kaum pria untuk membangkitkan birahi wanita. Padahal, sebenarnya tak hanya terpaku pada bagian itu saja, melainkan masih ada beberapa titik rangsang wanita yang perlu dicoba.
Salah satu titik yang jarang digunakan, padahal cukup kuat membangkitkan gairah adalah jari kaki. Ya, mungkin jika Anda terbiasa melihat video dewasa, ada beberapa adegan yang memperagakan jika si lelaki bermain bebas di area jari kaki wanitanya. Baik itu meraba-raba, bahkan sampai menciumi perlahan dari bawah ke atas.
Ternyata hal itu bukanlah adegan semata, tapi benar adanya. Menurut pakar seksual asal New York, dijelaskan bahwa pada jari kaki terdapat berbagai macam jaringan yang terhubung langsung dengan saraf rangsang wanita. Oleh karena itu, jika terjadi sentuhan dan godaan pada bagian kaki terutama jari, maka wanita akan merasakan sensasi rangsangan yang datang secara perlahan.
Bukan sebuah hal yang baru, metode ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu. Hanya saja, masih banyak yang sering menyepelekannya dan merasa kalau jari kaki tidak bisa memberikan efek apapun dalam urusan seksual.
Jika Anda ingin mencobanya, pastikan terlebih dahulu kaki pasangan Anda bersih dan terhindar dari aroma tak sedap ataupun bakteri. Sebab, bukannya mendapat kenikmatan, aroma tak sedap itu bisa meluruhkan gairah seketika dan memicu terjadinya gangguan kesehatan akibat bakteri.