Terbit: 11 July 2016 | Diperbarui: 8 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jika kita membicarakan tentang penyakit seksual yang menular, kita tentu akan langsung berpikir tentang penyakit HIV/AIDS, sifilis, atau bahkan gonorrhea. Namun, sebenarnya ada sebuah penyakit seksual menular lainnya yang harus kita waspadai, yakni chlamydia. Yang berbahaya dari penyakit ini adalah, penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri ini kerap kali tidak menunjukkan gejala awal dan membuat penderitanya tidak menyadari jika dia sebenarnya terkena penyakit ini hingga pada akhirnya cukup parah. Sebenarnya, seperti apakah penyakit Chlamydia ini?

Mengenal Chlamydia, Penyakit Seksual Yang Berbahaya

Pakar kesehatan menyebutkan jika Chlamydia adalah penyakit infeksi menular seksual yang tidak hanya mengenal kelamin seseorang, namun juga menyerang saluran kemih. Banyak sekali kasus chlamydia yang salah didiagnosa sebagai penyakit saluran kemih. Bagi kaum wanita sendiri, penyakit ini bisa membuat mereka sulit untuk hamil atau bahkan saat sudah mendapatkan kehamilan, penyakit ini bisa membahayakan kondisi kehamilan tersebut.

Sebagaimana penyakit infeksi menular lainnya, chlamydia juga kerap kali disebabkan oleh aktifitas seksual yang kurang sehat, khususnya jika seseorang cukup mudah berganti-ganti pasangan. Bahkan, andai seseorang hanya melakukan oral seks saja, infeksi penyakit ini sudah bisa menular. Untuk menghindarinya, penggunaan kondom atau dental dam sangat disarankan saat melakukan hubungan intim.

Penyakit chlamydia sendiri mampu membuat wanita kesulitan mendapatkan kehamilan karena penyakit ini menutup pelepasan telur yang dibutuhkan untuk pembuahan. Selain itu, penyakit ini juga mampu merusak sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan sehingga bisa berujung dengan kematian. Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita untuk waspada akan penyakit ini dan segera periksakan kondisi ke dokter jika mengalami gejala layaknya rasa ingin buang air kecil yang tidak pernah berhenti, atau terkadan gsering buang air kecil namun air seni yang dikeluarkan cenderung sedikit, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan adanya keanehan pada air seni layaknya warnanya yang pucat atau berwarna pink atau cokelat, hingga baunya yang cenderung menyengat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi