Terbit: 9 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi banyak wanita, hubungan intim dengan pasangannya adalah hal yang sakral karena melibatkan rasa cinta dan saling percaya. Sayangnya, banyak wanita yang merasa kesal pada pasangannya setelah mereka melakukan hubungan intim mengingat banyak pria yang akan langsung tertidur begitu saja. Banyak wanita yang berharap setidaknya Ia mendapatkan obrolan menarik setelah hubungan intim selesai. Tahukah anda, kecenderungan pria untuk langsung tidur setelah berhubungan intim ternyata telah diteliti oleh beberapa pakar kesehatan dan menyebutkan jika hal ini adalah hal yang normal.

Mengapa Pria Cenderung Langsung Tidur Setelah Berhubungan Intim?

Beberapa pria mengaku jika mereka kelelahan setelah berhubungan intim. Namun, menurut salah satu pakar kesehatan, Christopher Winter, M.D, menyebutkan jika dalam dunia medis, pria yang barus saja melakukan hubungan intim akan memproduksi cukup hormon prolaktin yang akan secara efektif membuat kantuk muncul. Hormon prolaktin sendiri akan menekan dopamin, sebuah hormon yang bisa membuat tubuh menjadi lebih sadar dan tetap memiliki energi cukup untuk beraktifitas. Karena banyaknya hormon prolaktin ini, dan ditambah dengan kecenderungan produksi hormon prolaktin pada tubuh pria yang jauh lebih banyak dan lebih merata dari tubuh wanita, maka pria bisa merasakan kantuk yang sangat tidak tertahankan.

Selain hormon prolaktin, pakar kesehatan juga menyebutkan jika setelah berhubungan intim, pria yang merasakan kenikmatan atau kepuasan setelah ejakulasi akan membuat tubuhnya lebih banyak memproduksi hormon oksitosin, sebuah hormon pelawan stress dan membuat tubuh menjadi lebih rileks, mirip dengan kondisi tubuh yang nyaman sebelum tidur. Karena alasan inilah pria akan cenderung merasa kantuk dan sangat ingin tertidur.

Memang, hal ini akan terasa menyebalkan. Namun, bagi kaum hawa setidaknya kini bisa mengerti jika hal ini terjadi karena adanya mekanisme otomatis yang terjadi pada tubuh. Asalkan komunikasi dan keharmonisan hubungan pasangan tetap terjaga, tentu seharusnya hal ini tidak menjadi masalah, bukan?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi