7 Masalah Saat Seks yang Sering Sekali Diabaikan Pasangan

DokterSehat.Com – Tujuan utama dari seks adalah memberikan kepuasan dan kenikmatan secara seksual. Namun, kalau seks tidak bisa dilakukan dengan benar, berbagai kecelakaan akan terjadi. Entah pada penis atau vagina, kecelakaan saat seks akan memberikan rasa nyeri, sakit, bahkan rasa trauma sehingga pasangan merasa takut saat akan melakukannya lagi.

Masalah Seks yang Sering Terjadi

Dalam seks, kecelakaan yang terjadi pada pria dan wanita dipicu oleh kesalahan saat pemanasan hingga tidak ada kontrol saat penetrasi. Akibat hal ini, organ akan mengalami tekanan, gesekan terlalu tinggi, hingga perdarahan. Baiklah langsung saja, inilah beberapa jenis kecelakaan seks yang paling sering terjadi dan kerap diabaikan.

1. Penis Mengalami Patah

Patah penis atau penis fracture adalah salah satu kecelakaan seks yang paling umum terjadi. Kecelakaan ini bisa terjadi karena penis tertekuk dengan kuat di dalam vagina atau saat berada di luar. Biasanya saat penis tergelincir keluar, pria tidak sadar dan menekannya kuat-kuat tapi tidak masuk ke dalam vagina dengan sempurna.

Kondisi patah penis ini akan memberikan rasa nyeri yang sangat kuat. Penis akan mengalami penumpukan darah di bagian pangkal. Kondisi yang berbahaya ini bisa dicegah dengan mudah kalau pria memiliki kontrol yang baik saat bercinta.

2. Robek pada Vagina

Kalau pria melakukan seks terlalu intens, bahkan cenderung kasar, kemungkinan vagina mengalami luka robek akan tinggi. Apalagi kalau pria memiliki ukuran penis yang jauh lebih besar. Dengan ukuran penis besar, rongga vagina akan susah menerimanya sehingga kemungkinan terjadi robek cukup besar.

3. Sensasi Panas di Vagina

Selain robek di beberapa bagian khusus di mulut vagina, seks juga menyebabkan rasa tidak nyaman seperti panas di dalam rongga vagina. Kondisi ini bisa terjadi karena saat seks pemanasan tidak dilakukan dengan benar. Akibatnya, cairan di dalam vagina akan sedikit. Seks yang dilakukan tanpa kesiapan ini akan membuat gesekan penis di dalam vagina cukup tinggi.

Kalau keringnya vagina pada wanita karena penyakit tertentu, gunakan pelumas tambahan. Dengan pelumas tambahan gesekan yang terjadi bisa diminimalkan. Pelumas yang dipilih usahakan yang berbahan air, jangan yang berbahan minyak karena bisa membuat kondom rusak kalau digunakan.

4. Nyeri pada Pinggang

Beberapa posisi seks membuat wanita harus menaikkan pinggulnya agak ke atas beserta kakinya. Posisi ini akan membuat area pinggang nyeri dan kram kalau tidak segera diberi kompres. Pada pria, posisi seks tertentu membuat pinggang juga nyeri akibat posisi penetrasi yang tidak pas atau melakukan gaya seks yang sama terlalu lama. Sesekali lakukan peregangan agar tubuh tidak kaku dan mudah capai.

Kalau posisi seks tertentu membuat Anda tidak nyaman dan sering mengalami nyeri punggung, ada baiknya untuk mengubahnya. Pilih gaya yang aman dan tetap bisa memberikan kepuasan.

5. Kemungkinan Kondom Tersangkut di Vagina

Seks yang dilakukan dengan pengaman cukup berisiko untuk pasangan. Kalau pria memasang kondomnya salah atau kekerasan penis menurun saat penetrasi, kondom bisa terlepas dan tersangkut di dalam. Kalau kondisi ini terjadi, pasangan harus segera mengambil kondom dengan hati-hati.

Gunakan kondom yang ukurannya tepat, tidak terlalu besar karena bisa meningkatkan potensi tersangkut di dalam vagina. Selain itu usahakan untuk menggunakan kondom yang tidak terlalu kecil agar penis tidak terasa sakit.

6. Munculnya Perdarahan di Vagina

Seks yang dilakukan terlalu intens padahal tidak bisa mengukur kemampuan akan membuat peluang vagina alami perdarahan cukup tinggi. Misal saat melakukan penetrasi dalam pria tidak bisa mengendalikan diri. Padahal wanita memiliki gangguan di organ dalam seperti mioma atau endometriosis. Perdarahan bisa terjadi pasca seks.

Kalau perdarahan yang terjadi hanya ringan dan tidak ada efek apa-apa, mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kalau sampai terjadi perdarahan cukup besar, ada baiknya segera memeriksakan diri.

7. Terjatuh saat Melakukan Gaya Tertentu

Setiap gaya seks memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Kalau pasangan melakukan seks dengan gaya standar, kemungkinan terjadi kecelakaan akan kecil. Namun, kalau mereka menggunakan gaya seks yang agak ekstrem, kemungkinan terjadi kecelakaan akan tinggi. Oleh karena itu, lakukan seks dengan hati-hati agar tidak jatuh saat melakukan penetrasi.

Kecuali Anda memiliki tubuh yang ideal dan kemampuan akrobatik tinggi, pastikan untuk hanya memilih posisi seks yang aman saja.

Tips Menghindari Kecelakaan Saat Seks

Mengalami kecelakaan atau tragedi saat seks tentu tidak lucu dan bisa membuat Anda mengalami banyak masalah, simak tips di bawah ini untuk menghindarinya.

• Lakukan seks dengan santai dan jangan tergesa-gesa. Kalau Anda melakukannya dengan tergesa-gesa, kecelakaan bisa saja terjadi.
• Kontrol harus dilakukan dengan baik. Kadang kecelakaan banyak terjadi karena kontrol saat seks berantakan.
• Tidak memaksakan diri. Meski memiliki fantasi seks, lakukan yang sekiranya aman dan tidak membahayakan diri.
• Selalu lakukan komunikasi dengan pasangan untuk menghindari salah gerakan dan sejenisnya.

Setelah mengetahui beberapa kecelakaan di atas, adakah yang pernah Anda alami dengan pasangan? Kalau memang ada, mulai saat ini mari melakukan seks dengan benar agar risiko terjadi kecelakaan terus menurun.

 

 

Sumber:

1. Holdsworth, Jenni. 2018. Top 10 most common sex injuries. https://www.iol.co.za/lifestyle/love-sex/sex/top-10-most-common-sex-injuries-18278495. (Diakses pada 17 November 2019)
2. Downey, Andrea. 2018. The 8 most common sex injuries – and how to treat them. https://www.thesun.co.uk/fabulous/7553409/how-to-treat-most-common-sex-injuries/. (Diakses pada 17 November 2019)
3. Gollayan, Christian. 2018. These are the most common sex injuries. https://nypost.com/2018/10/22/these-are-the-most-common-sex-injuries/. (Diakses pada 17 November 2019)
4. Daly, Annie. 2018. 9 Common Sex Injuries—And How to Deal. https://www.womenshealthmag.com/sex-and-love/a19915002/common-sex-injuries/. (Diakses pada 17 November 2019)