Terbit: 18 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Hadirnya kondom dalam dunia seks memang sangat membantu. Selain digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, kondom juga bisa mencegah penyakit menular seksual. Kondom juga mudah didapatkan di mana saja dan harganya relatif murah serta mudah digunakan.

Kondom Biasa dan Rasa, Mana yang Lebih Aman untuk Seks?

Kesalahan Memilih Kondom

Seiring dengan berkembangnya industri kondom yang ada di seluruh dunia. Alat ini mulai berkembang dari waktu ke waktu. Kondom juga memiliki banyak pilihan tekstur pada permukaan untuk memberikan rasa nikmat yang besar pada wanita. Selanjutnya, kondom juga memiliki warna dan rasa tertentu.

Sayangnya tidak semua orang khususnya pria memahami jenis kondom yang mereka gunakan. Kadang kondom yang digunakan salah atau tidak sesuai dengan tujuannya. Nah, pada pembahasan ini kita akan menjabarkan tentang jenis kondom dan boleh atau tidaknya kondom dengan rasa tertentu digunakan untuk seks.

Mengapa Ada Kondom dengan Rasa?

Anda mungkin berpikir kalau semua kondom yang diciptakan digunakan untuk melakukan seks vaginal atau anal. Kalau kondom digunakan untuk seks jenis itu, pemberian rasa sepertinya tidak perlu dilakukan. Toh, wanita tidak akan merasakan manis kalau kondom mengenai vagina.

Kondom dengan penambahan rasa tertentu dan cenderung manis ini lebih banyak diciptakan untuk seks oral. Selama ini wanita banyak yang enggan memberikan seks oral pada pasangan karena merasa tidak tahan dengan rasa dan juga merasa jijik. Dengan menggunakan kondom ini, mereka bisa melakukan seks oral tanpa merasa memakan karet.

Perasa yang digunakan di kondom biasanya terdiri dari aneka buah dan mint. Dengan rasa ini seks oral bisa dilakukan dengan aman dan juga tidak menyebabkan mual. Nah, karena kondom ini diciptakan untuk seks oral, maka akan sedikit kurang pas kalau digunakan untuk seks vaginal atau mungkin anal.

Kalau Anda dan pasangan ingin melakukan seks dengan santai tanpa harus melakukan penetrasi, kondom ini bisa digunakan kapan saja. Rasa pada kondom akan meminimalkan rasa amis atau tidak enak lain yang mungkin tidak disukai oleh wanita.

Kondom dengan Rasa untuk Seks, Amankah?

Kondom yang memiliki rasa biasanya menambahkan elemen gula buatan di lateks yang digunakan. Dengan campuran ini, wanita akan merasakan manis yang tidak terlalu kuat dan bisa menetralkan rasa tidak nyaman. Meski tidak terlalu manis, kondom tetap mengandung partikel gula.

Kalau pasangan ingin melakukan seks, ada baiknya untuk tidak menggunakan kondom rasa. Pasalnya kondom yang digunakan bisa membuat vagina bagian dalam mengalami iritasi. Gula yang masuk ke dalam vagina bisa mengubah keasaman sehingga flora normal yang ada di dalamnya bisa mati.

Ganti kondom yang akan digunakan untuk penetrasi dengan yang baru dan tidak memiliki rasa dan aroma. Selalu sediakan dua jenis kondom yang sesuai dengan kebutuhan. Kondom dengan rasa juga tidak cocok untuk jenis penetrasi anal karena bisa memicu iritasi juga di dalam sana.

Jangan menggunakan kondom dengan aroma dan rasa untuk penetrasi meski hanya sekali saja. Kalau Anda melakukan itu kemungkinan besar bisa menurunkan kualitas seks. Lebih baik hindari atau tunda melakukan penetrasi untuk sementara waktu.

Tips Memilih Kondom yang Sesuai Kebutuhan

Kondom harus dipilih sesuai dengan kebutuhan, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan. Jangan sampai salah pilih dan membuat aktivitas seks jadi terganggu, ya!

  • Pilih yang sesuai dengan ukuran penis. Jangan pilih yang terlalu kecil atau besar karena bisa tidak nyaman saat dipakai. Kondom yang kecil membuat penis jadi sakit. Sementara itu kondom yang terlalu besar bisa lepas dan tersangkut di vagina. Umumnya kondom yang dijual di Indonesia jenis all size sesuai dengan rata-rata ukuran penis pria lokal.
  • Pilih yang tidak menyebabkan alergi. Beberapa pria dan wanita mengalami alergi dengan lateks sehingga kondom malah melukai vagina dan penis. Untuk mengetahui apakah Anda ada alergi atau tidak, coba di tangan terlebih dahulu. Selanjutnya kalau tidak ada reaksi berarti aman digunakan.
  • Pilih kondom yang cocok dengan pelumas yang Anda gunakan. Kalau pelumas berbahan minyak jangan menggunakan kondom lateks karena mudah robek. Amannya, pilih kondom dan pelumas dengan bahan dasar air.
  • Pilih ketebalan kondom yang sesuai. Beberapa pria yang tidak nyaman dengan kondom tebal bisa memakai yang ekstra tipis. Bagi pria yang kerap mengalami ejakulasi dini, kondom yang tebal mungkin bisa digunakan untuk menambah waktu penetrasi.
  • Pilih yang tidak mengandung spermisida atau zat tambahan lain yang bisa membuat vagina iritasi. Kalau sampai organ ini mengalami iritasi, wanita tidak akan bisa menikmati seks.
  • Pilih yang tanggal kedaluwarsanya panjang. Kalau tanggal kedaluwarsa panjang, Anda bisa menyimpannya dalam waktu lama. Kalau kondom kedaluwarsa digunakan kemungkinan terjadi robek akan besar.

Menurut Anda bagaimana? Masih bolehkan menggunakan kondom dengan rasa khusus untuk seks khususnya seks yang melibatkan penetrasi vaginal dan juga anal? Semoga bisa memberikan tambahan pertimbangan untuk Anda agar seks yang dilakukan tetap nyaman dan juga aman.

 

 

Sumber:

  1. Holmes, Emma. 2019. Are Flavoured Condoms Safe To Use For Intercourse?. https://www.hanxofficial.com/blogs/naked-truths/are-flavoured-condoms-safe-to-use-for-intercourse. (Diakses pada 18 November 2019)
  2. Sutton, Jandra. 2018. Why Are Condoms Flavored?. https://www.healthline.com/health/why-are-condoms-flavored. (Diakses pada 18 November 2019)
  3. Stacey, Dawn. 2019. 11 Condom Types and Styles to Explore. https://www.verywellhealth.com/condom-types-906789. (Diakses pada 18 November 2019)
  4. Haney, Bill. 2018. Do Flavored Condoms Taste Good?. https://www.ripnroll.com/blogs/sexual-education/do-flavored-condoms-taste-good. (Diakses pada 18 November 2019)
  5. Mofokeng, Tlaleng. 2018. Should you ONLY use flavoured condoms for oral sex?. https://www.timeslive.co.za/sunday-times/lifestyle/food/2018-10-06-should-you-only-use-flavoured-condoms-for-oral-sex/. (Diakses pada 18 November 2019)

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi