Terbit: 8 October 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Tekanan darah tinggi atau hipertensi dinilai dapat sebabkan masalah impotensi atau disfungsi ereksi pada pria. Apakah hal itu benar? Untuk mengetahui fakta terkait hipertensi sebabkan impotensi, simak ulasan lengkap berikut ini.

Benarkah Hipertensi Dapat Menyebabkan Impotensi?

Penyebab Gangguan Ereksi pada Pria

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah kondisi yang menyebabkan pria tidak bisa melakukan fungsi seksual atau susah mendapatkan ereksi. Selain kondisi tersebut, ada juga pria yang bisa mengalami ereksi namun tidak dapat mempertahankannya sehingga sulit melakukan penetrasi.

Kondisi tersebut bisa terjadi karena banyak faktor. Beberapa faktor penyebab gangguan ereksi pada pria, yaitu terjadi kerusakan pada sistem reproduksi, akibat stres berlebih, penurunan hormon testosteron hingga faktor obesitas. 

Untuk mencegah dan mengatasi gangguan ereksi pada pria, Anda perlu mengenali faktor penyebabnya lebih dulu. Sebab jika faktor penyebab tidak diketahui dan kondisi ini terus dibiarkan, masalah impotensi dapat mengganggu hubungan percintaan Anda dengan pasangan. 

Hipertensi Picu Impotensi, Benarkah?

Masalah hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa menyebabkan seorang pria mengalami disfungsi ereksi. Hal tersebut terjadi akibat tekanan darah seseorang bisa memengaruhi bagaimana cara darah mengalir ke tubuh, termasuk aliran darah sehat menuju ke penis. Oleh karena itu, masalah kesehatan kardiovaskular pria bisa memengaruhi fungsi ereksi.

Seiring berjalannya waktu, masalah tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah. Apabila terjadi kerusakan,  hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, bocor, hingga pecah. 

Jika masalah itu terjadi, tentu dapat membatasi aliran darah sehat ke seluruh tubuh, termasuk memengaruhi kemampuan pria untuk mempertahankan atau mendapatkan ereksi. Selain itu, impotensi juga dapat memicu stres oksidatif dan peradangan yang dapat berkontribusi terhadap masalah impotensi. 

Dengan begitu, masalah hipertensi dapat memicu pria mengalami impotensi akibat adanya gangguan pembuluh darah yang menyebabkan pria kesulitan mengalami ereksi atau mempertahankannya. Hal tersebut juga didukung dengan penelitian pada 2020 yang mengungkapkan bahwa pasien dengan hipertensi memiliki risiko tinggi terkena impotensi karena 71% di antaranya menunjukkan tanda-tanda disfungsi ereksi.

Kemudian, penderita hipertensi juga lebih rentan mengalami disfungsi ereksi akibat beberapa faktor pengikutnya, antara lain:

  • Merokok
  • Diabetes
  • Kegemukan
  • Asupan garam yang tinggi
  • Penyakit ginjal kronis
  • Pola makan tinggi kolesterol

Baca Juga: 15 Penyebab Impotensi yang Wajib Diketahui Pria

Apakah Obat Hipertensi Sebabkan Impotensi?

Untuk mengatasi impotensi pada penderita hipertensi, yang perlu dilakukan adalah menurunkan tekanan darah apabila tinggi. Beberapa orang mungkin bisa menurunkan tekanan darah tinggi lewat perubahan gaya hidup. Namun, ada pasien yang hanya mengandalkan resep obat tekanan darah dari dokter.

Sementara itu, banyak obat yang dapat memengaruhi risiko disfungsi ereksi pada pria. Nah, berikut ini jenis obat hipertensi yang dapat meningkatkan risiko pria terkena impotensi:

1. Obat Diuretik (Pil Air)

Diuretik atau biasa disebut obat pil air adalah jenis obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Obat ini bekerja dengan cara membantu ginjal mengeluarkan garam dan air lewat urin. 

Dengan begitu, jumlah cairan yang mengalir lewat arteri dan vena menurun. Akibatnya, tekanan darah menuju penis menurun dan menyebabkan pria sulit mencapai ereksi.

Beberapa contoh obat darah tinggi dan diuretik yang dapat menyebabkan impotensi, yaitu:

  • Atenolol (Tenormin)
  • Bumetanide (Bumex)
  • Chlorothiazide (Diuril)
  • Clonidine (Catapres)
  • Furosemide (Lasix)

Jika Anda menggunakan obat diuretik seperti di atas, sebaiknya Anda tetap mengonsumsi obat tersebut sampai hipertensi terkendali. Namun, jika terjadi masalah ereksi sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. 

Dengan begitu, dokter dapat meresepkan obat lain yang memiliki risiko rendah menyebabkan Anda terkena disfungsi ereksi.

2. Beta-blocker

Selain obat diuretik, obat selanjutnya yang dapat berisiko menyebabkan disfungsi ereksi adalah jenis obat beta-blocker. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi detak jantung dan beban kerja jantung sehingga tekanan darah menurun.

Baca Juga: Viagra: Kegunaan, Aturan Pakai, dan Efek Samping

Bolehkah Penderita Hipertensi Mengonsumsi Viagra?

Viagra (sildenafil) merupakan obat untuk mengatasi disfungsi ereksi yang dianggap aman bagi penderita hipertensi. Obat ini secara umum bekerja dengan cara mengendurkan otot polos agar aliran darah menuju penis lancar. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah ereksi. 

Meski tergolong aman, penggunaan Viagra pada penderita hipertensi tidak boleh sembarangan. Sebaiknya penderita hipertensi melakukan konsultasi dengan dokter agar mendapatkan dosis yang tepat. 

Pasalnya pasien yang mengalami penyakit jantung parah dan mengonsumi obat-obatan golongan alpha-blocker perlu menghindari penggunaan viagra. Hal tersebut dikarenakan obat golongan alpha-blocker dapat melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah.

Apabila dikombinasikan dengan Viagra, hal ini bisa menyebabkan Anda mengalami efek samping serius seperti pusing karena penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.

Cara Mencegah Impotensi Akibat Tekanan Darah Tinggi 

Apabila Anda mengalami tekanan darah tinggi, Anda perlu mengontrol penyakit ini agar dapat menurunkan risiko disfungsi ereksi dan komplikasi penyakit berbahaya lainnya. 

Untuk mencegah penyakit ini, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah konsultasi dengan dokter mengenai penyakit atau keluhan yang dirasakan, serta obat-obat yang sedang atau pernah dikonsumsi. 

Setelah konsultasi dengan dokter, langkah berikutnya adalah menjalankan gaya hidup sehat. Beberapa pola hidup sehat yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Hindari rokok
  • Rutin olahraga
  • Menurunkan berat badan
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Hindari atau batasi konsumsi alkohol
  • Kurangi asupan garam pada makanan

Dengan menerapkan pola hidup seperti di atas, tubuh Anda akan terasa sehat dan bugar sehingga tekanan darah bisa menurun. Jika itu terjadi, masalah impotensi bisa teratasi dan kehidupan seks Anda dengan pasangan bisa lebih menyenangkan dan sehat. Semoga pembahasan ini bisa bermanfaat.

  1. Anonim. 2022. What is the link between high blood pressure and erectile dysfunction? https://www.medicalnewstoday.com/articles/high-blood-pressure-and-erectile-dysfunction. (Diakses pada 26 Desember 2023)
  2. Anonim. 2023. Drugs that may cause erection problems. https://medlineplus.gov/ency/article/004024.htm. (Diakses pada 26 Desember 2023)
  3. Anonim 2021. High Blood Pressure Drugs and Erectile Dysfunction. https://www.webmd.com/erectile-dysfunction/medicine-ed. (Diakses pada 26 Desember 2023)
  4. Anonim. 2023. Diuretics. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/diuretics/art-20048129. (Diakses pada 26 Desember 2023).
  5. Anonim. 2023. Can Men with High Blood Pressure Take Viagra? https://prioritymensmedical.com/blog/can-men-with-high-blood-pressure-take-viagra/. (Diakses pada 26 Desember 2023).
  6. Anonim. 2023. High blood pressure and sex: Overcome the challenges. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/in-depth/high-blood-pressure-and-sex/art-20044209#:~:text=Promote%20overall%20health,not%20smoke%20or%20use%20tobacco. (Diakses pada 26 Desember 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi