Terbit: 20 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seks yang dilakukan secara reguler baik untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh termasuk kesehatan dari vagina. Melakukan seks akan membuat kekenyalan vagina terjaga dengan baik. Selain itu, fungsi dari vagina juga akan terus terasah sehingga sensitivitasnya tidak akan mengalami penurunan seiring dengan berjalannya waktu.

Lama Tidak Bercinta, 7 Hal Ini Bisa Dialami Vagina

Kalau wanita tidak lagi menggunakan vaginanya untuk seks entah karena kondisi tertentu seperti menopause atau gangguan lain, ada sesuatu yang terjadi. Nah, secara umum, wanita yang sudah jarang atau tidak melakukan seks sama sekali akan mengalami hal-hal di bawah ini pada kewanitaannya.

  1. Membuat orgasme susah dicapai

Salah satu kekurangan dari jarang atau berhenti melakukan seks adalah susahnya wanita mendapatkan orgasme kembali. Kondisi ini bisa muncul karena vagina jarang digunakan dan rangsangan yang diterima sedikit berubah. Pria butuh rangsangan yang intens agar wanita bisa mendapatkan orgasme dengan cepat.

Kondisi orgasme yang susah dicapai ini biasanya berangsur-angsur pulih dengan sendirinya kalau wanita melakukan seks kembali secara rutin. Jadi, kalau Anda berhenti melakukan seks dalam jangka waktu lama, ada baiknya untuk perlahan-lahan kalau ingin melakukannya lagi.

  1. Vagina tidak akan rapat kembali

Banyak yang bilang kalau ingin membuat vagina kembali rapat, jangan melakukan seks selama beberapa minggu atau bulan. Anggapan ini sebenarnya tidak benar. Lama tidak melakukan seks memang akan membuat wanita merasakan nyeri dan rapat. Namun, kondisi ini dipicu karena vagina menyesuaikan diri lagi dengan keadaan.

Ukuran dari vagina tetap sama seperti sedia kala. Kalau ingin membuat vagina kembali kuat, latihan harus dilakukan. Jadi, jangan tertipu dengan pernyataan di atas ya. Lebih baik tetap melakukan seks secara berkala dibarengi dengan melakukan latihan kegel.

  1. Respons dan fungsi vagina menurun

Fungsi dari vagina menurun dengan tajam. Penurunan ini membuat wanita susah mendapatkan orgasme, susah terangsang, hingga gairah seksnya ikut anjlok.

  1. Nyeri saat PMS yang kuat

Wanita yang jarang melakukan seks akan mendapatkan nyeri haid atau PMS dengan intensitas tinggi. Hal ini cukup wajar karena tubuh menyesuaikan diri dengan kondisi vagina dan wanita bisa menyesuaikan diri setelah beberapa bulan.

  1. Rasa sakit saat bercinta lagi

Setelah lama tidak melakukan seks, wanita akan merasakan sakit lagi saat bercinta. Rasa sakit ini muncul karena gesekan di dalam rongga vagina terjadi cukup kuat. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah menggunakan cairan pelumas tambahan dengan bahan dasar air.

  1. Vagina menjadi lebih kering

Jarang sekali menggunakan vagina untuk melakukan seks akan membuat kelenjar yang memproduksi cairan pelumas tidak bisa berjalan dengan baik. Dampaknya vagina akan mengalami kekurangan cairan dan terasa sangat kasar saat pria melakukan penetrasi ke dalam.

  1. Seks jadi terasa biasa

Vagina dalam dari wanita berisi saluran dan juga otot. Kalau otot sering digunakan atau dalam hal ini digunakan untuk bercinta, kekuatannya akan stabil. Kalau otot di dalam vagina tidak digunakan dengan maksimal, ada kemungkinan kekuatannya melemah sehingga seks tidak membuat wanita menjadi merasa puas.

Jalan satu-satunya untuk melatih otot dari vagina kalau Anda tidak bisa melakukan seks adalah dengan melakukan senam kegel. Dengan melakukan ini, otot di dalam vagina bisa terawat dengan baik. Kalau suatu saat Anda melakukan seks kembali, otot tidak akan kendur.

Dari tujuh hal yang bisa terjadi pada vagina di atas, mana kira-kira yang paling merugikan wanita? Semoga menambah informasi dan rujukan Anda terkait dengan kesehatan dan fungsi dari vagina.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi