DokterSehat.Com – Seiring bertambahnya usia, pria bisa mengalami gangguan pada prostatnya. Organ yang cukup penting ini akan mengalami pembesaran sedikit demi sedikit dan pria kerap tidak menyadarinya.
Pembesaran prostat pada pria akan menyebabkan timbulnya gangguan disebut benign prostatic hyperplasia (BPH). Gangguan ini bisa menyebabkan pria mengalami gangguan pengeluaran urine dan juga efek lain khususnya yang berhubungan dengan fungsi seksual.
Efek pembesaran prostat pada pria
Pembesaran prostat pada pria menyebabkan gangguan pembuangan urine seperti beberapa hal di bawah ini.
- Anyang-anyangan atau sering ingin kencing.
- Perasaan kandung kemih yang selalu penuh.
- Rasa ingin kencing yang cukup mengganggu.
- Pancuran kencing yang melemah.
- Sudah memulai dan mengakhiri kencing.
Selain lima gangguan itu, pembesaran prostat juga bisa menyebabkan penurunan libido yang cukup signifikan. Pria yang memiliki kondisi ini juga mengalami penurunan rasa nikmat saat berhubungan badan.
Lebih lanjut, pria yang mengalami pembesaran prostat juga tidak susah untuk mempertahankan ereksi. Penis kerap kembali kendur atau tidak bisa ereksi sama sekali (disfungsi ereksi).
Pengobatan BPH
Gangguan BPH yang menyebabkan prostat jadi besar dan membengkak bisa diatasi dengan tiga cara. Pertama adalah dengan menggunakan obat-obatan tertentu. Dokter akan menganjurkan pria mengonsumsi jenis obat seperti doxazosin, dutasteride, dan terazonesin finasteride.
Cara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan operasi. Dokter akan menyarankan operasi dengan jenis transurethral resection of the prostate, transurethral incision of the prostate, transurethral microwave thermotherapy, atau prostatic urethral lift.
Cara ketiga yang bisa dilakukan adalah dengan mengubah gaya hidup. Pria disarankan untuk mengurangi gula, alkohol, dan makanan berlemak. Lebih lanjut, menurunkan berat badan dan menghindari banyak minum sebelum tidur bisa memperkecil prostat yang membesar.
Oh ya, kondisi ini rawan terjadi pada pria berusia 40 tahun ke atas atau yang berisiko. Jadi, mari lebih menjaga kesehatan prostat.