Terbit: 19 January 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Menjadi korban tindak kekerasan seksual dapat memberikan dampak yang besar pada hidup seseorang. Selain memengaruhi kondisi psikologis, hal ini juga dapat menyebabkan gangguan fisik. Hal inilah yang membuat penanganannya membutuhkan dukungan dan kesabaran yang kuat.

9 Cara Mengatasi Trauma Akibat Pelecehan Seksual

Cara Menghilangkan Trauma Pelecehan Seksual

Korban pelecehan dan kekerasan seksual mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan makan, dan kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah penanganan untuk meredam efek buruk yang ditimbulkannya

Berikut ini berbagai cara untuk menangani trauma akibat pelecehan seksual, di antaranya:

1. Mencari Support System yang Tepat

Seseorang yang mengalami kekerasan seksual akan lebih banyak diam. Tindakan diam dilakukan karena korban merasa tertekan sehingga yang bisa dilakukan hanyalah merenungi keadaan.

Enggan membicarakan masalah yang dihadapi dengan orang lain, ada kemungkinan terjadi masalah di kemudian hari termasuk trauma yang parah.

Ceritakan masalah yang terjadi pada orang-orang terdekat. Bangun sistem pendukung yang baik sehingga rasa sakit di hati dan trauma berlebihan bisa diatasi. Sementara jika hal ini terjadi pada anak di bawah umur, orang tua harus mengenali tanda anak mengalami pelecehan seksual.

Dukungan yang besar dari orang-orang sekitar bermanfaat untuk menghilangkan trauma.

2. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Seseorang yang mengalami kekerasan seksual di masa lalu akan sulit memercayai siapa saja, meskipun itu pasangan sendiri.

Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah memberikan rasa percaya pada pasangan perlahan-lahan. Tanamkan dalam diri kalau pasangan tidak akan menyakiti dan memberikan rasa nyaman yang besar.

Sejalan dengan itu, pasangan juga berusaha membuat rasa percaya dari yang mengalami trauma jadi lebih tinggi. Hal ini dilakukan dengan memperlakukannya dengan baik, tidak memaksa, dan selalu mengerti dengan keadaan.

3. Melakukan Latihan untuk Menenangkan Diri

Seseorang yang merasa pikirannya selalu kacau setiap saat khususnya kalau berhubungan dengan sesuatu yang terkait dengan aktivitas seksual, sepertinya membutuhkan latihan khusus.

Latihan meditasi bisa dilakukan dengan menenangkan diri. Saat keadaan sudah, seseorang akan merasa lebih nyaman dan membuang rasa sakit yang dimiliki.

Selanjutnya, imbangi juga meditasi dengan melakukan olahraga. Lakukan olahraga tertentu dan membuat tekanan di kepala reda. Aneka olahraga jenis kardio bisa dilakukan atau melakukan yoga dengan teratur untuk membuat ketenangan tubuh berjalan lebih lancar.

Sebaiknya istirahatlah saat Anda lelah dan hindari godaan untuk kehilangan diri sendiri dengan melakukan aktivitas. Hindari melakukan apa pun secara kompulsif, termasuk bekerja. Jika Anda kesulitan bersantai dan lengah, Anda bisa melakukan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga.

Baca Juga: 5 Jenis Pelecehan Seksual, Dampak, dan Cara Mengatasinya

4. Mendapatkan Kepuasan Seksual dengan Nyaman

Di dalam memori korban pelecehan seksual, segala macam aktivitas seks adalah sesuatu yang menyakitkan. Agar pandangan tentang seks bisa hilang dan berganti dengan yang baru, seseorang harus merasakan kenikmatannya terlebih dahulu.

Pasangan bisa melakukan seks dengan santai dan rutin. Kenikmatan harus didapatkan oleh kedua belah pihak. Pada wanita, kenikmatan mungkin akan susah didapatkan. Namun, kenyamanan juga akan membuat kondisi trauma perlahan membaik.

5. Selalu Melakukan Seks dengan Kesepakatan

Pasangan disarankan melakukan seks secara rutin dan setiap akan melakukannya harus ada konsensus atau kesepakatan bersama.

Pasangan harus tahu atau menanyakan mana saja bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh. Dengan mempelajari hal-hal yang kecil, aktivitas bercinta bisa berjalan lancar dan pasangan akan lupa sendiri dengan trauma masa lalunya.

Lakukan komunikasi dengan pasangan sebelum melakukan seks. Bicarakan apa saja membuatnya takut dan bimbang. Selanjutnya selesaikan hal itu bersama-sama.

6. Melakukan Terapi Seksual

Memiliki trauma dengan tingkat keparahan tertentu mungkin masih bisa diatasi dengan dukungan orang terdekat. Namun, kalau depresi sudah cukup parah, perlu adanya sesi terapi seksual atau terapi diri agar trauma yang dihadapi bisa segera dieliminasi perlahan-lahan.

Ketika melakukan sesi terapi umumnya terapis akan mengidentifikasi penyebab yang membuat Anda jadi trauma. Setelah itu,  terapis akan mengajari cara untuk lepas dari hal itu secara perlahan-lahan.

Setiap orang memiliki kondisi trauma yang berbeda-beda. Setiap kondisi itu dihadapi dengan hal yang berbeda pula. Kadang ada yang sangat cepat dan kadang ada yang lambat; yang penting terapi dilakukan secara rutin agar penyembuhan berjalan lancar.

Baca Juga: 7 Cara Mencegah Pelecehan Seksual Anak, Orang Tua Harus Tahu!

7. Meditasi Mindfulness

Anda dapat berlatih meditasi mindfulness di mana saja, bahkan saat sedang berjalan atau makan. Cukup fokus pada apa yang Anda rasakan dalam gerakan saat ini, termasuk sensasi dan emosi tubuh apa pun. Tujuannya adalah mengamati tanpa menghakimi.

8. Berusaha Melakukan Apa Saja yang Bermanfaat

Trauma yang terjadi pada seseorang bisa membuat hidup tidak teratur. Bahkan untuk hal lain sekali pun, trauma bisa saja memengaruhi. Kalau Anda tidak mau mengalami kekacauan yang berlebihan ada baiknya untuk memilah mana saja yang sekiranya positif dan bisa dilakukan setiap harinya.

Trauma membuat seseorang terjebak dengan hal-hal yang tidak berguna dan membuat hidup jadi lebih berantakan. Mulailah untuk menerima kondisi dan mulai bangkit. Jangan terlalu menyiksa diri atau terlalu keras dengan pikiran. Meski kejadian tidak akan mungkin bisa diubah, Anda masih bisa hidup dengan lebih baik lagi.

9. Menjaga Kesehatan Fisik

Penting untuk selalu konsumsi makan bergizi, olahraga secara teratur, dan perbanyak tidur—terutama saat sedang dalam masa penyembuhan dari trauma.

Olahraga khususnya dapat menenangkan sistem saraf yang mengalami trauma, menghilangkan stres, dan membantu merasa lebih kuat dan mengendalikan tubuh.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi trauma pelecehan seksual di masa lalu. Meski cara di atas mungkin tidak serta-merta menghilangkan luka di masa lalu, tapi paling tidak bisa mengatasinya perlahan-lahan hingga akhirnya seseorang bisa merasa nyaman untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. 2016. Sexual Trauma: How it Manifests, How to Heal. https://goop.com/wellness/sexual-health/sexual-trauma-how-it-manifests-how-to-heal/. (Diakses 18 November 2019)
  2. Rodriguez-Cayro, Kyli. 2019. How PTSD Can Deeply Affect A Person’s Sex Life (And What To Do About It). https://www.huffpost.com/entry/post-sex-blues-ptsd-trauma_l_5d07ae83e4b01c6757e79aae. (Diakses 18 November 2019)
  3. Smith, Melinda dan Jeanne S. 2019. Recovering from Rape and Sexual Trauma. https://www.helpguide.org/articles/ptsd-trauma/recovering-from-rape-and-sexual-trauma.htm. (Diakses 18 November 2019)
  4. Simon, Katie. 2018. What does sex look like after sexual trauma? Seven survivors of assault talk about their recovery process. https://www.thelily.com/what-does-sex-look-like-after-sexual-trauma-seven-survivors-of-assault-talk-about-their-recovery-process/. (Diakses 18 November 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi