Terbit: 9 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Seks adalah kebutuhan manusia yang sangat dasar seperti halnya makan atau minum. Dengan melakukan seks, urusan ranjang ini akan terpenuhi sehingga Anda bisa puas secara fisik dan psikologi. Seks yang dilakukan secara rutin juga mempercepat terjadinya pembuahan dan mencegah terjadinya beberapa penyakit.

Cara Membantu Pasangan yang Mengalami Kecanduan Seks

Meski seks memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, ada beberapa hal yang membuatnya jadi sangat berbahaya. Seks bisa menyebabkan seseorang jadi kecanduan sehingga susah meninggalkannya. Kecanduan seks juga bisa berakibat buruk pada kesehatan tubuh dan juga jiwa sehingga penanganan harus segera dilakukan.

Kalau Anda memiliki pasangan yang mengidap kecanduan seks, segera minta dia untuk melakukan konsultasi bersama-sama. Jangan tunda penyembuhan kondisi ini karena bisa berbahaya untuk kelanjutan hubungan.

Tanda pasangan alami kecanduan seks

Orang yang mengalami kecanduan seks biasanya suka menyembunyikan perilakunya. Namun, ada beberapa tanda yang mudah diketahui dan bisa dikategorikan sebagai kecanduan.

  • Sering meminta berhubungan seks secara tidak wajar. Seharusnya seka dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu. Kalau setiap hari pasangan meminta untuk bercinta berarti ada masalah pada dirinya.
  • Sering menyaksikan video pornografi secara berlebihan. Video syur ini akan membuat seseorang lebih terobsesi untuk melakukan seks lebih sering.
  • Pasangan yang sering masturbasi padahal seks sudah terpenuhi juga bisa dimasukkan ke dalam kategori ini.
  • Kecanduan seks bisa membaut seseorang menjadi agresif. Mereka kerap menyakiti pasangan saat berhubungan badan karena aktivitas itu dianggap menyenangkan.
  • Aktivitas seks yang baik selalu didasari dengan konsensus atau persetujuan bersama. Kalau seks yang dilakukan berisi unsur paksaan, ada indikasi seseorang alami kecanduan seks. Mereka cenderung marah kalau keinginannya bercinta ditolak.

Cara terbaik atasi kecanduan seks

Kecanduan seks memang berbahaya karena bisa mengganggu hubungan pasutri. Agar gangguan yang tidak diinginkan ini bisa dihindari, coba atasi dengan melakukan hal-hal di bawah ini.

  1. Berbicara dengan jujur

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, seseorang yang mengalami kecanduan seks akan menyembunyikan kondisinya. Anda tidak perlu memaksa pasangan untuk mengaku karena bisa menyakiti perasaannya. Lebih baik berbicara empat mata terkait apa yang dirasakan dan menumpahkan segala unek-unek yang Anda miliki.

Misal saat pasangan sering marah saat Anda menolak bercinta, ceritakan hal ini dan minta pasangan menjelaskan rasa marahnya. Buat contoh kejadian yang terlah berlalu sebagai jalan untuk membuka obrolan terkait dengan gangguan seksual yang dialami. Kalau pembicaraan sudah cair, Anda boleh langsung menembak langsung terkait masalah kecanduan seks.

  1. Melakukan konsultasi bersama-sama

Salah satu ketakutan seseorang saat mengalami gangguan adalah konsultasi. Padahal saat melakukan hal ini tidak akan terjadi apa-apa. Dokter tidak akan menyalahkan atau menekan sehingga konsultasi bisa berjalan dengan lebih relaks dan menyenangkan.

Satu lagi, konsultasi tidak hanya dilakukan sendirian saja. Karena aktivitas seks menyangkut dua belah pihak, konsultasi akan dilakukan bersama-sama. Pasangan tidak perlu takut karena setiap sesi konsultasi selalu dilakukan bersama-sama.

  1. Melakukan hal positif bersama-sama

Setelah konsultasi selesai dilakukan, dokter akan memberikan beberapa saran yang bermanfaat. Dari saran itu pasangan bisa melakukan aktivitas bermanfaat bersama-sama. Hal-hal yang menjadi pemicu baiknya libido harus dihapuskan agar terapi berjalan dengan baik.

Lebih lanjut, pasangan juga bisa saling mendukung satu dengan lain. Kalau kesalahan yang lalu dilakukan lagi, pasangan tidak boleh ragu untuk mengingatkannya. Semoga ulasan di atas bermanfaat kalau Anda memiliki pasangan yang memiliki kecanduan seks.

Sekali lagi, jangan biarkan pasangan melakukan apa yang diinginkan kalau tidak sesuai. Lebih baik mengingatkan sejak awal agar kondisi buruk tidak terjadi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi