DokterSehat.Com – Masturbasi adalah merangsang alat kelamin menggunakan tangan atau alat tanpa bantuan orang lain. Singkatnya, masturbasi adalah aktivitas seks yang dilakukan sendiri untuk mendapatkan kepuasan atau orgasme.
Masturbasi yang dilakukan tidak terlalu sering atau untuk meredakan hasrat yang terlalu berlebih tidak menimbulkan efek samping. Namun, kalau aktivitas ini dilakukan dengan berlebihan atau dengan cara di bawah ini akan menjadi berbahaya.
1. Masturbasi tanpa cairan pelumas
Masturbasi pada pria dilakukan dengan mengurut penis ke atas dan ke bawah seperti layaknya melakukan penetrasi. Kalau Anda kerap melakukannya tanpa pelumas, kulit penis akan mengalami iritasi karena permukaannya sensitif. Hal senada juga berlaku pada wanita yang melakukan masturbasi dengan jari atau sex toy. Pelumas diperlukan untuk mengurangi gesekan.
2. Genggaman atau kocokan terlalu kuat
Karena sedang bergairah, pria kerap tidak sadar kalau mereka menggenggam penis terlalu keras dan kecepatan kocokannya tinggi. Saat melakukan ini, kulit penis bisa alami lecet dan mengakibatkan rasa panas. Selain itu, penis bisa patah kalau melakukan masturbasi dengan cara ini.
3. Masturbasi dengan menggesekkan alat kelamin
Ada kalanya pria melakukan masturbasi dengan menggesekkan penis pada pemukaan bantal, guling, atau kasur. Apa yang dilakukan ini cukup berbahaya karena kalau manuver yang dilakukan salah, penis yang mengeras bisa tertekuk dan akhirnya membuat luka atau rasa ngilu.
4. Menggunakan lubang atau batang buatan
Biasanya pria menggunakan sex toy yang menyerupai vagina atau mulut wanita. Kalau tidak ada alat ini, mereka menggunakan benda lain yang berlubang. Sementara itu, wanita kalau tidak ada sex toy semacam vibrator atau dildo kerap menggunakan mentimun atau botol. Cara ini cukup berbahaya terlebih kalau benda yang digunakan tidak steril.
5. Terburu-buru ingin orgasme
Ketika Anda terbiasa untuk orgasme dengan cepat, saat berhubungan badan dengan pasangan akan sedikit terganggu. Terutama pada pria, mereka bisa mengalami ejakulasi dini karena tidak mampu mempertahankan ejakulasi.